BerandaHits
Jumat, 22 Feb 2024 22:06

Merch Album '1989' Taylor Swift Bangkitkan Kenangan Buruk di Tiongkok, Benarkah?

Merchandise album '1989' Taylor Swift yang dianggap memunculkan kenangan buruk bagi warga Tiongkok. (Official Store Taylor Swift)

Muncul spekulasi bahwa merchandise album '1989' Taylor Swift bisa bangkitkan kenangan buruk di Tiongkok karena dianggap berkaitan dengan peristiwa berdarah di Tiananmen Square.

Inibaru.id – Taylor Swift merilis album studio kelimanya yang bertajuk 1989 pada 2014. Tepat sembilan tahun kemudian, peraih Penghargaan Grammy ini kembali merilis ulang album tersebut, tepatnya pada 27 Oktober 2023 lalu dengan judul 1989 (Taylor’s Version).

Seperti album terdahulu, peluncuran ulang album ini juga mendapatkan respons positif dari para kritikus. Bahkan, Metacritic, AllMusic, Rollingstone, dan banyak lagi media yang khusus mengulas belantika musik dunia, rating album versi ini jauh lebih baik.

Maka, wajar jika 1989 (Taylor’s Version) kemudian segera meraih sambutan luar biasa hangat penikmat musik dunia, khususnya para Swifties atau penggemar berat Taylor Swift. Di platform pembutar musik Spotify saja, album ini bahkan nangkring di posisi kedua sebagai album paling banyak diputar dalam sehari secara global sepanjang 2023 dengan 176 juta streaming.

Seiring dengan popularitas album tersebut, merchandise 1989 juga laris di pasaran. Salah satu yang paling mencolok adalah jaket berwarna hitam dengan tulisan "T.S. 1989". Namun, siapa sangka tulisan besar pada bagian dada itu justru menyebabkan kontroversi di Tiongkok?

Peristiwa Berdarah di Tiananmen Square

Peristiwa Tiananmen Square pada 1989. (Getty Images)

Bagi masyarakat awam, tulisan "T.S. 1989" sejatinya sangatlah sederhana, yaitu "Taylor Swift 1989". Namun, ada warganet yang memaknainya dengan sudut pandang lain, salah satunya akun Twitter @jesseiraphi yang mengatakan: “Bayangkan menjadi warga Tiongkok dan mengenakan jaket ini!

Hal ini rupanya dikaitkan dengan salah satu peristiwa paling berdarah di Tiongkok, tepatnya di tengah unjuk rasa yang dihadiri ratusan ribu massa di Tiananmen Square, Beijing, pada 4 Juni 1989. Massa yang memprotes praktik korupsi dan kondisi ekonomi yang parah justru ditembaki militer Tiongkok.

Setidaknya ada 3.000-an orang tewas dalam pembantaian tersebut. Nah, karena peristiwa ini terjadi di Tiananmen Square pada 1989, banyak yang berspekulasi bahwa akronim "T.S. 1989" bisa berpotensi mengingatkan warga Tiongkok pada peristiwa berdarah itu.

Namun, spekulasi itu rupanya nggak terbukti lantaran masyarakat setempat ternyata nggak terlalu mengenal istilah Tiananmen Square karena mereka memakai bahasa lokal. Pemerintah Tiongkok bahkan nggak menyensor merchandise dan album 1989 karena nggak dianggap bermasalah.

Atas kemunculan isu ini, kayaknya nggak perlu dipermasalahkan lebih lanjut ya, Millens! Nggak ada yang tersakiti oleh merchandise album ini, kok! (Arie Widodo/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: