BerandaHits
Sabtu, 28 Feb 2025 20:11

Mencegah Anak Menjadi 'People Pleaser', Ajarkan Batasan Sejak Dini

Ajarkan anak agar nggak jadi people plasure. (Freepik/Nensuria)

Banyak anak tumbuh menjadi "people pleaser" karena terbiasa mengutamakan kebahagiaan orang lain di atas dirinya sendiri. Padahal, kesulitan menolak permintaan bisa membuat mereka rentan dimanfaatkan.

Inibaru.id - Menjadi seorang people pleaser mungkin membuat seseorang disukai banyak orang. Namun, di sisi lain, sifat ini bisa membuat seseorang rentan dimanfaatkan karena sulit menolak permintaan orang lain. Agar anak tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan nggak takut mengatakan "nggak," orang tua perlu mengajarkan mereka untuk menetapkan batasan sejak dini.

Seorang people pleaser cenderung mengutamakan kebahagiaan orang lain di atas kebutuhannya sendiri. Hal ini bisa muncul akibat:

- Pola asuh yang terlalu menuntut kepatuhan tanpa memberikan ruang bagi anak untuk berpendapat.

- Takut mengecewakan orang lain, terutama jika sering diberi pujian hanya ketika mereka menyenangkan orang lain.

- Kurangnya keterampilan dalam menetapkan batasan sehingga anak merasa harus selalu menyenangkan orang lain agar diterima dalam lingkungan sosial.

Cara Mencegah Anak Menjadi People Pleaser

1. Ajarkan Anak Mengungkapkan Pendapat

Ajari anak agar menyampaikan pikirannya. (Shutterstock)

Biasakan anak untuk menyatakan pendapatnya sejak kecil. Tanyakan apa yang mereka inginkan atau pikirkan dalam berbagai situasi, dan hargai jawabannya.

2. Latih Anak Mengatakan "Nggak"

Anak perlu tahu bahwa menolak permintaan orang lain bukanlah sesuatu yang salah. Ajak mereka berlatih menolak permintaan dengan cara yang sopan namun tegas.

3. Berikan Pemahaman Tentang Batasan Diri

Jelaskan bahwa mereka memiliki hak untuk merasa nyaman dan nggak perlu melakukan sesuatu hanya demi menyenangkan orang lain. Ajarkan konsep bahwa kebutuhan dan perasaan mereka juga penting.

4. Jangan Selalu Menuntut Mereka Menyenangkan Orang Lain

Hindari memuji anak hanya ketika mereka patuh atau membantu orang lain. Sebaliknya, hargai mereka karena keberanian, kemandirian, atau usahanya dalam mengungkapkan pendapat.

5. Beri Contoh yang Baik

Anak belajar dari orang tua. Jika mereka melihat orang tua bisa mengatakan "nggak" dengan tegas dan tetap menghargai orang lain, mereka akan meniru sikap tersebut.

6. Bantu Anak Mengenali dan Mengelola Perasaan Bersalah

People pleaser sering merasa bersalah ketika menolak permintaan. Ajarkan anak bahwa nggak memenuhi permintaan orang lain bukan berarti mereka adalah orang yang buruk.

Mengajarkan anak untuk nggak menjadi people pleaser bukan berarti membuat mereka egois, tetapi membangun keseimbangan antara membantu orang lain dan menjaga diri sendiri.

Dengan menanamkan kepercayaan diri, batasan yang sehat, dan keterampilan komunikasi yang baik, anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan berani menyuarakan kebutuhannya tanpa takut mengecewakan orang lain.

Menjadi people pleasure dan selalu menyenangkan orang lain nggak jarang harus mengesampingkan kepentingannya. Kalau pengorbanan ini terlalu sering, justru ialah yang merugi. (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Checklist Persiapan Ramadan: Fisik, Mental, dan Spiritual

27 Feb 2025

Memaknai Kirab Dugderan, Tradisi Penanda Ramadan di Semarang yang Akan Digelar Jumat

27 Feb 2025

Peci Kang Santri Kudus; Jelang Ramadan, Orderan Naik Terus

27 Feb 2025

Di Jepang, Ada Gunung yang Tingginya Hanya 6,1 Meter!

27 Feb 2025

Memang Bisa Konsumen Pertamax Tuntut Ganti Rugi ke Pertamina Jika Terbukti Dapat Oplosan?

27 Feb 2025

Cinta pada Pandangan Pertama: Romantis atau Sekadar Ilusi?

27 Feb 2025

Beda Rute, Berikut Pengalihan Jalan selama Kirab Dugderan 2025 di Semarang

27 Feb 2025

Susun Strategi Keamanan Siber, Nezar Patria: Sedia Payung sebelum Hujan

27 Feb 2025

3 Cara Pemkot Semarang Antisipasi Kecelakaan di Tanjakan Silayur

28 Feb 2025

Diskon Listrik Prabayar Berakhir Hari Ini, Akankah Sisa Token Hangus?

28 Feb 2025

Menembus Kemacetan demi Kuliner Legendaris Semarang: Sate Ayam Jembatan Mrican

28 Feb 2025

Benarkah Jepang Butuh Tenaga Kerja dari Indonesia?

28 Feb 2025

BRIN: Ada Potensi Awal Puasa 2025 Berbeda, Tapi Lebaran Bersama

28 Feb 2025

Optimalisasi Fungsi Sosial Tanah, Warga Terima Sertifikat Konsolidasi

28 Feb 2025

Mencegah Anak Menjadi 'People Pleaser', Ajarkan Batasan Sejak Dini

28 Feb 2025

Sah; 1 Ramadan 1446 H Mulai Sabtu, 1 Maret 2025!

28 Feb 2025

Kerajinan Rebana di Demak; Menjaga Tradisi sembari Terus Berinovasi

1 Mar 2025

Menanti Aksi Pemerintah setelah Raksasa Tekstil Sritex Resmi Ditutup Hari Ini

1 Mar 2025

Dari Mana Asal Nama Stasiun Lempuyangan Yogyakarta?

1 Mar 2025

Carmen Hearts2Hearts Lakukan Gestur 'Permisi', Bikin Heboh Publik Korea

1 Mar 2025