Inibaru.id - Menjadi seorang people pleaser mungkin membuat seseorang disukai banyak orang. Namun, di sisi lain, sifat ini bisa membuat seseorang rentan dimanfaatkan karena sulit menolak permintaan orang lain. Agar anak tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan nggak takut mengatakan "nggak," orang tua perlu mengajarkan mereka untuk menetapkan batasan sejak dini.
Seorang people pleaser cenderung mengutamakan kebahagiaan orang lain di atas kebutuhannya sendiri. Hal ini bisa muncul akibat:
- Pola asuh yang terlalu menuntut kepatuhan tanpa memberikan ruang bagi anak untuk berpendapat.
- Takut mengecewakan orang lain, terutama jika sering diberi pujian hanya ketika mereka menyenangkan orang lain.
- Kurangnya keterampilan dalam menetapkan batasan sehingga anak merasa harus selalu menyenangkan orang lain agar diterima dalam lingkungan sosial.
Cara Mencegah Anak Menjadi People Pleaser
1. Ajarkan Anak Mengungkapkan Pendapat
Biasakan anak untuk menyatakan pendapatnya sejak kecil. Tanyakan apa yang mereka inginkan atau pikirkan dalam berbagai situasi, dan hargai jawabannya.
2. Latih Anak Mengatakan "Nggak"
Anak perlu tahu bahwa menolak permintaan orang lain bukanlah sesuatu yang salah. Ajak mereka berlatih menolak permintaan dengan cara yang sopan namun tegas.
3. Berikan Pemahaman Tentang Batasan Diri
Jelaskan bahwa mereka memiliki hak untuk merasa nyaman dan nggak perlu melakukan sesuatu hanya demi menyenangkan orang lain. Ajarkan konsep bahwa kebutuhan dan perasaan mereka juga penting.
4. Jangan Selalu Menuntut Mereka Menyenangkan Orang Lain
Hindari memuji anak hanya ketika mereka patuh atau membantu orang lain. Sebaliknya, hargai mereka karena keberanian, kemandirian, atau usahanya dalam mengungkapkan pendapat.
5. Beri Contoh yang Baik
Anak belajar dari orang tua. Jika mereka melihat orang tua bisa mengatakan "nggak" dengan tegas dan tetap menghargai orang lain, mereka akan meniru sikap tersebut.
6. Bantu Anak Mengenali dan Mengelola Perasaan Bersalah
People pleaser sering merasa bersalah ketika menolak permintaan. Ajarkan anak bahwa nggak memenuhi permintaan orang lain bukan berarti mereka adalah orang yang buruk.
Mengajarkan anak untuk nggak menjadi people pleaser bukan berarti membuat mereka egois, tetapi membangun keseimbangan antara membantu orang lain dan menjaga diri sendiri.
Dengan menanamkan kepercayaan diri, batasan yang sehat, dan keterampilan komunikasi yang baik, anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan berani menyuarakan kebutuhannya tanpa takut mengecewakan orang lain.
Menjadi people pleasure dan selalu menyenangkan orang lain nggak jarang harus mengesampingkan kepentingannya. Kalau pengorbanan ini terlalu sering, justru ialah yang merugi. (Siti Zumrokhatun/E05)