BerandaHits
Kamis, 10 Des 2025 17:29

Jateng Harus Prioritaskan Pertanian di Tengah Pemangkasan Anggaran

Ketua DPRD Jateng Sumanto mendesak Pemprov memprioritaskan sektor pertanian. (DPRD Jateng)

Ketua DPRD Jateng Sumanto mendorong Pemprov menjadikan pembangunan sektor pertanian sebagai prioritas utama, mengingat pentingnya pangan sebagai penopang kehidupan bangsa dan visi Jateng sebagai lumbung pangan nasional.

Inibaru.id – Sektor pertanian nggak bisa dianggap remeh! Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto, secara lantang mendorong pembangunan pertanian harus menjadi prioritas utama Pemprov. Alasannya mendasar. Menurutnya, sektor pangan adalah penopang utama kehidupan masyarakat, dan ini sejalan dengan visi Gubernur untuk menjadikan Jateng sebagai lumbung pangan nasional.

Sumanto mengungkapkan, meskipun APBD Jawa Tengah tahun 2026 dihadapkan pada pemangkasan dana transfer dari pemerintah pusat yang berpotensi mengurangi anggaran sektor lain, fokus pada pertanian dan peternakan harus tetap maksimal.

Mengutip pesan bersejarah Presiden Soekarno saat peletakan batu pertama Fakultas Pertanian UI (kini IPB) pada 27 April 1952, Sumanto mengingatkan urgensi pangan.

“Bung Karno sudah mengingatkan bahwa pangan adalah soal mati hidupnya suatu bangsa. Jika kebutuhan pangan rakyat tidak terpenuhi, maka akan mengganggu hajat hidup banyak orang," kata Sumanto.

Sumanto menyoroti bahwa berbagai program pertanian pemerintah belum berjalan optimal karena masih terkendala sejumlah persoalan mendasar di lapangan.

Beberapa isu krusial yang dia soroti meliputi penyediaan bibit unggul dan pupuk bersubsidi yang belum merata, pemanfaatan teknologi tepat guna dan inovasi pertanian yang belum maksimal, minimnya pendampingan teknologi dan biaya operasional yang membebani petani, dan harga jual komoditas pertanian yang belum stabil.

Tolak Jual Sawah dan Krisis Regenerasi

Sumanto berharap petani nggak tergiur untuk menjual sawah. (DPRD Jateng)

Politisi PDI Perjuangan ini menyebut ada tiga komponen strategis yang wajib diperkuat pemerintah, yaitu petani, penyuluh pertanian, dan lembaga ekonomi pedesaan (seperti koperasi dan lembaga keuangan mikro).

Sumanto juga menyoroti dua masalah klasik yang sulit dihindari yaitu alih fungsi lahan dan krisis regenerasi petani.

Meskipun alih fungsi lahan dianggap sebagai bagian dari perkembangan zaman, Sumanto mewanti-wanti petani agar nggak mudah tergiur iming-iming harga tinggi.

“Kalau dapat warisan sawah jangan dijual meskipun ada iming-iming harga miliaran. Kalau dijual, warisannya akan habis. Dibelikan mobil baru, semakin lama nilainya menyusut," paparnya.

Tantangan lain yang lebih serius adalah krisis regenerasi petani. Anak muda enggan bertani karena dianggap tidak menguntungkan.

"Saya sering menggelar temu tani, disitu petani yang paling muda berusia 50 tahun. Ini berarti tidak ada regenerasi. Hal ini harus dicarikan solusi agar bertani menjadi pekerjaan yang menguntungkan sehingga anak muda tertarik," tegas Sumanto.

Yuk, bersama-sama jadikan sektor pertanian sebagai pekerjaan yang menguntungkan dan bermartabat, agar generasi muda Jateng tertarik bertani, Gez! (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: