BerandaHits
Selasa, 9 Des 2025 21:15

Ketua DPRD Jateng Sumanto Ajak Anak Muda Bikin Konten Kreatif Berbasis Budaya

Penulis:

Ketua DPRD Jateng Sumanto Ajak Anak Muda Bikin Konten Kreatif Berbasis BudayaAdministrator
Ketua DPRD Jateng Sumanto Ajak Anak Muda Bikin Konten Kreatif Berbasis Budaya

Ketua DPRD Jateng Sumanto. (DPRD Jateng)

Ketua DPRD Jateng Sumanto meminta generasi muda untuk memanfaatkan teknologi dan media sosial sebagai strategi utama melestarikan kesenian tradisional, salah satunya dengan memproduksi konten kreatif berbasis budaya seperti video edukasi dan live streaming pentas seni.


Inibaru.id – Di tengah arus globalisasi dan budaya populer yang makin deras, kesenian tradisional sering kali terdesak. Namun, Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto, yakin bahwa kemajuan teknologi justru bisa menjadi peluang emas untuk melestarikan budaya.

Menurut Sumanto, kesenian tradisional, mulai dari seni tari hingga wayang, tak boleh kalah bersaing. Perlu strategi baru di era digital untuk mengenalkan identitas budaya kepada generasi muda.
Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan media sosial (medsos) dan teknologi.

“Generasi muda ini kan akrab dengan internet dan medsos. Maka kesenian pun perlu disiarkan dengan cara live streaming atau mengunggah videonya ke medsos,” ujar Sumanto, menekankan pentingnya dokumentasi dan penyebaran yang luas.

Nggak Cuma Nonton, Tapi Bikin Konten Budaya!

Dia meminta anak muda menjadi produsen kreatif berbasis budaya. (DPRD Jateng)
Dia meminta anak muda menjadi produsen kreatif berbasis budaya. (DPRD Jateng)

Sumanto mengajak generasi muda untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga menjadi produsen konten kreatif berbasis budaya. Mulai dari video edukasi, film dokumenter, hingga podcast yang secara khusus mengangkat kesenian tradisional.
Dia sudah mempraktikkan hal ini pada pagelaran wayang kulit yang rutin digelar di kediamannya, Desa Suruh, Karanganyar.

“Tujuannya agar penonton dan masyarakat mengetahui cerita yang ada pada lakon wayang kulit. Sebab selama ini banyak yang suka nonton wayang tapi nggak tahu ceritanya,” katanya.

Sumanto lantas membeberkan berbagai inovasi yang dilakukannya seperti mengganti prosesi sambutan dengan talkshow yang mengundang dalang atau pemerhati seni sebagai narasumber dan menjadi host serta mengajak dialog tentang cerita lakon wayang sebelum pentas dimulai.

Dia juga menyiarkan Live pagelaran wayang melalui akun-akun di YouTube, yang terbukti ditonton banyak orang.

Menurutnya adalah jembatan paling efektif untuk mendekatkan budaya dengan anak muda adalah kontem kreatif.

Inovasi Tanpa Tinggalkan Pakem

Sumanto mengakui bahwa saat ini antusiasme menonton wayang kulit hanya ramai di desa-desa. Bahkan, penyelenggara terkadang harus menggunakan iming-iming hadiah atau doorprize untuk menarik minat.

Oleh karena itu, inovasi wajib dilakukan demi menjangkau publik yang lebih luas. Contohnya, sejumlah dalang sudah mengadaptasi kisah-kisah kontemporer ke panggung wayang tanpa meninggalkan pakem utama cerita.

“Harus ada kepedulian dari kita untuk melestarikan wayang kulit. Termasuk anak-anak diajak nonton wayang. Kalau tidak begitu, pelestarian wayang kulit hanya menjadi slogan,” tandasnya, mengingatkan bahwa nguri-uri budaya perlu tindakan nyata, bukan sekadar basa-basi. (Ike P/E01)

Tags:

Inibaru Indonesia Logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Sosial Media
A Group Member of:
medcom.idmetro tv newsmedia indonesialampost

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved