Inibaru.id - Pesatnya perkembangan media sosial sudah menjadi gaya hidup yang baru di masyarakat. Dengan perkembangan itu, media sosial juga bukan lagi sekadar semesta untuk senang-senang, tapi juga menjadi sumber popularitas dan mata pencaharian.
Namun, perkembangan itu tampaknya nggak diiringi oleh semua pengguna sosial media. Kini, demi mendapat daya tarik warganet, banyak orang yang melakukan apa pun cara demi membuat konten. Hal itulah yang menjadi keresahan dari Santredelik.
Pesantren kontemporer yang juga punya kanal sosial media sebagai lini dakwah itu begitu prihatin dengan fenomena warganet yang menghalalkan segala cara hanya untuk membuat sebuah konten. Kalau konten itu memiliki unsur edukasi, tentu saja nggak masalah. Nyatanya nggak selalu demikian.
“Arus pembuat konten dengan asal ini seperti tidak terkontrol. Kami yang senantiasa menyebarkan kebaikan lewat dakwah di media sosial merasa ada yang harus diluruskan,” ujar Habib Alwi selaku ketua acara dari Santredelik.
Itulah mengapa Habib beserta rekan-rekan membuat sebuah seminar dengan tajuk “Demi Konten Ubah Nasibmu dari Kontenmu”. Bekerja sama dengan "Metro TV Berbagi", seminar yang digelar di Hotel Harris Semarang, Sabtu (20/2/2021) menghadirkan para pembicara dari Tim Media Group.
Pembicara pertama adalah Hamdan Alkafie sebagai News Anchor Metro TV. Lalu, ada Pemimpin Redaksi Medcom.id Budiyanto dan CEO Media Group News Mohammad Mirdal Akib. Sementara, Fifi Aleyda Yahya tampil sebagai moderator.
Hamdan Alkafie memaparkan pentingnya public speaking dalam pembuatan konten. Menurutnya, ilmu public speaking bukan hanya berfungsi untuk berpidato atau MC, tapi juga berguna untuk berbagai jenis fragmen kehidupan.
“Semua momen butuh public speaking. Melamar kerja butuh public speaking, menawakan sesuatu dan bahkan berbicara dengan atasan juga. Oleh karena itu, hal ini jangan disepelekan,” ujarnya.
Lebih jauh, public speaking juga perlu dipelajari secara benar bagi pembuat konten. Sebab, sekalipun nggak menghadapi pendengar secara langsung, mereka tetap saja akan memperhatikan secara serius. Kalau public speaking dalam membuat konten baik, apa yang disampaikan jadi bermanfaat juga.
Tampil sebagai pembicara kedua, Budiyanto memaparkan banyak hal terkait ide membuat konten. Dia membagikan pengalamannya dalam mengelola Medcom.id, juga perjalanan panjangnya sebagai kamera person di Metro TV.
“Kuncinya adalah diferensiasi. Kalau apa yang kita buat beda masyarakat pun akan tertarik. Selain itu perlu konsisten. Kalau belum tercapai, jangan kendor,” ucapnya.
Pembicara terakhir dan tampil sebagai pemungkas, Mohammad Mirdal Akib lebih banyak memberi motivasi untuk para peserta yang terdiri atas para remaja yang berisikan para influencer, pembuat konten, dan mahasiswa itu.
Mirdal, sapaan akrabnya, lebih banyak mengulas gimana membina karakter anak muda dalam menggunakan media sosial. Dia sampai mencontohkan berbagai pemuda yang punya peran penting dalam sejarah.
“Yang harus diperbaiki adalah karakter. Cara memulainya adalah dengan melakukan kebiasaan yang baik-baik,” ujarnya.
Dengan perbaikan karakter tersebut, dia berharap media sosial bisa menjadi lebih baik. Dia pun selalu percaya jika karakter pemuda bisa diperbaiki dan menjadi pemimpin di masa depan.
"Yang pertama kompetensi, yang kedua karakter," pungkasnya.
Hm, sepakat! Buat kamu yang masih sering bikin konten nggak berfaedah, mungkin sekarang saatnya kamu mengubah diri ya, Millens! Yang penting itu bukan cuma benefit, tapi juga bermanfaat bagi orang lain. (Audrian F/E03)