Inibaru.id – Kalau kamu sudah pernah menghilangkan tutup Tupperware milik pasangan atau ibu, sebaiknya mulai sekarang nggak diulangi lagi. Bukan karena harga wadah penyimpanan tersebut yang cukup mahal, melainkan adanya informasi bahwa Tupperware terancam bangkrut. Kalau sampai ada yang hilang, tentu mencari penggantinya bakal susah kan, Millens?
Kondisi keuangan Tupperware sedang jadi sorotan banyak pihak semenjak dokumen yang dikirim ke regulator bursa Amerika Serikat terungkap publik. Dari dokumen tersebut, banyak pihak yang nggak yakin jika perusahaan mampu bertahan.
Bahkan, pihak Tupperware sedang menyewa penasehat keuangan yang diharapkan bisa membantu perusahaan tersebut mendapatkan dana segar baru.
Tanpa dana tersebut, dikhawatirkan operasional perusahaan nggak bakal bisa lagi berjalan. Lebih dari itu, Tupperware juga sedang mempertimbangkan pilihan untuk merampingkan staf sekaligus meninjau kembali bisnis sampingannya di bidang real estet.
Apa penyebab Tupperware terancam bangkrut?
Mengingat kepopulerannya, kabar ancaman bangkrut bagi Tupperware tentu membuat banyak pihak bertanya-tanya. Namun, menurut seorang analis di bidang ritel bernama Neil Saunders, penurunan kondisi ini telah terjadi dalam beberapa tahun belakangan, tepatnya setelah Tupperware mencoba untuk mengganti image demi menarik perhatian generasi yang lebih muda.
Sayangnya, langkah ini justru berimbas pada hilangnya konsumen lama. Minat untuk membeli produk Tupperware makin menyusut dan dampaknya, angka penjualan anjlok secara drastis. Efeknya, dalam setahun belakangan, saham Tupperware ikut menurun hingga 90 persen. Pada perdagangan Senin (10/4) lalu saja, harga sahamnya anjlok hampir mencapai 50 persen.
“Dulu, perusahaan ini dikenal dengan inovasinya di bidang peralatan dapur. Tapi, perusahaan tersebut seperti kehilangan jati dirinya,” kritik Saunders.
Terancam gulung tikar setelah eksis 77 tahun
Jika yang dikhawatirkan terjadi, yaitu Tupperware akhirnya gulung tikar, sejarah yang sudah dicatat selama 77 tahun pun akhirnya hilang sudah. Padahal, pada 2007, perusahaan yang didirikan pada 1946 di Leominster, Massachussetts pada 1946 tersebut sudah mampu menjual setidaknya 1,9 juta produk. Selain itu, pada 2013 lalu saja, penjualan Tupperware di Indonesia mencapai angka lebih dari 200 juta Dollar AS.
Cukup disayangkan ya, Millens kondisi keuangan Tupperware sekarang ini. Tapi, kondisi ini bisa dimengerti mengingat pesaing-pesaing dari jenama lain juga sudah banyak dan menarik perhatian pembeli dengan produk-produk berkualitas.
Hm, kalau kamu, apakah masih setia membeli produk Tupperware atau akhirnya memilih produk lain, nih? (Arie Widodo/E05)