BerandaHits
Rabu, 11 Agu 2020 17:05

Derita Warga Palestina, Rumah di Dalam Gua Masih Mau Digusur Israel Juga

Derita Warga Palestina, Rumah di Dalam Gua Masih Mau Digusur Israel Juga

Ahmed Amarneh berdiri di dapur rumah guanya di Desa Farasin, Tepi Barat utara. (AFP/Jaafar Ashtiyeh)

Ahmed Amarneh, seorang insinyur sipil 30 tahun yang tinggal di dalam gua, mereasa kecewa mendengar kabar penggusuran rumahnya. Meski bukan kali pertama Israel melakukan penggusuran, baru kali ini penggusuran dilakukan terhadap rumah yang dibangun di dalam gua.

Inibaru.id - Ahmed Amarneh tinggal bersama keluarganya di Desa Farasin, Tepi Barat bagian utara, Palestina. Di desa ini, Israel bersikeras harus membangun perumahan baru dengan meruntuhkan rumah-rumah warga yang dibangun tanpa izin Zionis.

"Saya mencoba dua kali untuk membangun (rumah), tetapi otoritas pendudukan (sebutan warga Palestina untuk menyebut Israel) mengatakan, dilarang membangun di daerah tersebut," kata Amarneh kepada AFP, seperti ditulis Arab News, Selasa (11/8/2020).

Pada 1990-an, Perjanjian Damai Oslo memberi Palestina pemerintahan sendiri di Tepi Barat. Namun, sekitar 60 persen wilayah yang dijuluki Area C, tempat Desa Farasin berada, tetap di bawah kendali penuh sipil dan militer Israel.

Mulut gua ditutup dengan batu dan diberi pintu kayu untuk menjadi rumah bagi Ahmed Amarneh dan keluarganya. (AFP/Jaafar Ashtiyeh)
Mulut gua ditutup dengan batu dan diberi pintu kayu untuk menjadi rumah bagi Ahmed Amarneh dan keluarganya. (AFP/Jaafar Ashtiyeh)

Meski ilegal secara hukum internasional, Israel tetap mengalokasikan tanah di daerah ini, yang digunakan untuk pembangunan permukiman Yahudi.

Nah, yakin nggak bakal dapat izin mendirikan bangunan, Amarneh pun membangun rumah di dalam gua, yang dalam bayangannya nggak mungkin disebut ilegal, di kaki bukit yang mengarah ke Farasin. Otoritas Palestina (PA) juga setuju mendaftarkan tanah itu atas namanya.

Dengan keterampilan pertukangnya, Amarneh membuat pintu kayu untuk menutup jalan masuk gua. Dia juga membuat dapur, ruang tamu, dan ruang tidurnya, istrinya yang sedang hamil, dan putri mereka. Ada juga ruang khusus untuk tamu.

Ahmed Amarneh bersama keluarga di rumah gua. (AFP/Jaafar Ashtiyeh)

COGAT, cabang militer Israel yang bertanggung jawab atas urusan sipil di Tepi Barat, mengatakan bahwa penggusuran ini dilakukan karena “struktur yang dibangun secara ilegal, tanpa izin dan persetujuan yang diperlukan".

Amarneh mengaku terkejut lantaran disebut membangun sesuatu yang ilegal. Asumsinya, dia nggak membangun karena sejatinya gua tersebut memang sudah ada di situ.

Sementara, kepala dewan setempat Mahmud Ahmad Nasser mengatakan, Farasin dibangun oleh orang Arab pada 1920. Desa ini kemudian ditinggalkan selama Perang Enam Hari pada 1967, ketika Israel menklukkkan Tepi Barat Yordania.

Ahmed Amarneh bermain bersama putrinya. (AFP/Jaafar Ashtiyeh)

Namun, sejak 1980-an, eks warga desa itu kembali ke daerah tersebut. Kini, Nasser mengungkapkan, populasinya sekitar 200 jiwa.

Peristiwa penggusuran, di mana pun itu, selalu menyisakan tangis pilu, termasuk apa yang mungkin akan dialami Amarneh dan keluarganya. Semoga ada penyelesaian yang menguntungkan kedua belah pihak ya, Millens! (MG33/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ihwal Mula Kampung Larangan di Sukoharjo, 'Zona Merah' yang Pantang Dimasuki Bumiputra

12 Apr 2025

Lagu "You'll be in My Heart" Viral; Mengapa Baru Sekarang?

12 Apr 2025

Demi Keamanan Data Pribadi, Menkomdigi Sarankan Pengguna Ponsel Beralih ke eSIM

12 Apr 2025

Bikin Resah Pengguna Jalan, Truk Sampah Rusak di Kota Semarang Bakal Diperbaiki

12 Apr 2025

Ketika Pekerjaan Nggak Sesuai Dream Job; Bukan Akhir Segalanya!

12 Apr 2025

Lindungi Masyarakat, KKI Cabut Hak Praktik Dokter Tersangka Pelecehan Seksual secara Permanen

12 Apr 2025

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025

Antrean Panjang Fenomena 'War' Emas; Fomo atau Memang Melek Investasi?

14 Apr 2025

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

14 Apr 2025

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

14 Apr 2025

Farikha Sukrotun, Wasit Internasional Bulu Tangkis yang Berawal dari Kasir Toko Bangunan Kudus

14 Apr 2025

Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?

14 Apr 2025

Grebeg Getuk 2025 Sukses Meriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang

14 Apr 2025

Tradisi Bawa Kopi dan Santan dalam Pendakian Gunung Sumbing, Untuk Apa?

15 Apr 2025

Keindahan yang Menakutkan, Salju Turun saat Sakura Mekar di Korea Selatan

15 Apr 2025