BerandaHits
Rabu, 23 Des 2025 11:01

Daftar Kota yang Penurunan Muka Tanahnya Makin Parah, Bandung Ternyata Masuk!

Contoh area di Indonesia yang mengalami penurunan muka tanah yang ekstrem. (Serat/Ulil Albab)

Nggak hanya sejumlah kota yang ada di kawasan pesisir utara Jawa, Bandung yang berada di dataran tinggi ternyata juga mengalami penurunan muka tanah yang cukup masif, lo!

Inibaru.id - Kalau bicara soal ancaman lingkungan di Indonesia, banjir dan gempa mungkin yang paling sering terlintas di kepala. Tapi belakangan, ada satu masalah lain yang diam-diam makin serius, yaitu penurunan muka tanah. Fenomena ini bukan cuma terjadi di wilayah pesisir, tapi juga merambah kota-kota besar yang selama ini dianggap “aman”.

Badan Geologi mencatat, sejumlah wilayah di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, mengalami laju penurunan tanah lebih dari lima sentimeter per tahun. Angka ini terdengar kecil, tapi dampaknya bisa sangat besar kalau terjadi terus-menerus.

Bandung Ternyata Terancam

Salah satu contoh paling mengejutkan adalah Bandung dan kawasan Bandung Raya. Kota ini berada di dataran tinggi dan sangat jauh dari laut. Namun faktanya, penurunan tanah di Bandung bisa melampaui lima sentimeter per tahun. Kalau dibiarkan begitu saja, kota ini bisa tenggelam di masa depan.

Menurut Badan Geologi, kondisi ini dipengaruhi banyak faktor. Bandung berdiri di atas endapan danau purba yang tanahnya relatif lunak. Ditambah lagi dengan aktivitas industri, urbanisasi yang pesat, beban bangunan yang makin berat, serta penggunaan air tanah yang masif, tanah pun pelan-pelan kehilangan daya dukungnya.

Masalahnya, faktor geologi tidak bisa diubah. Yang masih bisa dikendalikan adalah perilaku manusia, terutama soal eksploitasi air tanah yang berlebihan.

"Kalau faktor alam, sudah sulit dikendalikan. Kalau mengurangi penggunaan air tanah masih bisa memperlambat penurunan tanahnya," ungkap Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Badan Geologi Agus Cahyono Adi sebagaimana dinukil dari Antara, Minggu (21/12/2025).

Wilayah Pesisir Utara Jawa Paling Rentan

Cover album Majelis Lidah Berduri berjudul 'Hujan Orang Mati' yang menunjukkan dampak penurunan muka tanah dan banjir rob di Indonesia. (Majelis Lidah Berduri)

Selain Bandung, kalau bicara wilayah yang paling terancam tenggelam, pesisir utara Pulau Jawa masih jadi juaranya. Badan Geologi mencatat penurunan tanah signifikan terjadi di Jakarta Utara, sebagian kawasan pesisir utara Kota Semarang, Sayung di Kabupaten Demak, pesisir Pekalongan, serta Surabaya bagian timur dan utara.

Di wilayah-wilayah ini, penurunan tanah bertemu dengan kenaikan muka air laut akibat perubahan iklim. Hasilnya? Banjir rob yang makin sering dan di beberapa tempat bahkan bersifat permanen. Sebagian daratan sudah berubah jadi perairan, tambak hilang, dan permukiman terpaksa ditinggalkan.

"Rumah saya sudah dua kali saya tinggikan, itu pun dalam beberapa tahun belakangan ikut kena banjir lagi. Kayaknya penurunan muka tanah di sini sudah sangat parah," ucap salah seorang warga Genuk, Kota Semarang, bernama Daryo pada Senin (22/12).

Penurunan tanah bukan sekadar urusan “tanah turun”. Dampaknya merembet ke mana-mana seperti bikin infrastruktur rusak, jalan cepat retak, bangunan miring, hingga sistem sanitasi terganggu. Risiko kesehatan meningkat, biaya perbaikan membengkak, dan kualitas hidup warga akhirnya ikut turun gara-gara hal tersebut. Duh, mengerikan ternyata, ya?

Penurunan di Jakarta Mulai Melambat, Tapi Tetap Waspada

Beda dengan kota-kota yang kita sebutkan sebelumnya, kabar positif justru datang dari Jakarta. Berdasarkan pemantauan GPS beberapa tahun terakhir, laju penurunan tanah di ibu kota disebut mulai melambat, terutama setelah pembatasan penggunaan air tanah. Namun bukan berarti masalah selesai. Beberapa laporan internasional masih menyebut sebagian wilayah Jakarta mengalami amblesan yang cukup signifikan.

Artinya, penurunan muka tanah masih jadi PR besar. Tanpa pengelolaan air yang lebih bijak dan perencanaan kota yang serius, ancaman “kota tenggelam” bukan cuma cerita masa depan, tapi bisa jadi kenyataan. Semoga saja bisa dicegah ya, Gez? (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Muslimah Swimming Squad Ajak Puluhan 'Ibu Ojol' Belanja Gratis di Aeon DP Mall Semarang

9 Des 2025

Nggak Harus Pakaian, Ini Barang yang Bisa Disumbangkan untuk Korban Bencana di Sumatra

9 Des 2025

Pengunjung Jembatan Kaca Hutan Tinjomoyo Masih Dibatasi saat Nataru, Kenapa?

9 Des 2025

Gary De'Snake, Karakter Misterius di 'Zootopia 2' yang Kabarnya dari Indonesia

9 Des 2025

Festival Teater Gema dan Geliat Seni Pertunjukan di Kalangan Generasi Muda

9 Des 2025

Tingkatkan Imun, Ini 7 Cara Asyik Konsumsi Bawang Lanang

9 Des 2025

Gas Pol Nataru 2025/2026, Sumanto Minta Pemprov Fix-kan Jalan, BBM, dan Stok Pangan!

9 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Ajak Anak Muda Bikin Konten Kreatif Berbasis Budaya

9 Des 2025

Menguak Aturan Hukum Membeli Hutan di Indonesia, Bolehkah?

10 Des 2025

Selandia Baru Berencana Memberantas Kucing Liar, Untuk Apa?

10 Des 2025

Pertanian di Jateng Perlu Fokus pada Peningkatan Daya Saing Produk Pangan

10 Des 2025

Jateng Harus Prioritaskan Pertanian di Tengah Pemangkasan Anggaran

10 Des 2025

Harga Bahan Pokok Nggak Santai Jelang Nataru, Sumanto Minta Pemprov Kepung Spekulan!

10 Des 2025

Berbagai Keseruan yang Bisa Kamu Sambangi saat Musim Dingin di Seoul

11 Des 2025

Mencicipi Rasa Legendaris di Bakmi Jawa Pak Bagyo Magelang

11 Des 2025

Bebas Pilih Menu; Makan Gratis di Warmah Semarang untuk Korban Bencana Sumatra

11 Des 2025

Yang Harus Diperhatikan Generasi Muda saat Mempersiapkan Dana Pensiun

11 Des 2025

Plankton, Rahasia Warna-warni Kinclong Ikan Koi

11 Des 2025

Alas Krendowahono Bukan Sekadar Hutan, tapi Pusat Ritual Sakral

11 Des 2025

PLTN Pertama di Indonesia Ditargetkan Beroperasi 2032, Begini Rincian Rencananya

12 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: