BerandaHits
Kamis, 4 Jun 2025 14:10

Cho Yong Gi; Tim Medis yang Jadi Tersangka dalam Aksi 'May Day' di Jakarta

Cho Yong Gi memberikan keterangan berkaitan dengan penetapan dirinya sebagai tersangka aksi kericuhan yang terjadi pada aksi May Day yang berlangsung pada awal Mei 2025 lalu. (Kompas/Febryan Kevin)

Cho Yong Gi, mahasiswa Universitas Indonesia yang turun sebagai tim medis dalam demo buruh 'May Day' pada 1 Mei 2025 justru ditetapkan sebagai tersangka aksi kericuhan. Atas dasar apa?

Inibaru.id - Cho Yong Gi, mahasiswa Program Studi Ilmu Filsafat Universitas Indonesia (UI), ditetapkan sebagai salah satu dari 14 tersangka dalam kericuhan demo peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang berlangsung di Gedung DPR/MPR RI pada 1 Mei 2025 lalu.

Padahal, menurut keterangan yang bersangkutan, dalam aksi tersebut dirinya menyandang ban paramedis. Yap, saat dirinya ditangkap, dia bahkan mengaku sedang melakukan perannya sebagai tim medis untuk membantu peserta aksi yang mengalami luka-luka.

"Saya bersama tim gabungan medis lain sedang berjalan pulang dari Gedung DPR lewat depan Senayan Park di bawah flyover ketika warga bilang ada (demonstran) yang perlu pertolongan'," ungkap Cho Yong Gi di Mapolda Metro Jaya Jakarta, Selasa (3/6/2025).

Nggak jauh dari situ, dia menjumpai sekitar 4-5 orang duduk di bawah flyover dalam kondisi terluka dan mengeluarkan darah. Maka, dia pun menawarkan bantuan medis. Namun, sekelompok orang nggak jauh dari situ justru menuduhnya sebagai penyebab kericuhan.

Dipukul, lalu Ditangkap

Cho dengan tegas membantah keterlibatannya dalam aksi kekerasan atau kericuhan selama demonstrasi berlangsung. Justru dialah yang saat itu mengalami kekerasan fisik, mulai dari didorong hingga jatuh, diinjak, bahkan dipukul secara membabi buta; sebelum akhirnya ditangkap.

"Tidak tahu siapa (yang memukul), tapi saya beruntung ada teman yang datang pasang badan untuk menyetop pemukulan," ucapnya, menjelaskan kejadian sebelum dirinya dimasukkan ke mobil tahanan dan dibawa ke Mapolda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan.

Ilustrasi: Pihak kepolisian mengatakan, Cho Yong Gi ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan implementasi Pasal 216 dan 218 KUHP. (Liputan6/Johan Tall via Merdeka)

Pihak kepolisian melalui Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyatakan bahwa penetapan tersangka terhadap Cho Yong Gi dan 13 orang lainnya didasarkan pada dugaan keterlibatan mereka dalam kericuhan yang terjadi selama demonstrasi.

"Benar, empat dari 14 tersangka bukan peserta aksi, tapi tim medis dan paralegal. Mereka ditangkap karena diduga dengan sengaja tidak segera pergi setelah diperintah tiga kali oleh atau atas nama penguasa yang berwenang seperti diatur dalam Pasal 216 dan 218 KUHP," kata Ade Ary.

Memakai Tanda Pengenal Medis

Mendampingi Cho Yong Gi di Mapolda Metro Jaya, dosen Universitas Indonesia Taufik Basari menyatakan keprihatinannya atas penetapan tersangka terhadap Cho Yong Gi. Taufik menegaskan bahwa Cho adalah mahasiswa yang aktif dan memiliki integritas tinggi.

Saat aksi Hari Buruh Internasional di Jakarta berlangsung, Taufik memastikan bahwa Cho Yong Gi turun dengan mengenakan tanda pengenal medis berupa helm dengan lambang palang merah serta bendera tim medis. Tasnya juga berisikan pelbagai perlengkapan medis.

Meski sudah memakai atribut tim medis, Cho Yong Gi pada akhirnya tetap ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya. Taufik mengatakan, sebelumnya status Cho adalah saksi. Dia diperiksa sebagai saksi, tapi kemudian statusnya ternyata meningkat menjadi tersangka.

"Cho Young Gi beserta 13 tersangka lainnya kena Pasal 216 dan 218 KUHP karena tidak membubarkan diri atas perintah dari aparat yang berwenang," paparnya.

Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) melalui Perwakilan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta Astatantica Belly Stanio sempat menyatakan bahwa tindakan ini adalah bentuk kriminalisasi. Bagaimana menurutmu, Millens? (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: