BerandaHits
Minggu, 25 Apr 2020 10:11

Bukan PSBB, Kota Semarang Pilih Berlakukan Jogo Tonggo

Jogo Tonggo akan dilaksanakan di tingkat RW. (Inibaru.id/ Audrian F)

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mencanangkan konsep Jogo Tonggo. Nantinya Jogo Tonggo akan dilaksanakan di tingkat RW. Apa itu Jogo Tonggo?<br>

Inibaru.id - Sebagai upaya untuk menahan laju penyebaran virus corona, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mencanangkan gerakan “Jogo Tonggo”. Gerakan tersebut berjalan mulai dari tingkat RW dan akan mendapat dukungan dari tim patroli di pos pantau Jogo Tonggo.

Dalam konsep ini akan diberlakukan pembatasan wilayah dengan melibatkan tokoh RT dan RW, Millens. Meskipun bukan PSBB, tapi bantuan akan tetap disalurkan untuk masyarakat.

Pemilihan konsep Jogo Tonggo berasal dari hasil konsultasi Hendi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Hal itu juga berkaitan dengan rencana akan penerapan PSBB di Kota Semarang. Sebab saat ini Kota Semarang memiliki kasus Covid-19 tertinggi di Jawa Tengah.

“Hari Senin gerakan itu kita berlakukan. Dasarnya semangat kondisi tanggap bencana, yang nanti akan mengatur tempat kerja, usaha, pendidikan, dan kegiatan masyarakat," kata Hendi, Jumat (24/4).

Hendi belum memberlakukan PSBB dan lebih memilih menggerakan sistem Jogo Tonggo. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Jogo Tonggo merupakan solusi non-PSBB yang dilakukan oleh Kota Semarang. Sebelumnya, Wali Kota Semarang tersebut sudah menggerakkan sistem lumbung kelurahan. Hendi pun juga mempersilakan jika kelurahan hendak melakukan karantina wilayah dengan portal atau menggunakan bambu.

Nantinya pemberlakuan Jogo Tonggo akan mendapat dukungan penuh dengan keberadaan pos pantau. Total ada 16 pos pantau yang disiapkan Pemkot Semarang. Di setiap satu pos pantau tersebut akan dijaga oleh tiga tim.

"Kita menaruh 16 pos pantau, 8 pos ditaruh di perbatasan dengan wilayah lain, 8 pos pantau di kota. Yang setiap pos pantau ada tiga tim patroli. Anggotanya TNI Polri, dishub, Satpol-PP dan tenaga kesehatan. Total ada 48 tim patroli," katanya.

Sosialisasi Jogo Tonggo akan dilakukan Sabtu dan Minggu (25-26/4), sementara gerakan ini akan dimulai pada Senin (27/4). Hendi berharap cara itu bisa efektif menekan angka kasus Covid-19.

Gimana, sudah siap melaksanakan Jogo Tonggo, Millens. (IB28/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024