BerandaHits
Selasa, 27 Mei 2024 17:45

Bukan Ditinggal; Alasan Mbak Sombret Ngojek Sendiri Pekalongan-Solo untuk Mengantar Haji

Sosok Mbak Sombret rela naik ojek demi antarkan tetangga haji. (Foto: Youtube Kowarka TV)

Sempat viral di medsos, lantaran tertinggal rombongan, Mbak Sombret ngojek sendiri Pekalongan-Solo untuk mengantar haji tetangganya. Terkait hal ini, kepala desa pun buka suara.

Inibaru.id - Baru-baru ini sempat viral di media sosial kisah mengharukan seorang perempuan paruh baya yang memilih tetap berangkat ke Solo setelah tertinggal dari rombongan pengantar haji dari desa tempat tinggalnya yakni di Desa Kulu, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan.

Perempuan yang dikenal sebagai Mbak Sombret itu berangkat menggunakan jasa ojek dengan biaya Rp600 ribu. Setidaknya, begitulah yang tertulis dan tersebar di pelbagai media. Bahkan, muncul spekulasi, dia ditinggal lantaran kendaraan rombongan kelebihan kapasitas.

Menanggapi hal ini, Kepala Desa Kulu Setyo Nimpuno membantahnya. Kendaraan pengantar haji dari desanya nggak over-kapasitas. Memang benar, pada Senin (20/5/2024) Mbak Sombret menyusul rombongan ke Asrama Haji di Solo naik ojek. Namun, semua itu karena inisiatifnya sendiri.

"Sebetulnya ada beberapa statament yang kurang sesuai. Kami juga nggak nyangka Mbak Sombret punya inisiatif pergi ke Solo naik ojek," ujar lelaki yang akrab disapa Setyo saat dihubungi Inibaru.id, Senin (27/5/24).

Kapasitas Bus Memadai

Potret Mbak Sombret saat menerima bantuan dari pemerintah desa setempat. (Istimewa)

Setyo membeberkan, tahun ini ada tujuh keluarga yang berangkat haji dari desanya. Nah, ada satu tetangga Mbak Sombret yang juga berangkat, yakni sepasang istri-suami yang berprofesi sebagai perangkat desa. Namun, mereka nggak tahu kalau tetangganya itu ingin ikut.

"Pihak keluarga sudah jauh-jauh hari bilang ke orang-orang, termasuk menyediakan empat armada bus," terang Setyo. "Kapasitas bus masih cukup dan pastinya kami memperbolehkan. Jadi, kurang koordinasi saja."

Nasi sudah menjadi bubur. Sayangnya, keinginan kuat Mbak Sombret untuk menyusul rombongan tak berbuah manis. Setiba di Asrama Haji, perempuan kelahiran 1970 itu malah nggak berhasil bertemu rombongan pengantar maupun tetangga yang akan berangkat haji.

"Kami mampir dulu ke Masjid Sheikh Zayed Solo, sampai asrama baru jam empat sore, sedangkan Mbak Sombret sudah tiba di sana jam 12 siang," tuturnya.

Tinggal Sebatang Kara

Rumah sederhana Mbak Sombret yang masih berdiri di lahan pemerintah setempt. (Istimewa)

Sedikit informasi, Mbak Sombret atau juga dikenal sebagai Rati adalah warga Desa Kulu yang hidup sebatang kara. Setyo mengungkapkan, dia tinggal di sepetak rumah berdinding papan yang berdiri di atas tanah milik pemerintah desa.

"Pernah sayatawari untuk tinggal di bekas rumah dinas guru yang kosong, tapi Mbak Sombret menolak. Akhirnya, kami bersama warga gotong royong untuk membangun rumah sederhana (untuk dia)," tuturnya. "Kami juga memprioritaskan dia untuk dapat bantuan. Ada dua orang, termasuk dia."

Menurut Setyo, meski termasuk kurang mampu secara ekonomi, sejak dulu Mbak Sombret pantang berpaku tangan. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dia bekerja sebagai pengumpul barang bekas. Penghasilannya nggak besar, tapi tahun lalu bisa menyisikan uang untuk membeli hewan kurban.

"Mbak Sombret termasuk aktif dalam kegiatan sosial, bahkan nggak pernah absen ikut obrog (tradisi membangunkan orang sahur). Dulu juga pernah (kejadian seperti menyusul rombongan desa ke Solo) pas dapat informasi warga piknik ke Guci (tempat wisata di Tegal), dia langsung nyusul" kenangnya, lalu tertawa.

Wah, wah, tetangga yang baik banget sih ini! Sehat-sehat dan banyak rezeki ya, Mbak Sombret! (Fitroh Nurikhsan/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: