BerandaHits
Selasa, 30 Des 2019 14:00

Belum Sempat Terkenal, Monumen Tugu Sudah Terbengkalai

Candi Tugu yang dibangun di samping Manumen Tugu. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Nggak banyak orang yang mengenal Monumen Tugu yang terletak di Kelurahan Tugurejo, Semarang. Monumen yang berbentuk tugu ini konon punya berbagai nilai sejarah. Sayangnya hingga saat ini belum ada perhatian pemerintah untuk turut merawat dan melestarikan salah satu peninggalan purbakala ini.

Inibaru.id - Belum sampai dikenal banyak orang, situs sejarah yang satu ini sudah terbengkalai. Adalah Candi Tugu yang terletak di Dusun Tugurejo RT 10 RW I, Tugurejo. Disebut demikian karena monumen ini berbentuk tugu bulat panjang dengan bentuk yang semakin meruncing di atasnya.

Menurut mantan juru kunci Monumen Tugu Sumarno, monumen ini mempunyai nilai sejarah yang perlu dilestarikan. “Monumen ini adalah perbatasan kerajaan Majapahit dan Pajajaran,” katanya menceritakan sejarah yang beredar di masyarakat.

Dia juga menduga bahwa Monumen Tugu merupakan tempat tambatan kapal sekaligus makam seorang tokoh yang mensyiarkan agama Islam di wilayah Tugurejo, Semarang. Namun lagi-lagi hal tersebut masih dugaan karena belum dibuktikan kebenarannya.

Sumarno saat menunjukkan dokumen terkait Monumen Tugu. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Saat ini, keadaan monumen dengan ketinggian 2,26 meter ini sangat memprihatinkan. Saat saya berkunjung, nampak banyak tumbuhan liar yang memadati area di sekitar monumen. Alang-alangnya sudah tumbuh sekitar selutut orang dewasa.

Hal ini lantaran Sumarno yang nggak sanggup lagi menjadi penanggung jawab situs purbakala yang satu ini. “Sejak 2016 saya mengundurkan diri menjadi bagian dari Dinas Pelestarian Peninggalan Purbakala,” suara pria 55 tahun ini tercekat.

Nggak Dapat Perhatian Pemerintah

Dia yang terlanjur dikenal sebagai juru kunci situs tersebut agak menyesalkan permintaan dinas terkait yang nggak bisa dia penuhi. Selain itu, Sumarno yang sebentar lagi memasuki usia lanjut ini nampak lelah untuk meminta perhatian dari dinas.

“Saya ingin nguri-uri budaya, namun dari pemerintah tidak ada respon,” tutur pria beranak dua ini.

 

Sumarno menunjukkan beberapa potret yang menunjukkan Monumen Tugu yang dulu masih terawat dengan baik. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Sumarno juga menyayangkan keberadaan Monumen Tugu malah lebih diperhatikan oleh perusahaan swasta dibanding pemerintah sendiri. Terbukti dengan dibangunnya sebuah replika Candi Gedong Songo tepat di samping Monumen Tugu. “Ya pengen sepenuhnya jadi milik pemerintah, bukannya malah dibeli oleh perusahaan,” keluhnya.

Penelantaran ini sangat disayangkan olehnya. Ketiadaan penanggungjawab selama tiga tahun terakhir ini juga nggak lantas menggugah pemerintah untuk segera mencari penggantinya.

Vandalisme yang terjadi di Monumen Tugu. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Selain itu, dia juga menyayangkan berkurangnya pengunjung akhir-akhir ini. Terakhir saat saya berkunjung, kondisi Monumen Tugu memang sangat memprihatinkan. Banyak sampah yang berserakan nggak turut dibawa turun oleh pengunjung yang lepas berkunjung.

Banyak pula vandalisme yang mewarnai dinding replika candi. Untungnya, bangunan Monumen Tugu masih terjaga dari tangan usil.

Monumen ini mesti digali lebih dalam nilai sejarahnya ini harusnya mendapat perhatian pemerintah. Bukan hanya swadaya warga sekitar yang sesekali membersihkan area monumen yang belum cukup efektif untuk terus melestarikan peninggalan yang satu ini.

Semoga pemerintah membuka mata terhadap situs yang satu ini ya, Millens! (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: