BerandaHits
Minggu, 23 Sep 2023 15:09

Bazar Buku Murah Keliling Pantura, Sebuah Dorongan Literasi

Beberapa pengunjung asyik mencari buku di pasar buku murah yang diadakan Paradigma institute. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Toko buku sekaligus penerbitan Indie Paradigma Institute yang berbasis di Kudus, tengah menggelar pasar buku murah di berbagai daerah Pantura untuk menghidupkan lagi literasi khususnya membaca buku cetak.

Inibaru.id - Setelah melalui masa pandemi yang cukup sulit, gerakan literasi kini mulai bangkit kembali. Di daerah-daerah dengan tingkat literasi rendah seperti Pantura, upaya untuk menghidupkan kembali semangat literasi sangat perlu dilakukan.

Salah satu yang turut berkontribusi dalam hal ini adalah Paradigma Institute. Toko buku serta penerbitan indie yang berbasis di Kudus ini lahir pada 2017. Di sini, kamu bisa menemukan berbagai jenis buku, tapi paling banyak yang berkaitan dengan jurnalistik, karena awalnya Paradigma Institute ini adalah pers mahasiswa.

Tahun ini, Paradigma Institute memulai petualangan baru dengan mengadakan pasar buku di berbagai kota, terutama di wilayah Pantura. Ini dilakukan sebagai bentuk dorongan ekstra dalam memajukan literasi di daerah Pantura.

Beberapa buku yang bisa kamu temukan di bazar buku yang berlokasi di panggung terbuka suara Pati ini. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Minanur Rohmanil Mushoffa selaku koordinatir pasar buku mengungkapkan bahwa pihaknya memang tengah menggelar bazar buku ke wilayah Pantura, termasuk Pati.

"Kami sudah mengadakan bazar buku di beberapa wilayah Pantura seperti Jepara, Demak, Kudus, dan sekarang di Pati. Minggu depan, kami akan menyambangi Grobogan," terang pemuda yang akrab disapa Minan itu saat ditemui Inibaru.id di lokasi bazar di Pati.

Minan menjelaskan bahwa pihak penyelanggara, yakni Paradigma Institute bekerja sama dengan Diskominfo Pati berharap event literasi yang menampilkan ratusan buku dengan harga murah meriah ini bisa menginspirasi banyak masyarakat Pati untuk lebih gemar membaca.

Untuk Penggemar Buku Fisik

Buku-buku yang ada di bazar ini harganya mulai dari RP10 ribu saja, lho. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Menurut lelaki asal Demak itu, di era digital seperti sekarang, ketertarikan masyarakat terhadap buku fisik memang mulai tergerus oleh kepopuleran buku digital. Apalagi, di daerah Pantura, toko buku cetak memang jarang ditemui.

Namun, Minan tetap yakin bahwa buku fisik tidak akan hilang digerus modernisasi. Ini dibuktikan dengan tren bookgram atau bookstagram di media sosial, di mana kita bisa membagikan foto-foto estetis buku fisik ke Instagram. Bookstagram ini menjadi tempat seru untuk berbagi rekomendasi bacaan, terutama bagi yang suka membaca dan mengoleksi buku.

"Kami tetap optimis bahwa buku fisik tidak akan mati. Meskipun buku digital lebih praktis, rasanya tetap berbeda," kata Minan yang juga mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab.

Di pasar buku murah, ada komik yang dijual dengan harga murah, yakni Rp10 ribu untuk 3 buah komik. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Salah satu pengunjung pasar buku Nafisatun Nur Afifah mengiyakan hal ini. Perempuan berkacamata ini mengaku lebih menyukai buku cetak dibanding buku digital.

“Aku prefer buku cetak sih. Apalagi kalau dari segi kesehatan itu buku cetak lebih baik,” terang Nafisa sambil melihat-lihat kumpulan komik yang bertumpuk rapi itu.

“Kalau buku digital emang lebih praktis, tapi biasanya berbayar. Jadi agak susah buat mencari lanjutan bacaannya. Terus juga kurang baik untuk kesehatan mata,” tandas perempuan asal Kecamatan Tayu, Pati itu.

Nah, kalau kamu lebih suka baca buku cetak atau buku digital nih, Millens? Kalau kamu penggemar buku fisik jangan lupa mampir ke bazar buku di dekat Alun-Alun Pati ini, ya. Ini hari terakhir, lo.

Kalau kamu tidak berniat membeli buku, di sana kamu bisa sekadar berbagi atau berbicara tentang buku dengan teman-teman dari Paradigma Institute. Jadi, mari bersama-sama mendukung literasi di daerah Pantura! (Rizki Arganingsih/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: