BerandaHits
Sabtu, 9 Jun 2023 11:19

Anti-Mainstream, Warga Baduy Minta Sinyal Internet Dihilangkan dari Daerahnya

Warga Suku Baduy meminta jaringan internet dihilangkan dari wilayahnya. (Medcom/Antara/Ismar Patrizki)

Warga Suku Baduy nggak senang wilayah tempat tinggalnya terjangkau jaringan internet. Mereka pun meminta pemerintah daerah setempat segera menghilangkannya agar generasi muda nggak terjamah konten negatif yang nantinya bisa merusak moral.

Inibaru.id – Kebanyakan orang di Indonesia kalau main ke luar kota dan mendapati sinyal lelet atau bahkan kehilangan jaringan internet, pasti bakal kesal, ya? Nah, kalau warga Baduy kebalikannya. Mereka justru nggak senang daerahnya terjangkau sinyal internet dan meminta pemerintah untuk menghilangkannya dari wilayah yang mereka huni.

Hal ini terungkap dalam sebuah surat yang dikirimkan oleh Pemimpin Lembaga Adat Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten kepada Bupati Lebak. Surat tersebut sudah ditandatangani Kades Kanekes, Saija.

Dalam surat tersebut, warga baduy meminta tower pemancar sinyal nggak lagi mengarahkan sinyal internet ke wilayah Tanah Ulayat Baduy. Intinya sih, wilayah tempat tinggal mereka sebaiknya dijadikan blankspot area internet. Selain itu, warga Baduy juga meminta pemerintah untuk menutup aplikasi, program, serta konten negatif di internet yang dianggap bisa merusak moral.

Saija membenarkan adanya surat ini. Menurut keterangannya, surat tersebut dibuat setelah Barisan Kolot dari Lembaga Adat Baduy melakukan musyawarah. Mereka keberatan dengan adanya dua tower sinyal internet di dekat Tanah Ulayat Baduy yang membuat wilayah mereka terjangkau jaringan internet.

“Permintaan Lembaga Adat Baduy, dua pemancar di Cijahe dan Sobang diarahkan ke luar Baduy,” terang Saija sebagaimana dilansir dari Kompas, Kamis (8/7/2023).

Warga Suku Baduy menganggap internet bisa merusak moral generasi muda. (Jalurrempah.kemdikbud.go.id/RaiyaniM/Wikimedia Commons)

Alasan utama permintaan tersebut adalah agar generasi muda Baduy nggak mudah mengakses konten-konten yang berlawanan dengan adat Suku Baduy. Meski begitu, warga Baduy nggak begitu mempermasalahkan jika di wilayah Baduy Luar sinyal internet masih ada. Yang penting, di Baduy Dalam, yaitu di tiga kampung yang ada di Cikeusik dan Cibeo di Cikartawana benar-benar bersih dari sinyal.

“Kalau di Baduy Luar masih dibutuhkan untuk bisnis dan komunikasi, nggak apa-apa,” lanjut Saija.

Permintaan ini ditanggapi positif oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak Imam Rismahyadin. Dia menghargai upaya Suku Baduy mempertahankan kearifan lokalnya. Dia pun berjanji segera membahas hal ini dengan berbagai pihak terkait.

Bukan kali ini saja Suku Baduy mengajukan permintaan yang anti-mainstream. Pada Juli 2020 lalu, mereka meminta wilayahnya dihapus dari daftar destinasi wisata Banten. Pasalnya, banyak warga yang mengeluhkan banyaknya wisatawan yang datang dan adanya wisatawan yang menyebarkan foto wilayah Baduy dalam di internet. Padahal, wilayah tersebut sakral dan seharusnya dilarang untuk diabadikan.

Salut dengan kegigihan Suku Baduy dalam mempertahankan kepercayaan dan kearifan lokalnya ya, Millens. Semoga saja permintaan ini bisa ditanggapi dengan serius oleh pemerintah setempat secepatnya. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024