BerandaAdventurial
Kamis, 2 Okt 2024 09:01

Tebing Ngungap, Lokasi Junghuhn Menikmati Keindahan Pantai Gunungkidul Yogyakarta

Pemandangan Tebing Ngungap yang dilukis Junghuhn, terlihat ada warga lokal yang melongok ke dasar tebing di bagian bawah lukisan. (Junghuhn: Java-Album)

Lukisan Junghuhn tentang pemandangan alam di Tebing Ngungap, Gunungkidul, Yogyakarta, cukup populer karena mendiskripsikan keindahan lokasi tersebut.

Inibaru.id – Pecinta geografi atau sejarah Indonesia pasti sering banget mendengar nama Junghuhn. Maklum, tulisan-tulisan Junghuhn tentang perjalanannya di Tanah Air pada masa penjajahan Belanda kerap dibahas. Nah, di Gunungkidul, Yogyakarta, ada satu tempat yang sangat istimewa di hati laki-laki bernama lengkap Franz Wilhelm Junghuhn. Tempat tersebut adalah Tebing Ngungap.

Selain mengumpulkan dokumentasi berupa tulisan, Junghuhn juga menggambar sejumlah lokasi yang dia anggap istimewa. Nah, Tebing Ngungap yang berjarak kurang lebih 80 kilometer ke arah tenggara dari pusat kota Yogyakarta ini dia lukis dan masuk dalam dokumentasi berjudul Sudkuste Ostwarts von Rongkop pada 1856.

Yang menarik, bentuk bukit karang yang khas di Tebing Ngungap yang bikin Junghuhn terkesima ini ternyata masih eksis hingga sekarang, lo. Meski banyak bencana gempa bumi melanda Yogyakarta dan modernasi terjadi di mana-mana, keadaan alam di sana bisa dikatakan nggak banyak berubah.

Terletak di Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo, nama Tebing Ngungap berasal dari kata “ngungak” yang bermakna melongok. Hal ini disebabkan oleh bentuk tebing yang cukup unik dan curam sehingga jika ada orang yang pengin melihat ke bawah tebing harus melongok terlebih dahulu, Millens.

Pemandangan Tebing Ngungap pada masa sekarang. (Rebowagen/Edi Padmo)

Memangnya apa yang bisa dilihat sampai harus melongok ke bawah? Di sana ada gua yang jadi sarang walet. Nah, dulu banyak warga sekitar yang memanen sarang walet di tebing tersebut dengan metode tradisional dan teknik yang cukup ekstrem dan bisa membahayakan nyawa.

“Selapas 1997/1998-an, semakin jarang proses panen sarang walet,” ucap salah seorang pengurus desa Pucung Estu Dwiyono sebagaimana dinukil dari Kabarhandayani, Selasa (6/10/2020).

Meski memiliki pemandangan alam tebing karang yang indah, karena nggak ada pantai pasir yang dijadikan tempat bermain, lokasi ini jadi kurang populer di kalangan wisatawan. Padahal, tempat ini cocok untuk dijadikan lokasi piknik dan menikmati pemandangan matahari tenggelam alias sunset.

Ada alasan mengapa Junghuhn pada satu setengah abad yang lalu terkesima dengan pemandangan alam di Tebing Ngungap sampai melukisnya. Nah, nggak ada salahnya kamu napak tilas perjalanan Junghuhn puluhan tahun yang lalu dengan piknik ke sana, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024