BerandaAdventurial
Rabu, 14 Feb 2023 13:05

Serunya Belajar Semua tentang Nanas di Kebun Nanas Nusantara Kudus

Di Desa Pedawang, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus ada agrowisata buah nanas yang sayang kalau dilewatkan. (Antara/Rahmad)

Ada banyak yang bisa kamu lakukan saat berkunjung ke Kebun Nanas Nusantara di Desa Pedawang, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus. Selain serunya belajar mengenal macam-macam nanas, kamu bisa merasakan sensasi memetik langsung buah nanas, merasakan olahan nanas, dan membawa pulang oleh-oleh buah nanas.

Inibaru.id - Biasanya kita menjumpai buah nanas pada saat makan rujak, minum jus, atau dalam bentuk selai. Kalau melihat tanaman nanas kamu sudah pernah atau belum, Millens? Ya, kamu perlu datang ke kebun nanas dulu untuk bisa melihat buah nanas masih menempel di pohonnya yang pendek dan berduri itu.

Sebuah kabar gembira, kini kamu bisa datang ke kebun nanas yang dikemas menjadi agrowisata, lo. Tempat wisata yang bernama Kebun Nanas Nusantara itu ada di Desa Pedawang, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus. Lokasinya nggak jauh dari pusat Kota Kudus, sekitar tiga kilometer atau 10 menit waktu tempuh berkendara.

Di lahan seluas satu hektare, di tengah-tengah persawahan itu kamu akan melihat ada sekitar 12 ribu tanaman nanas dengan 16 jenis varietas nanas. Jenis-jenis nanas tersebut di antaranya nanas madu Pemalang, nanas madu Palembang, nanas madu Jambi, nanas Prabumulih, nanas Siak, nanas Pekanbaru, nanas putih, nanas merah dan beragam jenis nanas dari berbagai daerah lainnya.

Nggak hanya mengetahui jenis-jenis nanas nusantara, di kebun yang dikelola oleh Bumdes Simase (Sido Makmur Sejahtera) dan Pokdarwis Singobarong Desa Pedawang itu kamu akan melihat cara menanam nanas, pertumbuhannya, cara memetik, mengolahnya menjadi produk makanan dan minuman, serta mengetahui proses kertas yang dibuat dari kulit nanas.

Selain dimakan begitu saja, olahan nanas apa yang kamu tahu, Millens? Kalau di argowisata kebun nanas ini, kamu bisa melihat sari kulit nanas diolah menjadi sirup dan buah nanas diolah menjadi campuran dari kuliner garang asem khas Kudus.

"Di sini cenderung ke wisata edukasi, mulai mereka hanya ingin tahu cara menanam, ingin tahu cara mengolah atau langsung memetik silakan! Kami berikan apapun yang mereka mau, mereka bisa belajar, wisata dan bisa mengolah," terang Ketua Bumdes Simase Rubiyanti, dilansir dari Detik, Sabtu (11/2/2023)

Biaya Masuk Argowisata Nanas 

Kebun nanas Desa Pedawang Kudus cocok dijadikan tujuan wisata keluarga dan edukasi. (Elshinta/Sutini)

Dengan banyaknya ilmu yang bisa kamu dapatkan, maka kebun nanas Desa Pedawang Kudus ini cocok banget dijadikan tempat tujuan untuk quality time bersama anak atau keponakan nih, Millens.

Saat datang ke sana, kamu nggak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Agar bisa masuk, kamu hanya perlu mengamankan uang Rp5 ribu per orang. Sedangkan untuk bisa menikmati buah nanas secara langsung ada tarif paketan yang disediakan oleh pengelola.

“Kami ada paketan mulai dari Rp 25-30 ribu. Itu biasanya sudah sama buah yang diambil. Setelah pulang, pengunjung juga diberi oleh-oleh dari kami. Kalau mau berkunjung saja, bisa Rp 5 ribu. Itu sudah ada pendamping,” terang salah seorang pengurung Pokdarwis Singobarong Rofi'i, dikutip dari Betanews, Minggu (12/2/2023).

Menggali Potensi Desa

Nggak hanya memetik buah nanas, di sana kamu bisa melihat cara menanam dan mengolah nanas menjadi olahan makanan dan minuman. (Suarabaru/Ali Bustomi)

Wisata petik buah nanas ini memang menarik, ya? Sama menariknya dengan wisata petik buah naga, jeruk, anggur, stoberi, dan berbagai buah di daerah lainnya. Inovasi yang dilakukan oleh warga Desa Pedawang Kudus itu pun mendapat apresiasi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus.

"Karena yang diangkat ini adalah pertanian, harapannya membuka suatu peluang wisata agro. Wisata agro kebun buah nanas ini hanya di Desa Pedawang saja, yang lain belum ada," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Mutrikah, dilansir dari Media Indonesia, (7/10/2021).

Mutrikah berpesan masyarakat desa wisata harus mampu mengekplorasi potensi yang ada agar terus berkembang. Desa wisata bisa mandiri dari segi ekonomi, masyarakat bisa berkegiatan meningkatkan ekonomi, dan produk yang ada mempunyai nilai tambah.

Kamu bisa datang ke desa wisata untuk memetik nanas secara langsung jika penasaran dengan buah yang banyak mengandung vitamin C itu ya. Tapi ingat, jangan makan terlalu banyak jika nggak mau sakit perut, Millens! (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024

Sepenting Apa AI dan Coding hingga Dijadikan Mata Pelajaran di SD dan SMP?

12 Nov 2024

Berkunjung ke Dukuh Kalitekuk, Sentra Penghasil Kerupuk Tayamum

12 Nov 2024

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024

Lindungi Anak dari Judol, Meutya Hafid: Pengawasan Ibu Sangat Diperlukan

13 Nov 2024

Diusulkan Jadi Menu Makan Sehat Gratis, Bagaimana Nutrisi Ikan Sarden?

14 Nov 2024

Mencicipi Tahu Kupat Bu Endang Pluneng yang Melegenda Sejak 1985

14 Nov 2024

PP Penghapusan Utang: Beban Utang Nelayan Rp4,1 Miliar di Batang Dihapus

14 Nov 2024

Tanda Kiamat Semakin Bertambah; Sungai Eufrat Mengering!

14 Nov 2024

Sah! Nggak Boleh Ada Pembagian Bansos dari APBD Jelang Coblosan Pilkada

14 Nov 2024

Pesan Sekda Jateng saat Lantik 262 Pejabat Fungsional: Jangan Anti-Kritik!

14 Nov 2024