BerandaAdventurial
Kamis, 27 Mar 2019 16:00

Candi Plaosan dan Penyatuan Cinta Beda Keyakinan Pramodawardhani-Rakai Pikatan

Candi Plaosan. (Flickr/Henry Sudarman)

Nggak melulu jadi tempat pemujaan dewa dan dewi, candi pun menjadi bukti cinta dua insan yang beda agama. Rakai Pikatan yang beragama Hindu membangun Candi Plaosan sebagai bukti cinta pada istrinya, Pramudya Wardhani yang beragama Buddha. Seperti apa kisah di balik Candi Plaosan ini?

Inibaru.idLove conquers all! Bagi Rakai Pikatan, agama bukanlah penghalang untuk mencintai seseorang. Sebagai Raja Mataram Kuno, Rakai Pikatan yang beragama Hindu Siwa bersedia membangun sebuah candi untuk istrinya, Pramodawardhani yang beragama Buddha Mahayana.

Terlepas adanya unsur politis atau tidak dalam pembangunan candi itu, Candi Plaosan tetaplah menunjukkan bukti cinta beda keyakinan yang terwujud melalui penggabungan kedua agama dalam corak candi yang berlokasi di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Klaten, tersebut.

https://dennypedia.com/wp-content/uploads/2017/09/Candi_kembar_Plaosan-klaten.jpg

Candi Plaosan dari kejauhan. (Dennypedia)

Dibangun dengan luas sekitar 440x270 meter pada 842 Masehi, Candi Plaosan terdiri atas dua candi, yakni Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Sekilas, kedua candi ini tampak mirip, padahal memiliki detail yang berlainan.

Kalau kamu perhatikan, Candi Plaosan Lor dan Kidul memiliki relief yang berbeda. Relief Plaosan Lor berkisah tentang perempuan, sedangkan Plaosan Kidul tentang laki-laki. Konon, ini adalah wujud penyatuan cinta yang sempat tak direstui keluarga antara Rakai Pikatan dengan Pramodawardhani.

Candi Plaosan Lor. (Flickr/Jimmy Kohar)

Dari kisah tersebut, berkembanglah sebuah kepercayaan di masyarakat setempat. Konon, pasangan yang masuk ke Candi Plaosan akan menjadi pasangan yang langgeng.

Nah, kalau percaya dengan mitos ini, kamu yang punya pasangan nggak ada salahnya ke sana bersama pasanganmu, nih! Ha-ha.

Keindahan Candi Plaosan menjelang petang. (Tourgunungkidul)

Untuk masuk ke Candi Plaosan, kamu perlu membayar tiket sebesar Rp 3.000 saja. Ini belum termasuk biaya parkir kendaraan ya, Millens. Para pejuang cinta, mana suaranya?! (IB15/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: