BerandaAdventurial
Jumat, 23 Apr 2020 10:17

Ini Kondisi Terkini Tempat-Tempat Wisata Populer di Kota Semarang

Petugas kebersihan tetap bekerja meski Lawang Sewu tutup. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Selama pandemi mewabah, tempat wisata diimbau untuk tutup. Daripada hanya meratapi kerugian, sebagian pengelola memanfaatkan momen ini untuk berbenah diri.<br>

Inibaru.id - Sejumlah tempat wisata memang tutup selama corona. Tapi bukan berarti nggak ada kegiatan kan? Saya berinisiatif untuk menengok bagaimana keadaannya saat ditutup ini. Nah, kunjungan pertama saya adalah ke Lawang Sewu.

Biasanya gedung yang sudah menjadi ikon Kota Semarang tersebut selalu penuh hiruk-pikuk pengunjung. Satpam sibuk berlalu-lalang mengamankan area kalau-kalau ada wisatawan yang melanggar aturan. Lalu juga suara pemandu wisata yang lantang bercerita dari lorong ke lorong.

Namun pasca-pandemi melanda, nggak banyak aktivitas selain satpam yang tetap berjaga, petugas kebersihan yang rutin bertugas, dan beberapa pekerja proyek yang melakukan pembenahan.

Bahkan sebelum penutupan total, Lawang Sewu sudah memberikan imbauan mengenai corona di loket tiket. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Manajer Lawang Sewu Trisna Cahyani membeberkan kalau selama penutupan karena pandemi ini dia gunakan untuk berbenah. Mumpung nggak ada pengunjung, pembangunan loket baru dan perbaikan bagian-bagian gedung yang sudah lapuk digencarkan.

“Mumpung kosong digunakan untuk berbenah. Kami juga nggak tahu kapan buka kembali,” ujar Trisna saat dihubungi via Whatsapp pada Selasa (14/4/2020).

Kemudian saya bergeser ke Sam Poo Kong. Tempat bersejarah yang konon dijadikan pendaratan Laksamana Cheng Ho ini juga nggak kalah sepi dibanding Lawang Sewu. Beberapa petugas kebersihan pun terlihat santuy di kursi-kursi kios yang tutup.

“Biasanya kami melayani ribuan orang. Sekarang malah nggak ada kerjaan,” kelakar Mitro, salah seorang satpam yang kebetulan saat itu sedang bertugas.

Kemegahan Sam Poo Kong yang meskipun tutup tetap dijaga satpam. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Sementara menurut Anandita Rinaldie, General Manager Operasional Sam Poo Kong berkata kalau belum ada satu pun kegiatan lain yang akan dilakukan di sini. Sejauh ini pihaknya masih menuruti imbauan Pemerintah.

“Tapi tempat ibadah pengecualian. Jelas nggak bisa kami tutup. Tapi tetap saja ada SOP-nya,” tutur Anandita saat dihubungi lewat Whatsapp pada Senin (20/4).

Sementara untuk Kampung Pelangi, kembali menjadi sebuah kampung biasa. Semenjak pandemi masyarakat memasang spanduk peringatan di ujung gapura. Barangkali karena sudah lama nggak ada pengunjung, mereka tampak antusias menyambut saya bak wisatawan.

Di gapura Kampung Pelangi sudah diberi peringatan khusus. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Kemudian saya meluncur ke Goa Kreo. Objek wisata sekaligus sarang kera ekor panjang tersebut tampak sunyi dan berdebu. Saat saya tiba, hanya ada beberapa pemancing yang melintas dan beberapa warga sekitar yang memberi makan kera.

Awalnya saya takut. Pasalnya kera dengan banyak koloninya tersebut tampak liar dan berambisi merebut makanan. Namun ternyata saya diminta untuk mendekat saja. Setelah mendekat yang terjadi sebaliknya, kera-kera tersebut yang takut dengan saya. Heran sih, tapi saya lega!

Warga sekitar memberi makan Kera Ekor Panjang. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

“Semua kami hentikan. Tapi pemberian makan tetap. Belum ada yang bisa kami lakukan. Bahkan mungkin ritual rutin tahunan Sesaji Rewanda pun akan ditiadakan,” ungkap Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Goa Kreo Semarang Mamit Sumitra.

Kini jelas terasa beda. Tempat wisata yang saya kunjungi terasa hampa tanpa adanya hiruk-pikuk pengunjung. Tapi semoga pejalanan saya bisa mengobati rasa rindu kamu jalan-jalan ke sana ya, Millens. (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: