BerandaAdventurial
Selasa, 23 Sep 2024 13:13

Dua Hotel di Indonesia Masuk dalam 50 Hotel Terbaik di Dunia

Daya tarik yang ditawarkan oleh Hotel Nihi ialah keindahan lautan Sumba. (Travelandleisure)

Hotel Nihi Sumba dan Desa Potato Head Bali adalah dua dari 50 hotel terbaik di Dunia 2024. Apa yang ditawarkan hotel-hotel tersebut untuk para tamunya?

Inibaru.id - Setiap hotel, selalu memberikan pelayanan yang terbaik dengan mengusung konsep yang unik. Tapi, hotel seperti apa yang bisa mendapatkan label paling bagus? Sebuah pertanyaan sulit, namun kita bisa saja menemukan jawabannya dengan melihat daftar 50 hotel terbaik di dunia dari The World's 50 Best.

Menariknya, ada dua hotel dari Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut, yaitu Nihi Sumba di Nusa Tenggara Timur dan Desa Potato Head di Bali. Kamu penasaran sebagus apa hotel-hotel ini?

1. Hotel Nihi, Sumba

Penginapan yang terletak di Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, ini menduduki jajaran Top 10 Hotel Terbaik di Dunia, tepatnya di urutan ke-10. Nihi Sumba memiliki konsep hotel butik dan hanya memiliki 27 kamar yang disewakan secara eksklusif. Daya tarik yang ditawarkan ialah keindahan lautan Sumba.

Dijelaskan laman resmi Nihi Sumba, biaya sewa termurah adalah US$1.389 atau setarai Rp20,9 juta. Sedangkan biaya sewa termahalnya yakni US$9.983 atau senilai Rp150,7 juta per malam.

Selain 27 kamar, hotel ini menawarkan sebanyak 38 amenitas. Beberapa di antaranya seperti mini bar, restoran, pancuran luar ruangan, olahraga pacuan kuda, spa/pusat kecantikan, hingga pusat kebugaran.

Setiap kamar dilengkapi dengan plunge pool. Bedanya, bagi beberapa kamar dengan harga sewa yang lebih murah kolam yang disediakan berupa shared pool, sedangkan kamar yang lebih mahal memiliki kolam privat.

Nihi sangat dekat dengan Taman Nasional Komodo dan hanya membutuhkan satu jam penerbangan dari Bali. Desain Hotel Nihi terinspirasi dari bangunan tradisional Sumba, Uma Bokulu atau Uma Mbatangu, yang beratap runcing dan dibuat dari jerami.

2. Desa Potato Head Hotel, Bali

Desa Potato Head Bali menerapkan etos tanpa limbah yang tecermin dari segala hal, mulai dari desain hingga kuliner yang disajikan. (Hotelmix)

Desa Potato Head Bali berada di urutan ke-21 dalam daftar 50 Hotel Terbaik di Dunia 2024. Hotel ini memiliki 225 kamar yang menawarkan konsep mewah nan modern. Penginapan ini terletak di Kecamatan Kuta, Badung, Bali.

Ketika kali pertama datang, tamu akan disambut dengan pemandangan layaknya sebuah desa yang terhampar dan sebuah bangunan bambu pemberkatan air khas Bali, "The Womb". Fasadnya dilapisi dengan lebih dari 1,5 juta batu bata candi Bali yang dipres dengan tangan dan mengalir mulus ke kolam yang dihiasi ubin Batu Sakabumi buatan tangan.

Desa Potato Head merupakan hotel pertama di Asia yang netral karbon, dengan menerapkan etos tanpa limbah yang tecermin dari segala hal, mulai dari desain hingga kuliner yang disajikan.

Hal unik lain dari hotel ini adalah hampir seluruh fasilitas yang digunakan merupakan hasil dari daur ulang dan sampah makanan. Tempat sampah, baki, sandal kamar hingga keranjang dibuat dari barang-barang limbah seperti cangkang tiram, anyaman daun palem, dan lainnya.

Para tamu pun akan disediakan botol air yang dapat gunakan kembali untuk diisi ulang. Fasilitas yang ditawarkan untuk pengunjung meliputi pusat kebugaran, beach club pool, perpustakaan, spa dan pusat kecantikan, serta lainnya.

Jika tertarik menginap, siapkan kocek mulai dari Rp7 juta per malam untuk kamar Resident Studio atau Rp17,6 juta per malam untuk merasakan sensasi Katamama Suite yang dilengkapi jacuzzi dan pemandangan pantai.

Wah, dua hotel tersebut memang pantas dapat predikat hotel terbaik ya, Millens? Selain mewah dan megah, hotel-hotel tersebut juga aware dengan kelestarian lingkungan. (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ayo Raih Cita-Cita Pendidikan Tinggi bersama OSC!

14 Okt 2024

Benarkah Nggak Boleh Menikah di Luar KUA saat Akhir Pekan dan Hari Libur?

14 Okt 2024

Generasi Z Temanggung Siap Kawal Pemilu 2024 Melalui Patroli Siber

14 Okt 2024

Masjid Langgardalem, 'Rumah' Bergaya Kolonial Milik Sunan Kudus

14 Okt 2024

KPU Siapkan Helikopter untuk Distribusi Logistik Pemilu ke Karimunjawa dan Nusakambangan

14 Okt 2024

Waspada, Pelanggaran Lalu Lintas Ini Bakal Jadi Sasaran Operasi Zebra Candi 2024

14 Okt 2024

Perselingkuhan dan Dampaknya pada Anak; Apakah Anak Akan Meniru?

14 Okt 2024

Dikirimi Ratusan Karangan Bunga Kematian, Seunghan Mundur dari RIIZE

14 Okt 2024

Sejarah Penamaan Desa Jambu di Kabupaten Semarang, Nggak Terkait dengan Buah!

15 Okt 2024

Cuci Tangan dengan Sabun, Kebiasaan Sederhana yang Diperingati Warga Sedunia

15 Okt 2024

Pengin Masuk FYP? Kenali Dulu Durasi Video TikTok yang Ideal!

15 Okt 2024

Flashpacker, 'Level up' Gaya Backpacker

15 Okt 2024

Muara Sungai Barijah, Spot Mancing Gratis di Desa Timbulsloko Demak

15 Okt 2024

Undang Kejadian Buruk, Pengunjung Pantai Kedung Tumpang Tulungagung Dilarang Bawa Jeruk

15 Okt 2024

Drama Teatrikal Meriahkan Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang

15 Okt 2024

'The Substance', Gambaran Mengerikan Tentang Manusia yang Menolak Tua

16 Okt 2024

Kalah dari Tiongkok, Bagaimana Peluang Timnas Lolos Piala Dunia 2026?

16 Okt 2024

Hari Pangan Dunia, Pemkab Karanganyar Galakkan Program Kenyang Nggak Harus Nasi

16 Okt 2024

Penetapan Tersangka Kasus Bullying PPDS Undip Ditunda, Dua Pejabat FK Diperiksa

16 Okt 2024

Sejarah Bikini, Ikon Mode yang Penuh Kontroversi

16 Okt 2024