BerandaAdventurial
Minggu, 4 Jan 2020 11:00

Bukan Mercusuar, Ini lo Sejarah Menara di Masjid Layur

Penampakan luar Masjid Menara Layur Semarang. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Kota Semarang meninggalkan banyak sejarah yang menarik untuk terus digali. Salah satunya adalah Masjid Menara Layur yang disebut-sebut memiliki menara yang semula difungsikan sebagai mercusuar. Benerkah seperti itu?

Inibaru.id - Berumur tua dan tetap mempertahankan arsitektur aslinya, Masjid Menara Layur ditetapkan menjadi cagar budaya oleh Pemerintah Kota Semarang. Masjid yang terletak di Jalan Layur, Dadapsari ini mempunyai predikat yang disematkan sebagai masjid tertua di Kota Semarang. Selain itu, bangunan menara yang terdapat di bagian depan masjid. Konon menara tersebut disebut-sebut sebagai mercusuar.

Cukup masuk akal sebenarnya, mengingat wilayah disekitar masjid tersebut berdiri di tepian Kali Semarang. Konon sungai ini digunakan sebagai jalur perdagangan air. Banyak juga kabar yang menceritakan menara masjid tersebut adalah bekas mercusuar.

Bangunan utama Masjid Menara Layur. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

soal predikat Masjid Layur sebagai masjid tertua di Semarang, Ali Makhsun, takmir Masjid Menara Layur, menyangsikannya. “Ya kan jaman sekarang banyak yang saling klaim sebagai masjid tertua. Terserah mau dikatakakan begitu ya monggo, tapi yang jelas masjid ini sudah berumur sangat tua, ” tuturnya.

Selain itu, dia juga nggak terlalu yakin dengan menara yang menjulang tinggi di depan masjid tersebut dulunya mercusuar. “Saya kira untuk adzan di jaman dulu karena belum ada pengeras suara,” tambah Ali. Saat ini, menara yang masih berdiri kokoh tersebut sudah nggak difungsikan untuk adzan Millens.

Terlepas dari kontroversi sejarah, beberapa tradisi yang hanya dapat ditemukan di masjid ini masih bisa dipegang erat hingga sekarang. Di antaranya adalah tradisi kopi Arab yang khas, serta tradisi ketiadaan jemaah perempuan di masjid ini. Penasaran dengan masjid yang satu ini? Boleh banget sesekali mampir dan salat di sana. (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024