BerandaAdventurial
Rabu, 9 Feb 2021 16:00

Banyak Bukti Peninggalan, Pleburan Jadi Saksi Peradaban Hindu di Semarang

Makam di ketinggian peninggalan Hindu di Pleburan. (Inibaru.id/ Audrian F)

Banyak bukti peninggalan Hindu di Pleburan. Hal itu membuktikan bahwa Semarang nggak hanya dibangun oleh Islam saja. Ada sejarah lain yang mendahuluinya.<br>

Inibaru.id - Kawasan Pleburan selama ini memang dikenal sebagai markas kampus Universitas Diponegoro beraktivitas hingga 2009 silam. Setelah itu, kampus yang terkenal dengan lambang Pangeran Diponegoro ini boyongan ke Tembalang.

Namun, Pleburan nggak cuma bekas Undip. Wilayah ini punya asal-usul dan sejarah yang berkaitan dengan cikal-bakal lahirnya Kota Semarang. Fauzan Kautsar, pemandu Bersukaria Walk, bercerita banyak tentang Pleburan.

Menurut Fauzan bedasarkan informasi dari warga sekitar, nama Pleburan bermula dari cerita sebuah keluarga Kyai dan Nyai Borang. Suatu ketika anak mereka yang bernama Joko Tandur hilang beberapa hari.

Bersukaria Walk saat menyurusi Pleburan. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Mengetahui sang putra hilang, Kyai dan Nyai Borang pergi mencarinya. Di jalan, mereka bertemu dengan 8 orang pemuda.

“Saat kedua orang tua itu bertanya kepada kelompok pemuda itu, mereka bilang kalau anaknya sudah ada di rumah,” ujar Fauzan.

Begitu mendengar perkataan salah seorang pemuda itu, Nyai Borang yang tadinya penuh duka berubah semringah. Cerita selanjutnya begitulah adanya, Joko Tandur tadi benar-benar sudah ada di rumah.

Dari situlah terjadi "lebur rasa". Dari perasaan sedih, berubah jadi bahagia karena bertemu putranya. Kelak peristiwa tersebut diabadikan jadi nama "Pleburan".

Bagian yang Hilang dari Kota Semarang

Selain itu, Fauzan berkata kalau Pleburan ini seperti bagian yang kurang dikenal dari Kota Semarang. Alasannya sejauh ini, Semarang lahir dari tangan seorang tokoh agama Islam. Semua cerita yang melingkupinya pun nggak jauh dari sang tokoh agama.

“Namun jauh sebelum itu, di Semarang pernah beredar peradaban Hindu. Hal itu dibuktikan dengan peninggalan arca yang ada di Pleburan ini,” jelasnya.

Menurut Fauzan di Pleburan memang ada tiga makam berdekatan yang nggak lepas dari pengaruh Hindu. Salah satunya adalah bukti adanya peninggalan arca dan artefak batu berupa pondasi candi.

Candi Tugu bukti lain kalau di Semarang pernah ada peradaban Hindu. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)<br>

Hal lain lagi yang menjadi tanda adalah letak salah satu makam tersebut berada di ketinggian. Pola itu begitu membuktikan kalau peradaban Hindu pernah melintas di Pleburan.

“Orang Hindu percaya, semakin tinggi makam, bakal dekat ke Tuhan. Itulah mengapa Candi Gedong Songo letaknya ada di Bandungan," ujar Fauzan yang juga pentolan Bersukaria Tour ini.

Pleburan mungkin memang jadi salah satu lokasi yang menjadi bukti kalau peradaban Hindu pernah hidup di Semarang. Bukti-bukti lain yang masih bisa ditemui sampai saat ini adalah temuan candi Hindu abad IX di Mijen, Watu Tugu di Kecamatan Tugu, Situs Klentengsari, dan Banyumanik.

Amen Budiman dalam buku Semarang Riwayatmu Dulu Jilid 1 juga mengatakan jika pada abad 6-7, Kota Semarang menjadi bandar utama Kerajaan Mataram Kuno. Dulu ada sebuah pelabuhan bernama Bergota di sebuah Pulau Tirang yang saat ini jadi Semarang.

Hm, baru tahu kan kalau banyak jejak Hindu di Semarang? Mana nih yang pernah kamu kunjungi, Millens. (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: