BerandaKulinary
Sabtu, 9 Jun 2023 08:00

Krecek Mbok Yah, Jajanan Zadul Khas Pati yang Masih Digemari

Krecek mentah buatan Mbok Yah yang sudah dikemas plastik. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Meskipun tergolong jajanan lawas, krecek atau rengginang masih digemari masyarakat Bumi Mina Tani. Selain dijadikan oleh-oleh, krecek juga sering dijadikan hantaran lamaran, jajanan Lebaran juga camilan sehari-hari.

Inibaru.id - Sejak pukul 6 pagi, tangan tua dengan guratan otot yang jelas itu sudah sibuk. Perempuan yang akrab disapa Mbok Yah dengan terampil memipihkan nasi ketan yang sudah dibumbui diatas tutup toples.

Setelah membentuk lingkaran sempurna, Mbok Yah menata nasi ketan itu di atas anyaman bambu untuk segera dijemur di bawah sinar matahari. Inilah rutinitas saban pagi yang dilakoni Mbok Yah, pembuat krecek dari Kabupaten Pati yang menekuni usaha ini sejak 15 tahun silam.

Di daerah lain, krecek lebih dikenal sebagai rengginang atau jumputan, kerupuk tebal yang terbuat dari beras ketan. Mbok Yah nggak tahu kenapa rengginang disebut krecek di Pati. Namun, dari cerita turun-temurun, dia meyakini, krecek tercipta karena orang-orang bosan memakan nasi ketan begitu saja.

“Kata orang-orang zaman dulu, mereka bosan makan nasi ketan yang rasanya biasa saja. Mereka pun berinovasi menjemur nasi ketan, lalu digoreng. Ternyata hasilnya enak dan lebih awet,” jelas perempuan paruh baya bernama lengkap Ngasirah itu kepada Inibaru.id, beberapa waktu silam.

Rengginang yang sudah digoreng ini terlihat sangat menggoda, bukan ? (Inibaru.id/ Rizki arganingsih)

Perempuan 68 tahun itu sudah hampir 15 tahun memproduksi krecek di kediamannya di Desa Gulangpongge, Gunungwungkal, Kabupaten Pati. Setiap hari, seorang diri dia mengolah nggak kurang dari empat kilogram beras ketan untuk dijadikan sekitar 200 biji krecek.

“Pernah saya nekat bikin krecek banyak karena waktu itu mumpung musim kemarau. Eh, saya malah jadi sakit kepala seharian,” serunya diiringi gelak tawa.

Krecek memang sangat bergantung pada sinar matahari untuk pengeringannya. Jadi, saat musim kemarau, Mbok Yah selalu semangat membuat krecek untuk stok pesanan.

“Krecek mentah kalau benar-benar kering itu bisa tahan sampai 5 bulan lo,” jelas Mbok Yah.

Krecek mentah sebelum digoreng bisa tahan sampai 5 bulan. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Lalu, bagaimana saat musim penghujan? Mbok Yah rupanya nggak kehabisan akal. Dia mengaku tetap memproduksi krecek seperti biasa. Namun, untuk pengeringannya, dia mengandalkan tungku tradisional atau pawon sebagai pemanas.

Krecek Mbok Yah memang selalu jadi incaran banyak orang. Di Pati, krecek sering dijadikan oleh-oleh khas kota berjuluk Bumi Mina Tani ini. Selain itu, krecek juga dipakai sebagai bawaan hantaran lamaran, jajanan lebaran juga camilan sehari-hari.

Nggak hanya dari masyarakat sekitar, Mbok Yah juga sering mendapat pesanan dari orang-orang di luar daerah. Untuk sepak krecek mentah berisi 25 biji, dia biasa membanderolnya sebesar Rp11 ribu.

Nah, buat kamu yang pengin menjajal krecek Mbok Yah, silakan langsung datang ke kediamannya di Desa Gulangpongge. Krecek Mbok Yah juga bisa dijumpai di pelbagai toko jajanan dan pasar di Pati. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi Inibaru.id ya, Millens! (Rizki Arganingsih/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024