BerandaIslampedia
Rabu, 6 Mar 2018 05:57

Masjid, Petilasan, dan Makam, Tiga Jejak Dakwah Islam di Pekalongan

Masjid Aulia Sapuro Pekalongan. (Pekalonganku.com)

Di Pekalongan, Jawa Tengah, kita bisa menelusuri jejak dakwah agama Islam yang tersebar luas di sana. Selain masjid, ada petilasan dan makam yang juga menjadi bukti nyata adanya penyebaran Islam.

Inibaru.id – Penyebaran Islam di Indonesia berlangsung selama bertahun-tahun di berbagai daerah, termasuk Jawa Tengah. Nah, salah satu daerah yang memiliki nuansa islami dan santri adalah Pekalongan, Millens.

Memang nggak dimungkiri bahwa wilayah pesisir seperti Pekalongan mempunyai peluang yang besar untuk menjadi area dakwah. Konon, penyebaran Islam di Pekalongan terjadi sejak abad ke-15. Kala itu, salah seorang Walisongo yaitu Raden Rahmat atau Sunan Ampel telah mendirikan pesantren di Kembang Kuning, Surabaya. Murid-murid Sunan Ampel pun berkelana dan menyebarkan dakwah Islam.

Mengutip laman aswajamag.blogspot.com, salah seorang murid Sunan Ampel yang bernama Syekh Zilbani dipercaya memberikan pengaruh Islam ke masyarakat Pekalongan. Walaupun makamnya ditemukan di Desa Wonobodro, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, ada kemungkinan besar bahwa Syekh Zilbani juga berdakwah hingga ke Pekalongan, mengingat jarak kedua daerah tersebut berdekatan.

Baca juga:
Ziarah ke Makam Kiai Walik di Masjid Al Manshur Wonosobo
Jejak Islam di Masjid Kauman Sragen

Pada kompleks pemakaman tersebut, konon ada pula makam Maulana Maghribi dan Ki Ageng Pekalongan yang turut memperkuat keyakinan bahwa Islam telah tersebar di Pekalongan pada abad ke-15.

Nah, keberadaan masjid tertua di Pekalongan, yakni Masjid Aulia pun berkaitan dengan kelanjutan dakwah tersebut. Penyebaran Islam oleh Kiai Maksum, Kiai Sulaiman, Kiai Lukman, dan Nyai Kudung membawa mereka ke sekitar Alas Roban. Mereka hendak mendrikan masjid di sana, bahkan sudah membuat fondasi dan tempat wudu. Tetapi, muncul petunjuk yang membuat mereka tahu bahwa area tersebut tidak akan ada penghuninya. Karena itu, mereka pun mengganti lokasi masjid ke daerah Sapuro.

Masjid yang didirikan pada 1135 Hijriah atau 1722 M itu diyakini berhubungan dengan Masjid Agung Demak. Pasalnya, kayu-kayu bangunan Masjid Aulia ternyata merupakan sisa pembangunan Masjid Agung Demak yang lebih dahulu dibangun pada 1479 M oleh Walisongo.

Masjid yang berada di Kelurahan Sapuro, Kecamatan Pekalongan Barat, Pekalongan ini dianggap juga telah menjadi saksi penyebaran agama Islam di kawasan Pantura. Di sana kamu akan bisa menemukan makam ulama besar dan tokoh kerajaan, seperti Habib Ahmad Alatas dan Pangeran Adipati Aryo Notodirjo. Yang menarik, di masjid ini juga ada Al Quran raksasa berukuran tinggi 235 cm dan lebar 200 cm yang terbuat dari kanvas dan tripleks.

Baca juga:
Geliat Pondok Pesantren pada Masa Kolonial
Masjid Agung Keraton Surakarta dan Pusat Kegiatan Tradisi Keislaman

Selain masjid, di Desa Rogoselo, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan ada petilasan Arca Baron Sekeber dan Makam Ki Gede Atas Angin. Ki Gede Atas Angin dipercaya sebagai satu-satunya orang yang bisa mengalahkan Baron Sekeber, orang Eropa sakti. Makam Ki Ageng Rogoselo atau Syekh Abdullah juga ditemukan di desa tersebut.

Nah, ternyata jejak sejarah perkembangan Islam di Pekalongan luar biasa, ya, Millens. Yuk, kapan-kapan berkunjung ke sana! (AYU/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: