BerandaInspirasi Indonesia
Rabu, 3 Des 2019 13:00

Sudahkah Kota Lama Semarang Ramah bagi Penyandang Disabilitas?

Sejumlah penyandang disabilitas menyusuri jalanan di Kota Lama Semarang. (Inibaru.id/ Audrian F)

Sudah seharusnya penyandang disabilitas juga bisa menikmati fasilitas wisata sebagaimana yang didapatkan oleh masyarakat umum.

Inibaru.id – Kawasan Kota Lama Semarang belakangan mengalami banyak pemugaran. Gedung-gedung hingga trotoar yang tadinya kurang menarik kini menjadi semakin apik. Dengan pembaruan tersebut, nggak heran kalau Kota Lama akhir-akhir ini banyak dikunjungi para wisatawan.

Memang Kota Lama kini semakin rapi dan tertata. Fasilitas pun semakin memadai dan terpenuhi baik untuk pejalan kaki maupun pengguna kendaraan. Namun bagaimana untuk penyandang disabilitas? Apakah juga sudah terpenuhi?

Dalam acara “Telusuri Sejarah Jalur Kota Lama-Pecinan Semarang”, sang penyelenggara acara yakni Sekolah TelusuRI mengajak penyandang disabilitas. Sebab sejauh ini tampaknya memang infrastruktur di berbagai tempat wisata belum ramah untuk penyandang disabilitas termasuk di Kota Lama Semarang.

Penyandang difabel saat mengikuti acara Sekolah Telusuri yang diadakan di Kota Lama. (Inibaru.id/ Audrian F)

“Siapa pun berhak dapat fasilitas yang sama termasuk difabel. Sarana untuk mereka belum banyak dipenuhi. Mungkin ada di beberapa tempat tapi belum merata,” ujar Mauren Fitri, Communite Manager dari Sekolah TelusuRI pada Minggu (20/10).

Hal senada diungkapkan oleh Dea Zahara. Pegiat difabel ini mengungkapkan kalau insfrastruktur di Kota Lama ini nggak memadai bagi penyandang disabilitas, dia jadi nggak bisa mengajak teman-teman yang menyandang disabilitas. Dia menyayangkan nggak ada akses khusus untuk mereka.

Pendapat ini diperkuat dengan pernyataan Reza Kurniawan, seorang penyandang disabilitas. Baginya infrastruktur di Kota Lama belum ramah. Dia mencontohkan celah untuk lewat antara tiang-tiang kecil pembatas trotoar itu masih terlalu sempit bagi pengguna kuris roda.

“Ketersediaan fasilitas bagi penyandang difabel nggak cuma di tempat-tempat khusus seperti rumah sakit dan sekolah. Tapi juga di tempat pariwisata. Kami juga berhak mendapat fasilitas yang layak,” tambahnya.

Para penyandang disabilitas mengabadikan momen di salah satu sudut Kota Lama. (Inibaru.id/ Audrian F)

Kesulitan mendapatkan fasilitas di tempat wisata juga dialami teman tuli. Eko Yuli misalnya, dirinya mengeluhkan nggak ada informasi berbentuk visual di gedung-gedung bersejarah. Untuknya yang seorang tuli, tentu hal ini menyulitkan.

“Kemudian saya berharap juga agar masyarakat paham bagaimana komunikasi dengan teman tuli. Berkomunikasi dengan teman tuli nggak harus dengan bahasa isyarat tapi bisa dituliskan atau dengan menggunakan gestur,” pungkas Eko Yuli.

Hm, semoga bisa jadi masukan buat pemerintah Kota Semarang ya untuk membenahi infrastruktur. (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: