BerandaHits
Minggu, 12 Okt 2024 15:38

Viral Skincare Overclaim; Produk Nggak Berbahaya, tapi Nirmanfaat

Meski skincare berbahan aman, tapi nggak sesuai dengan klaim. (Alodokter)

Konsumen nggak hanya membuang waktu dan uang, tetapi juga bisa kehilangan kepercayaan pada skincare serta mengabaikan solusi yang lebih tepat untuk perawatan kulit mereka.

Inibaru.id - Skincare adalah salah satu kategori produk yang terus diminati oleh banyak orang, terutama dengan maraknya tren perawatan kulit yang semakin berkembang. Namun, di balik lonjakan popularitas skincare, ada satu fenomena yang semakin mengemuka: overclaim dalam iklan dan promosi produk.

Belakangan ini, banyak skincare viral yang mengklaim dapat memberikan hasil luar biasa dalam waktu singkat, padahal kandungan dalam produk tersebut tidak seefektif yang dijanjikan.

Meskipun produk-produk ini mungkin nggak mengandung bahan berbahaya, tetap saja mereka merugikan konsumen. Alasannya? Produk dengan kandungan yang nggak efektif hanya memberikan harapan palsu dan nggak memberikan manfaat yang dijanjikan.

Mari kita telusuri lebih dalam mengapa overclaim pada skincare menjadi masalah dan dampak yang ditimbulkannya bagi konsumen.

Apa Itu Overclaim pada Skincare?

Untuk apa membeli skincare berharga mahal jika nggak sesuai klaim? (via Warungbotol)

Overclaim adalah situasi di mana sebuah produk mengiklankan atau mempromosikan hasil yang jauh melebihi kemampuan sebenarnya dari produk tersebut. Dalam konteks skincare, ini bisa berupa klaim seperti "memutihkan dalam seminggu," "menghilangkan kerutan seketika," atau bahkan "mengatasi jerawat dalam 24 jam."

Klaim semacam ini menarik perhatian konsumen, terutama mereka yang mencari solusi instan untuk masalah kulit mereka. Namun, dalam banyak kasus, produk-produk ini nggak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat dan nggak memberikan hasil seperti yang dijanjikan.

Bahaya Skincare Overclaim, Meskipun Tanpa Bahan Berbahaya

Salah satu pembelaan yang sering muncul ketika membicarakan skincare overclaim adalah bahwa produk tersebut nggak mengandung bahan berbahaya. Memang benar, nggak semua produk yang overclaim berbahaya bagi kulit. Namun, ada beberapa alasan mengapa overclaim tetap merugikan konsumen meskipun produk tersebut aman digunakan:

1. Harapan yang Nggak Realistis

Konsumen yang membeli produk skincare dengan harapan mendapat hasil luar biasa dalam waktu singkat sering kali kecewa. Hasil yang dijanjikan nggak muncul, dan ini bisa membuat konsumen merasa ditipu atau kehilangan kepercayaan terhadap produk skincare secara umum.

2. Waktu dan Uang yang Terbuang

Konsumen menginvestasikan waktu dan uang untuk menggunakan produk skincare yang menjanjikan manfaat yang berlebihan. Padahal, jika mereka menggunakan produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan kulit mereka, hasil yang diinginkan bisa tercapai dengan lebih efektif dan efisien.

3. Potensi Penundaan Pengobatan yang Tepat

Produk overclaim dapat menyebabkan konsumen mengabaikan solusi skincare yang lebih tepat atau berkonsultasi dengan dermatologis. Mereka mungkin berpikir bahwa masalah kulit mereka akan teratasi dengan produk yang tidak efektif, padahal perawatan yang lebih baik mungkin sudah tersedia.

Mengapa Kandungan Tak Efektif Tetap Dipasarkan?

Produsen skincare sering kali menggunakan bahan-bahan yang populer namun nggak efektif dalam dosis rendah atau nggak memiliki cukup bukti ilmiah. Misalnya, bahan seperti kolagen topikal sering dipromosikan untuk "menyembuhkan" kerutan, padahal molekul kolagen terlalu besar untuk menembus kulit. Meskipun bahan-bahan ini nggak berbahaya, mereka tidak memberikan manfaat yang dijanjikan karena formulasi atau jumlah yang tidak memadai.

Selain itu, tren kecantikan yang berkembang pesat di media sosial sering kali menjadi landasan bagi merek untuk memperkuat klaim-klaim besar mereka. Banyak influencer yang tanpa sadar mendukung produk dengan klaim berlebihan karena daya tarik visual atau promosi yang menggiurkan, tanpa mempertimbangkan efektivitas yang sebenarnya.

Bagaimana Konsumen Bisa Lebih Bijak?

Konsumen harus lebih cermat dalam memilih produk skincare, terutama yang viral atau banyak dipromosikan di media sosial. Beberapa langkah yang bisa diambil untuk menghindari skincare overclaim adalah:

1. Baca Label dengan Seksama

Perhatikan bahan-bahan yang ada di dalam produk dan pastikan bahan aktif yang efektif ada dalam jumlah yang memadai. Jika suatu bahan dicantumkan di bagian akhir dari daftar komposisi, kemungkinan besar jumlahnya terlalu sedikit untuk memberikan efek yang dijanjikan.

2. Cari Tahu tentang Penelitian

Cari referensi ilmiah tentang bahan yang digunakan dalam produk tersebut. Bahan-bahan seperti retinol, asam hialuronat, atau vitamin C sudah banyak didukung oleh penelitian, tetapi bahan-bahan yang kurang dikenal mungkin belum terbukti efektif.

3. Konsultasi dengan Ahli

Sebelum membeli produk yang menjanjikan hasil drastis, konsultasikan dengan ahli dermatologi atau pakar kecantikan. Mereka bisa memberikan saran tentang produk yang sesuai dengan kebutuhan kulitmu dan membantu menghindari pembelian yang sia-sia.

Viralnya skincare overclaim di media sosial bisa sangat menarik perhatian, tetapi sebagai konsumen, kita harus lebih waspada. Meskipun produk tersebut nggak mengandung bahan berbahaya, efektivitasnya sering kali nggak sesuai dengan janji yang diberikan.

Produk yang nggak efektif bisa merugikan konsumen secara waktu, uang, dan harapan. Untuk itu, selalu bijaklah dalam memilih skincare, pelajari bahan-bahannya, dan jangan mudah tergoda oleh klaim yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.

Apa kamu juga korban skincare overclaim, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: