BerandaHits
Jumat, 26 Nov 2020 12:02

Tiongkok Paksa Perempuan Uighur Pakai KB, Nasib Malang Suku ini Jadi Perhatian Paus Fransiskus

Paus Fransiskus mendapatkan kritik dari Pemerintah Tiongkok karena membela Muslim Uighur. (Flickr/Koreanet)

Bersama dengan kaum Rohingya dan Yazidi, Paus Fransiskus menyebut Muslim Uighur sebagai orang-orang yang dipersekusi dan menderita. Pernyataan Paus ini ternyata membuat Pemerintah Tiongkok bak kebakaran jenggot.

Inibaru.id – Pemimpin umat Katholik Paus Fransiskus baru-baru ini mendapatkan kritik dari pemerintah Tiongkok karena membela Muslim Uighur. Dia menyebut kelompok minoritas di Provinsi Xinjiang ini mendapatkan persekusi di buku berjudul Let Us Dream: The Path to a Better Future.

Dalam buku tersebut, paus menulis “Saya sering memikirkan orang-orang yang dipersekusi: Rohingya, Uighur yang malang, Yazidi.” Khusus untuk kelompok Rohingya, Paus memang sempat mengungkapkan penderitaan mereka yang harus kabur dari Myanmar. Sementara orang-orang Yazidi dibunuh oleh ISIS.

“Pernyataan Paus tentang komunitas Uighur tidak berdasar,” kritik Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian pada Selasa (24/11/2020).

Selain Muslim Uighur, Paus juga membahas penderitaan kaum Yazidi dan Rohingya. (Flickr/ Long Thiên)

Zhao bahkan menyebut masyarakat Xinjiang menikmati kemakmuran yang terbaik dalam sejarah. Semua kelompok etnik bisa hidup dengan tenang menikmati pembangunan.

Meski begitu, telah banyak tokoh agama, organisasi HAM, hingga sejumlah pemerintah negara yang menuding Muslim Uighur memang sedang mengalami kejahatan kemanusiaan. Ada laporan yang menyebut Tiongkok menahan sekitar 1 juta orang Uighur di kamp re-edukasi. Ada juga yang menyebut perempuan Muslim Uighur dipaksa memakai alat kontrasepsi demi mengendalikan laju kenaikan jumlah penduduk.

Pemerintah Tiongkok memang nggak membantah soal pengiriman sejumlah orang ke kamp pusat re-edukasi. Mereka menyebut hal ini demi melawan terorisme dan separatisme di wilayah tersebut.

Warga Uighur secara etnik dan kultur berbeda dari Tiongkok. (Flickr/ Richard Weil)

Uighur memang sangat berbeda dari masyarakat Tiongkok pada umumnya, secara kultur dan etnik, mereka lebih dekat dengan negara Asia Tengah. Di Xinjiang, 11 juta orang atau 45 persen dari total populasinya adalah Muslim Uighur. Meski Xinjiang diberi hak otonomi, Tiongkok disebut-sebut sangat mengekang Muslim Uighur seiring dengan semakin banyaknya etnis Han mayoritas yang menetap di wilayah tersebut.

Pada 2018, Organisasi PBB sempat meminta pemerintah Tiongkok untuk membebaskan warga Muslim Uighur yang ada di kamp-kamp re-edukasi. Tapi, Beijing menyangkalnya dan menyebut warga-warga tersebut sebagai ekstrimis yang harus dididik kembali.

Kasus penanganan Muslim Uighur di Xinjiang memang masih menjadi pembahasan alot banyak pihak, ya Millens. Kamu mendukung apa yang diungkap Paus Fransiskus nggak nih? (Bbc/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: