BerandaHits
Selasa, 18 Jun 2018 09:30

Jadi Panitia Silaturahmi Lebaran Itu...

Ilustrasi suasana berkumpul dengan teman-teman pada acara silaturahmi. (Inibaru.id/Hayyina Hilal)

Saat Lebaran, undangan untuk silaturahmi dalam bentuk halalbihalal maupun reuni biasanya bejibun. Tentu setiap acara itu punya panitia khusus agar acara dapat berjalan lancar. Berikut kisah panitia silaturahmi yang "bertugas" saat Lebaran.

Inibaru.id – Idul Fitri telah usai. Namun, cuti bersama masih berlangsung beberapa hari lagi. Libur panjang ini sering dimanfaatkan orang-orang untuk bersilaturahmi kepada saudara, tetangga, dan kawan lama. Rentetan acara halal bihalal baik untuk alumni SD, SMP, SMA, organisasi, maupun tempat kerja pun akan berdengung di mana-mana.

Dalam membuat suatu acara, tentu akan ada beberapa orang yang akan menjadi panitia silaturahmi. Mereka bertugas untuk mempersiapkan segala keperluan baik tempat, waktu, konsumsi, dan undangan.

Tugas yang mereka emban nggak bisa dikatakan mudah, lo. Mereka harus meluangkan waktu dan tenaga mengurus dan mempersiapkan acara silaturahmi. Belum lagi menyebar undangan dan mengajak teman-teman untuk datang menjadi tugas yang cukup sulit untuk dilakukan. Dalam hal ini, panitia harus bekerja ekstra karena masih harus mempersiapkan ini-itu saat Lebaran.

“Pengalaman jadi panitia silaturahmi itu enak nggak enak. Nggak enaknya ya kita harus ngeluangin waktu buat nyiapin tetek bengek acaranya. Reservasi tempat lah, nentuin waktu, ngurus konsumsi, ngemas acara biar menarik, terus masih banyak lagi,” ujar Dewi salah seorang panitia acara silturahmi alumni SMA Negeri 1 Kediri tahun 2017 lalu.

Lebih lanjut, Dewi mengatakan mengemas acara supaya menarik menjadi salah satu hal yang cukup sulit. Jika acara nggak menarik, besar kemungkinan undangan yang datang akan semakin sedikit karena mereka berpikir acara akan berlangsung dengan membosankan. Nah, Dewi menyiasati hal itu dengan menghadirkan hiburan seperti live music, aneka permainan, dan menghias tempat perhelatan sedemikian rupa.

“Memang butuh tenaga lebih sih untuk mengatur itu semua. Kebanyakan teman-teman yang ngurus itu juga masih tinggal di luar kota buat kuliah, mudiknya mepet Lebaran. Jadi kami ya harus kasih usaha di waktu yang sedikit itu,” ungkap Dewi.

Namun, semua usaha Dewi dan teman-teman panitia silaturahmi saat itu pun terbayar. Banyak peserta yang datang ke acara silaturahmi tersebut. Beberapa dari mereka bahkan menyumbangkan uang lebih yang kemudian bisa digunakan untuk bakti sosial.

“Walaupun nyiapin acaranya ribet, tapi aku seneng banget bisa kumpul lagi sama teman-teman SMA. Terus acara silaturahminya juga berjalan lancar dan Alhamdulillah banyak yang dateng. Harapannya tiap tahun acara kayak gini bisa terus berlangsung,” tandasnya.

Berbeda dengan Dewi, Ulfa salah seorang panitia silaturahmi sebuah organisasi pecinta alam di Purbalingga itu harus bekerja lebih ekstra karena peserta undangan sudah lama berpencar.

“Kalau pas jadi panitia itu paling susah nyebar undangannya. Soalnya kan undangannya bukan dari satu generasi aja tapi 29 generasi. Nah, yang generasi awal-awal itu susah banget ngordinirnya siapa aja yang datang karena udah banyak yang lost contact, jadi paling kami ngandalin Facebook,” ungkapnya.

Upaya itu ternyata nggak mendapat sambutan yang baik. Hal ini karena ngak banyak orang yang diberi undangan datang ke acara. Dari total 200 undangan yang dapat tersebar, hanya sekitar 70 undangan yang dapat menghadiri acara tersebut.

Kendati demikian, Ulfa dan teman-teman panitia yang lain tetap berusaha menghadirkan acara silaturahmi yang terbaik. Dia juga mengaku bersyukur ada yang mau datang dalam acara silaturahmi tersebut.

Wah, sedih juga ya kalau banyak yang nggak datang. Padahal, acara silaturahmi itu perlu lo, Millens. Konon, kegiatan ini bisa memperpanjang umur. Nah, kalau kamu, sudah dapat undangan silaturahmi berapa banyak nih? (Faidah Umu/E04)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: