BerandaHits
Minggu, 13 Mei 2023 18:16

Seperti Apa Tekad Coldplay Dalam Mewujudkan Konser Ramah Lingkungan?

Konser Coldplay ramah lingkungan. (Disway/IG-Coldplay)

Salah satu alasan mengapa konser Coldplay bakal digelar di Indonesia adalah kemauan promotor untuk memenuhi keinginan Coldplay untuk menggelar konser ramah lingkungan. Memangnya, seperti apa sih konser yang ramah lingkungan itu?

Inibaru.id – Salah satu alasan yang membuat konser Coldplay bakal digelar di Jakarta pada 15 November 2023 mendatang adalah kemampuan promotor memenuhi sejumlah permintaan khusus dari band asal Inggris tersebut. Salah satu permintaan tersebut adalah memastikan konser bisa ramah lingkungan.

Hal ini dibenarkan oleh PK Entertainment dan Third Eye Management Presents selaku promotor konser ini. Menurut Co-Founder sekaligus COO PK Entertainment Harry Sudarma, pihaknya sudah menyiapkan riders alias permintaan khusus yang bakal dipenuhi.

“Iya, pastinya memang ada banyak riders yang berbeda-beda, treatment ke mereka juga akan berbeda karena mereka sangat menghargai environmental safety, sustainability, dan inclusivity,” ucapnya sebagaimana dilansir dari Sindonews, Jumat (12/5/2023).

Sebagai contoh, untuk memenuhi nilai-nilai inklusif pada konser nanti, promotor sudah siap mendatangkan juru bahasa isyarat, Millens. Selain itu, pihak promotor juga menyebut Coldplay sudah bekerja sama dengan DHL untuk keperluan logistik yang menjamin karbon emisi perjalanan bisa diturunkan karena memakai bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan.

“Iya, kerja sama dengan DHL memang mereka lakukan demi mengurangi karbon emisi,” terang Harry.

Omong-omong, Coldplay memang menekankan pentingnya jaminan pihak promotor untuk meminimalisir jejak karbon pada setiap konsernya. Hal ini mereka ungkap pada situs sustainability.coldplay.com. Di situs tersebut, terungkap bahwa Coldplay sangat menekankan prinsip Reduce, Reinvent, dan Restore.

Emisi karbon dan limbah dari konser Coldplay harus diminimalisir. (IG-Coldplay)

Inti dari prinsip ini adalah pada setiap konser Coldplay, harus mengedepankan pengurangan konsumsi, memastikan semakin banyak hal bisa didaur ulang, dan menggunakan teknologi hijau terbarukan yang sangat rendah karbon.

Sebagai contoh, Coldplay memiliki program untuk menanam satu batang pohon untuk setiap tiket yang dijual, memakai lantai kinetik atau sepeda statis yang bisa menghasilkan energi listrik, hingga penggunaan gelang LED yang ramah lingkungan.

Coldplay juga biasanya meminta promotor untuk memperhatikan konsumsi air saat konser demi mencegah pemborosan. Sebagai contoh, penonton disediakan keran isi ulang untuk air minum serta toilet berjenis low flushing. Konsumsi makanan untuk band, kru, dan pihak-pihak lain yang terlibat juga akan diperhatikan agar tidak boros serta nggak menimbulkan limbah yang berlebihan. Bahkan, pihak promotor juga harus memastikan bahwa ada banyak limbah yang bisa didaur ulang.

Nggak hanya itu, Coldplay juga meminta merchandise konser dibuat dari bahan alami seperti kapas organik. Bahan-bahan yang nggak ramah lingkungan seperti plastik atau polyester nggak akan digunakan.

“Meski terlihat seperti tanggung jawab yang berat, kami melihatnya sebagai kesempatan untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan,” ungkap pembetot bass Guy Berryman sebagaimana dikutip dari AP, Jumat (12/5).

Dengan berbagai permintaan yang cukup nggak biasa bagi masyarakat Tanah Air yang sejauh ini belum banyak yang memahami pentingnya menjaga lingkungan, sanggupkah konser Coldplay di Jakarta bisa mewujudkan prinsip-prinsip ini? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024