Inibaru.id – Nggak hanya baju atau sepatu yang bermerek, peci juga lo. Penutup kepala yang jadi salah satu ciri khas orang Indonesia ini bisa kamu temukan dalam berbagai merek. Namun, bagi orang Kudus, ada satu jenama peci yang melegenda karena kualitasnya. Peci Kang Santri namanya.
Pemilik usaha ini, Muhammad Nur Yasin mengaku sudah membuat peci di kediamannya yang jadi rumah produksi di Desa Honggosoco, Kecamatan Jekulo, sejak 2012 alias 13 tahun lalu. Laki-laki yang kini berusia 43 tahun ini dulunya adalah seorang kuli panggul sebelum banting setir ke usaha pembuatan peci, Millens.
“Saya jadi perajin peci sejak 2012. Awalnya gara-gara membuatkan peci untuk anak saya,” cerita Yasin sebagaimana dinukil dari Tribunnews, Kamis (23/3/2023).
Peci buatan Nur Yasin yang istimewa membuatnya percaya diri untuk mempromosikannya ke pesantren-pesantren. Trik pemasaran ini berhasil. Dalam waktu cepat, penutup kepala yang kemudian dia beri nama "Peci Kang Santri" ini semakin populer.
Menunggu Momen Ramadan
Karena barang yang diproduksinya berkaitan erat dengan budaya Islam, Nur Yasin mengaku sangat menunggu momen-momen perayaan umat muslim seperti Ramadan yang akan datang sebentar lagi ini, yang bisa membuatnya untung berlipat ganda.
Nggak hanya pesanan dari sekitar Jawa, Nur Yasin mengatakan, dia juga banyak mendapatkan pesanan dari luar Jawa.
“Saya dan karyawan disibukkan pesanan peci sejak H-10 Ramadan. Untungnya kami sudah terbiasa jadi siap melayani pesanan custom model dan ukuran. Andai ada yang pesan ukuran 7 dengan jumlah 100 pun kami siap,” lanjut Nur Yasin, dikutip dari Betanews, Sabtu (22/2).
Kalaupun nggak memesan model custom, Peci Kang Santri sudah punya template 19 motif, tepatnya enam motif untuk bagian atas, lima motif border untuk bagian samping, empat motif profil, hingga empat motif laser.
Harga Peci Kang Santri
Harga yang ditawarkan mulai dari Rp55 ribu hingga lebih dari Rp100 ribu. Dibandingkan peci-peci merek lain, harga ini terbilang mahal. Namun, banyaknya orang yang tetap mencari produk Nur Yasin menunjukkan bahwa produk buatannya memang berkualitas. Ana rega, ana rupa!
“Harganya bervariasi tergantung motif dan bahannya. Yang pasti, bagian dalamnya kita memakai kain satin yang bisa menyerap keringat. Itu yang membedakan dari peci biasa,” terang Nur Yasin.
Per Februari ini, Nur Yasin mengaku sedang menyelesaikan pesanan 1.000 peci. Nantinya, pada 10 Ramadan, pesanan di tempat usahanya bakal ditutup hingga setelah Lebaran demi memastikan pesanan-pesanan peci yang baru bisa diselesaikan sebelum Hari Raya dengan kualitas terbaik.
Pantas saja nama Peci Kang Santri sampai melegenda ya, Millens. Ternyata kualitasnya benar-benar dijaga. Gimana, tertarik untuk memiliki setidaknya satu pecinya? (Arie Widodo/E10)