BerandaHits
Sabtu, 18 Nov 2022 11:01

Menonton 'Sri Asih', Mengapresiasi Perkembangan Film Indonesia

Sri Asih merupakan film superhero Indonesia yang diperankan oleh para artis papan atas Tanah Air. (Instagram/Sriasihmovie.official)

Film 'Sri Asih' sudah tayang sejak kemarin, Kamis (17/11/2022). Kamu yang menonton berarti telah mengapresiasi perkembangan film Indonesia.

Inibaru.id - Setelah penanyangan perdananya ditunda, akhirnya film superhero Indonesia Sri Asih tayang serentak di bioskop Indonesia pada Kamis (17/11/2022). Film kedua Bumilangit Cinematic Universe itu mendapat sambutan luar biasa positif dari penonton.

Menurut para pencinta film, senggaknya ada tiga hal yang menjadi magnet dari film yang dibintangi oleh Pevita Pearce, Jefri Nichol, Christine Hakim, Reza Rahardian, Dimas Anggara, Surya Saputra, dan bintang papan atas lainnya. Pertama adalah adanya efek khusus CGI (computer-generated imagery).

Sri Asih merupakan film bergenre laga yang sebagian besar adegannya merupakan perkelahian. Untuk menghasilkan gambar yang spektakuler layaknya film pahlawan super dibutuhkan efek khusus.

"CGI mungkin 60 persen dari filmnya. Cukup banyak, ada 1.000 shot CGI karena menjadi superhero dia pakai tenaga-tenaga super dan lawannya juga supervillain. Kita akan lihat final battle," begitu terang sutradara Upi dalam jumpa pers peluncuran trailer Sri Asih di Jakarta.

Dalam Sri Asih, Pevita Pearce berperan sangat apik tanpa pemeran pengganti. (Instagram/Sriasihmovie.official)

Daya tarik kedua film yang pembuatannya memakan waktu tiga tahun ini adalah kemampuan akting Pevita Pearce sebagai Alana atau Sri Asih.

Dalam rangka memerankan tokoh utama dalam film ini, Pevita mengaku mengikuti workshop action selama 3 tahun dengan Uwais Team dan melakukan 90 persen adegan action tanpa pemeran pengganti.

"90 persen saya memainkan peran laga tanpa stunman. 90 persen stunt adalah saya sendiri," ungkap aktris yang juga tampil memukau pada film Gundala pada 2019 lalu itu.

Banyak yang memberikan penilaian bagus terhadap film Sri Asih. Hal yang paling menjadi sorotan adalah efek CGI yang memukau. (Screenplay Bumilangit)

Hal ketiga yang menjadi daya tarik film berdurasi lebih dari 2 jam ini adalah ceritanya yang “Indonesia banget”. Karakter perempuan yang mengenakan pakaian Sunda dan lekat dengan budaya Sunda itu merupakan keturunan dewa serta titisan dari Dewi Sri.

Seperti yang sudah banyak orang tahu, Sri Asih berasal dari serial komik superhero karya RA Kosasih yang dipublikasikan pada 1954. Oleh Joko Anwar, cerita para pahlawan dalam komik Indonesia itu diangkat ke layar lebar dalam naungan jagad Bumilangit. Film Gundala (2019) dan Sri Asih (2022) termasuk di dalamnya.

Menghargai Film Lokal

Ketimbang mencela film dalam negeri alangkah lebih bermanfaat bila kita mengapresiasinya. Dukungan kita sangat berarti untuk perkembangan film Indonesia. (Screenplay Bumilangit)

Menonton Sri Asih tentunya bakal membuatmu tahu sudah sejauh apa kemampuan anak bangsa memproduksi film bergenre superhero. Tapi ingat, jadilah penonton Indonesia yang bijak dan nggak menjatuhkan karya bangsa sendiri ya, Millens!

Sri Asih adalah wujud potensi, keterampilan, kelihaian para insan perfilman Indonesia. Nggak elok jika karya film ini dicela atau dibandingkan dengan film lain.

Kamu pasti tahu, sebagian netizen Indonesia membanding-bandingkan Sri Asih dengan Wakanda Forever besutan Marvel Studio yang waktu penayangan di bioskop hampir bebarangan. Sebagai sutradara, Upi sampai membuat unggahan di media sosial pribadinya, meminta masyarakat berhenti membuat perbandingan.

"...plis stop mentioning gue dengan kata-kata yang pesimis dan membanding-bandingkan gue. Kita semua di team Sri Asih sedang berjuang berusaha memberikan yang terbaik...," tulisnya dalam Instagram Stories belum lama ini.

Jadi mulai sekarang, alih-alih mencibir dan berkata nyinyir terhadap film besutan saudara sendiri, bukankah lebih bermanfaat bagi mereka kalau kita mengapresiasinya? Seperti yang dikatakan Upi, membuat film superhero di Indonesia itu nggak mudah, lo. Itu karena genre film superhero belum menjadi tren yang populer di Indonesia. So, yuk support dunia perfilman negeri kita! (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024