BerandaHits
Jumat, 21 Sep 2017 04:32

Mengenal Tanda-Tanda Kebangkitan PKI

Spanduk ajakan nobar film Pengkhianatan G30S/PKI. (CNN Indonesia/Bimo Wiwoho)

Setelah Reformasi, muncul wacana mengenai kebangkitan PKI dan semakin santer belakangan ini. Nobar film Pengkhianatan G30S/PKI di kalangan TNI AD jadi indikasi reaksi terhadap wacana tersebut.

Inibaru.id – Beberapa waktu belakangan muncul wacana tentang kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) setelah lebih dari 50 tahun jadi partai terlarang di Nusantara. Reaksi penolakan bermunculan dari banyak kelompok masyarakat dan ormas.

Film Pengkhianatan G30S/PKI (1984) yang semasa Orde Baru (Orba) ditayangkan berulang-ulang oleh TVRI dan dihentikan penayangannya setelah Reformasi, kini dibolehkan Mendagri Tjahyo Kumolo untuk diputar kembali. TNI AD lewat Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmatyo merespons hal itu dengan menginstruksikan jajarannya untuk nobar film tersebut.

Benarkah PKI hendak bangkit kembali? Apa tanda-tandanya?

Sebelum ramai-ramai soal pemutaran film Pengkhianatan G30S/PKI, banyak situs di internet sudah melansir tanda-tanda kebangkitan PKI. Berikut beberapa tanda kebangkitan PKI yang dikutip dari panjimas.com.

Baca juga:
Jajang: Film G30S Dibuat Tanpa Tekanan
Jajang: Arifin Bikin Film G30S agar Rakyat Punya Gambaran

1. Tuntutan Pencabutan TAP MPRS No. XXV Tahun 1966

Pasca-Reformasi 1998, kelompok-kelompok gerakan mahasiswa kiri seperti Forkot, Jarkot, Forbes, Fordem, SMID dan lain-lain menuntut Pencabutan TAP MPRS No.XXV Tahun 1966 tentang Pembubaran PKI dan Larangan Penyebaran Paham Komunisme, Marxisme, dan Leninisme.

2. Penghapusan Sejarah Pengkhianatan PKI dalam Kurikulum

Dari 1966  hingga 1998, dalam Kurikulum Pendidikan Sejarah Kemerdekaan Indonesia selalu dicantumkan tentang sejarah pengkhianatan PKI, baik pemberontakan PKI 1948 maupun Peristiwa G30S Tahun 1965. Dalam rentang waktu tersebut, setiap warga negara Indonesia yang pernah mencicipi pendidikan formal mulai dari tingkat dasar hingga menengah, selalu mendapatkan informasi yang lengkap tentang PKI, sehingga sikap anti-PKI terlembagakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, Pasca-Reformasi 1998 hal itu hilang dari kurikulum pendidikan.

3. Penghentian Pemutaran Film Pengkhianatan G30S/PKI di TVRI

Sejak tahun 1985, setiap tanggal 30 September, TVRI sebagai televisi nasional selalu memutar Film Pengkhianatan G30S/PKI yang diproduksi pada 1984, sehingga informasi tentang PKI tersebar secara meluas sampai daerah-daerah terpencil.

Namun, setelah Reformasi, pemutaran film tersebut dihentikan. Menurut sejarawan Asvi Warman Adam sebagaimana dilansir Merdeka.com bahwa Pasca-Reformasi 1998, Mantan Kepala Staf TNI AU Marsekal Saleh Basarah menelepon Menteri Penerangan dan Menteri Pendidikan agar film tersebut dihentikan pemutarannya karena menyudutkan TNI AU.

Baca juga:
Mengejutkan, Separuh Penduduk RI Tak Hafal Indonesia Raya
Ngakak Abis, Kakek Ini Tak Tahu Nama Lengkap Presiden Jokowi

4. Penghapusan “Litsus” bagi Calon Pejabat

Sejak pembubaran dan pelarangan PKI pada 1966 hingga 1998, setiap warga negara yang akan menjadi pejabat negara, baik di lingkungan eksekutif dan legislatif maupun yudikatif, diwajibkan mengikuti Litsus yaitu penelitian khusus yang sangat ketat dan cermat serta teliti dan mendalam terhadap setiap calon pejabat untuk memastikan bahwa ia tidak memiliki kaitan apa pun dengan gerakan PKI.

5. Seminar dan Temu Kangen untuk Membela PKI

Pasca-Reformasi 1998 , sering digelar seminar dan lokakarya yang menyuguhkan topik pembelaan terhadap PKI. Selain itu, sering juga diadakan reuni dan temu kangen keluarga besar PKI.

Itulah lima tanda kebangkitan PKI dari beberapa lainnya yang dilansir situs panjimas.com. (PA/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: