Inibaru.id – Masih teringat dalam kepala saya, celoteh rekan saya asal Korea Selatan Yu Jihun yang keheranan dengan banyaknya anak sekolah di Indonesia yang berangkat pagi-pagi untuk belajar.
Dia melihatnya tatkala melakukan kegiatan voluntary di sebuah desa yang masuk wilayah Singorojo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Meski saya menjelaskan kalau normalnya keluarga di Indonesia bangun sebelum pukul 06.00 WIB, Jihun yang kala itu sedang kuliah di bidang pendidikan tetap menganggap aneh melihat anak-anak sudah berjalan kaki, memakai sepeda motor, atau memakai transportasi umum sebelum pukul 06.30 WIB.
“Di Korea, masuknya pukul 08.00. Jadi kalaupun jarak sekolahnya jauh, mereka masih bisa tidur cukup untuk bangun dengan kondisi segar dan melakukan perjalanan panjang. Kalau harus berangkat sebelum 06.30 karena bel masuknya pukul 07.00, apa nggak ngantuk mereka di sekolah?” tanya Jihun kepada saya di kala itu.
Apa yang diungkap Jihun sejalan dengan penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam International Journal of Environmental Research and Public Health yang dirilis pada 2020 lalu. Dalam penelitian tersebut, terungkap bahwa saat remaja, jam biologis tubuh cenderung bikin mereka tidur di waktu yang lebih larut. Dampaknya, mereka cenderung sulit bangun pagi.
Artinya, jika mereka bangun pukul 05.00 atau 06.00 WIB, misalnya, seringkali mereka bangun di waktu di mana tubuh masih membutuhkan tidur. Dampaknya, banyak dari para remaja di usia sekolah ini masih mengantuk dan nggak bisa berkonsentrasi untuk mendapatkan pelajaran di sekolah.
Penelitian lain yang dilakukan pada 2009 sampai 2021 dan dipublikasikan hasilnya oleh American Psychological Association (APA) juga mengungkap bahwa jika jam masuk sekolah terlalu pagi, jam tidur siswa jadi kurang dari cukup.
Soalnya, hal ini bikin suasana hati para siswa jadi kurang baik, susah berkonstrasi, bikin prestasi akademiknya menurun, dan yang paling berbahaya, bikin para remaja yang memakai kendaraan sendiri ke sekolah jadi lebih rentan mengalami kecelakaan.
Para peneliti pun menyarankan sekolah untuk memundurkan jam masuk sekolah dari 07.30 ke 08.15. Hasilnya, meski waktu tidur para siswa ini hanya bertambah sekitar 23 menit saja, tubuh mereka jadi lebih siap untuk belajar. Prestasi akademik mereka pun ikut naik, deh.
Nggak hanya baik bagi siswa, mundurnya jam masuk sekolah jadi sedikit lebih siangan juga berimbas positif bagi orang tua murid dan para guru. Alasannya sama, orang tua jadi nggak bangun jauh lebih pagi untuk mempersiapkan kebutuhan anaknya. Guru juga mendapatkan waktu tidur cukup sebelum berangkat ke sekolah.
Hm, ternyata sudah ada penelitian terkait dengan jam masuk sekolah, ya, Millens. Kalau kamu, lebih setuju jam masuk sekolah tetap pagi atau mundur agak siangan nih? (Arie Widodo/E10)