BerandaHits
Rabu, 29 Agu 2023 19:43

Kekeringan Bikin Air Waduk Kedungombo Menyusut, Jembatan Klowor Kembali Terlihat

Jembatan Klewor di Waduk Kedungombo kembali terlihat karena debit air menyusut. (Radarsolo/Ragil Listyo)

Biasanya nggak terlihat karena tenggelam, Jembatan Klewor di Waduk Kedungombo kembali terlihat. Hal ini disebabkan oleh dampak dari kemarau panjang tahun ini.

Inibaru.id – Nggak hanya sumur-sumur dan sungai yang mengering, dampak dari kemarau panjang pada tahun ini juga dialami oleh Waduk Kedungombo. Menyusutnya air di waduk yang diresmikan pada 1991 ini bahkan sampai membuat Jembatan Klewor yang masuk wilayah Kecamatan Kemusu kembali terlihat.

FYI aja nih, Jembatan Klewor biasanya tenggelam dan nggak terlihat saat debit air Waduk Kedungombo berada dalam kondisi normal. Namun, karena kekeringan yang terjadi pada tahun ini cukup parah, daratan di sekitar jembatan tersebut kini mengering.

Air yang tersisa kini hanyalah aliran Sungai Serang yang biasanya dibendung dan sangat melimpah. Warga setempat yang kembali bisa melihat jembatan tersebut kini memakainya sebagai tempat untuk memancing dan jalan untuk pergi ke ladang terdekat.

“Seperti ini mas kalau musim kemarau panjang. Jembatannya jadi kelihatan lagi. Karena di bawah masih ada sungai, warga pun menjadikannya tempat memancing. Jembatan juga dipakai warga yang pengin pergi ke ladang meski ada lumpurnya sehingga cukup licin untuk dilalui,” terang salah seorang warga setempat, Sarwo sebagaimana dilansir dari Suaramerdeka, Senin (28/8/2023).

Nggak hanya Jembatan Klewor yang kembali terlihat, makam warga yang biasanya tenggelam juga. Meski begitu, karena nggak lagi dirawat dan biasanya tergenang, makamnya sudah dipenuhi dengan tanaman liar.

Jembatan Klewor biasanya tenggelam saat debit air Waduk Kedungombo normal. (Jatengdaily/Yds)

Kalau menurut keterangan Atmo, sebelum ditenggelamkan, Jembatan Klewor dulu dipakai warga sebagai akses utama untuk ke pasar dan ladang. Namun, semenjak Waduk Kedungombo beroperasi, warga memakai jembatan lain, yaitu Jembatan Gus Dur. Nama tersebut dipilih karena pada masa pemerintahannyalah, jembatan ini dibangun.

“Tapi Jembatan Gus Dur diresmikan pada masa pemerintahan Presiden Megawati. Jembatan itu menghubungkan permukiman warga ke pusat kecamatan Kemusu, pasar, serta ke wilayah Kecamatan Juwangi,” lanjut laki-laki berusia 62 tahun tersebut.

Omong-omong ya, Millens, pembangunan waduk dengan luas genangan sampai 4.800 hektare dan luas tangkapan 614 kilometer persegi ini memang penuh kontroversi. Soalnya, 5.391 keluarga yang berasal dari 37 desa yang masuk wilayah Sragen, Boyolali, dan Grobogan harus dipindah karena rumah dan lahannya digenangi air.

Yang lebih mengenaskan, sampai Januari 1989, saat waduk sudah mulai diisi air, setidaknya 190 keluarga masih nggak mau pindah dari rumahnya karena belum cocok dengan ganti rugi yang berikan. Pada 1 Agustus 1989, lima warga bahkan sampai tewas dan banyak warga yang akhirnya harus menyelamatkan diri akibat dari banyaknya air yang diisi pada waduk tersebut.

Karena alasan itulah, saat musim kemarau dan air di waduk mulai menyusut, banyak bangunan-bangunan yang dulu ditenggelamkan kembali bisa terlihat, termasuk Jembatan Klewor, Millens. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: