BerandaHits
Sabtu, 1 Jul 2022 11:22

Darurat Sampah, Dua Bulan Lagi TPA Jatibarang Semarang Bakal Penuh!

TPA Jatibarang Semarang bakal penuh dalam dua bulan ke depan. (Inibaru.id/Audrian F)

Dua bulan lagi, TPA Jatibarang bakal penuh. Semarang pun bakal mengalami darurat sampah. Kira-kira, apa ya solusi untuk mengatasi masalah ini?

Inibaru.id – Semarang darurat sampah. Diperkirakan, dua bulan lagi, tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang bakal penuh dan nggak lagi muat menampung sampah dari seantero Kota Atlas.

Hal ini diungkap langsung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) FX Suranggono.

Menurut keterangannya, setiap hari sampah yang masuk ke TPA mencapai 1.000 ton. Padahal, daya muatnya tinggal sedikit. Dia pun meminta pemerintah untuk segera mencarikan solusi.

“Kapasitas di sana (TPA Jatibarang) tinggal 60 ribu ton hingga 2 bulan ke depan. Padahal, luasan TPA mencapai 40 hektare,” jelas Suranggono di acara peringatan Hari Lingkungan Hidup di Semarang Zoo, Kamis (30/6/2022).

Mendapatkan Tanggapan dari Wakil Wali Kota Semarang

Di acara yang sama, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryati merespons masalah sampah di TPA Jatibarang. Dia mengaku kalau Pemkot sudah mengetahui hal ini dan bakal segera melakukan penataan sampah yang masuk ke TPA tersebut. Pemkot juga sedang mencari solusi jangka panjang untuk masalah ini.

Untuk jangka pendek, dia meminta masyarakat untuk mengurangi sampah. Dia juga meminta kelompok UMKM yang memakai bahan daur ulang untuk lebih diberdayakan.

“Semua dinas kami minta untuk menyediakan lapak khusus untuk produk UMKM daur ulang. Bisa di car free day, bisa di ruang publik seperti taman, ataupun bekerja sama dengan minimarket,” ungkapnya.

Pemerintah Kota Semarang membutuhkan solusi jangka panjang untuk mengurus masalah sampah di TPA Jatibarang. (Inibaru.id/Audrian F)

Sudah Jadi Problem Sejak Beberapa Bulan Terakhir

Sebenarnya, masalah sampah di TPA Jatibarang sudah ada sejak beberapa bulan terakhir. Per 7 Maret 2022 lalu saja, Suranggono sudah mengungkap tempat tersebut sudah overload.

“TPA Jatibarang ini ada empat zona. Di mana zona terakhir ini kita buka dan masih bisa menampung. Namun secara keseluruhan bisa dibilang TPA Jatibarang ini overload,” katanya saat itu.

Di sisi lain, Kepala UPTD TPA Jatibarang Wahyu Heryawan sebenarnya sudah memberikan ide untuk mengatasi masalah sampah di sana. Dia menyarankan penggunaan teknologi termal seperti yang dipakai di Surabaya.

“Surabaya sudah pakai termal untuk mengurangi sampah di TPA-nya. Dan kita harusnya sudah pakai alat yang kayak gitu juga,” sarannya, Rabu (2/3/2022)

Sejauh ini, TPA Jatibarang masih memakai mesin sampah 3T yang sayangnya belum bisa mengurai sampah cukup banyak. Selain itu, ada juga teknologi pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) biogas yang bisa mengurangi sampah organik 10 sampai 15 persen. Nah, kalau menurut Hermawan, teknologi termal bisa membuat sampah berkurang hingga 80 persen.

Teknologi termal juga diklaim bisa mengubah sampah dari jenis apapun, kecuali besi, batu, dan kaca, menjadi energi listrik. Listrik ini pun bisa dimaksimalkan oleh masyarakat di sekitar TPA.

Semoga saja masalah sampah di TPA Jatibarang Semarang bisa segera diatasi, ya? (Rad, Idn, Kom, Ayo/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024