BerandaHits
Kamis, 30 Jul 2025 17:10

Cuci Hidung, Solusi Simpel dan Ampuh Atasi Batuk Pilek pada Anak!

Cuci hidung bisa menjadi cara mengurangi gejala batuk pilek pada anak. (via Haibunda)

Mencuci hidung bisa mengurangi gejala batuk pilek. Cara ini aman asal dilakukan dengan benar.

Inibaru.id – Batuk pilek, atau yang sering kita sebut "bapil", memang sudah jadi langganan anak-anak, apalagi yang usianya di bawah lima tahun. Bahkan, menurut dr. Kanya Ayu Paramastri, Sp.A, seorang dokter spesialis anak, anak bisa mengalami bapil sampai 6-10 kali dalam setahun!

"Common cold itu adalah infeksi yang paling sering terjadi di anak-anak, khususnya di bawah lima tahun. Bisa terjadi sepanjang tahun, bisa berulang, dan satu periode itu bisa berlangsung sampai 14 hari," jelas dr. Kanya dalam acara peluncuran OB Combi Anak Batuk Pilek di Hotel Mulia, Jakarta, pada Selasa (29/7/2025).

Kanya menjelaskan bahwa salah satu metode yang lagi banyak dibicarakan untuk meredakan gejala bapil adalah cuci hidung.

"Sudah ada penelitiannya dan terbukti efektif. Kita menggunakan cairan infus, yaitu NaCl, untuk mencuci lendir-lendir, virus yang nempel. Anak jadi lebih lega, virus kebuang, dan proses penyembuhan bisa lebih cepat," ungkapnya.

Tapi, penting diingat ya, dr. Kanya menegaskan bahwa teknik cuci hidung ini harus dilakukan dengan benar dan sebaiknya dikonsultasikan dulu dengan dokter sebelum diterapkan. Jangan sampai salah langkah.

Perawatan Rumahan dan Pencegahan Holistik

Pastikan anak tetap terhidrasi selama batuk pilek. (via Halodoc)

Kalau gejala bapil si kecil belum terlalu mengganggu, orang tua bisa coba melakukan perawatan di rumah seperti cuci hidung, menjaga kecukupan cairan, dan menaikkan nutrisi. Namun, kalau sudah ada tanda-tanda seperti hidung mampet, tidur gelisah, atau anak tampak nggak nyaman, pemberian obat yang melegakan gejala boleh dilakukan.

"Begitu keluhannya mengganggu, boleh dibantu untuk memberikan obat-obatan yang sesuai gejala untuk meringankan," tambahnya.

Untuk mencegah anak mudah tertular bapil, peran orang tua juga sangat penting. Dr. Kanya menggambarkan bahwa membangun daya tahan tubuh anak itu seperti membangun rumah. "Fondasinya dari nutrisi, dinding-dindingnya dari jam tidur dan aktivitas, atapnya dari imunisasi. Semuanya harus holistik," tegasnya.

Selain itu, penting juga untuk mengajarkan gaya hidup bersih sejak dini. "Sering cuci tangan, kalau habis batuk atau bersin, ajarkan anak menutup mulutnya. Itu harus dibiasakan dari rumah," katanya.

Jadi, meskipun bapil sering dianggap penyakit ringan, kita sebagai orang tua tetap harus waspada. Dengan mengenali tanda-tanda kapan anak perlu ke dokter, memahami metode perawatan yang tepat seperti cuci hidung, dan memastikan anak mendapatkan nutrisi serta gaya hidup bersih, si kecil bisa lekas sembuh dan tetap sehat!

Meski umumnya disebabkan virus dan nggak selalu butuh antibiotik, orang tua tetap nggak boleh menyepelekan bapil, lo. Ada beberapa tanda yang perlu banget diwaspadai, kapan si kecil harus segera dibawa ke dokter.

Kapan Harus ke Dokter?

Menurut dr. Kanya, orang tua wajib waspada kalau bapil anak sudah mulai mengganggu aktivitas sehari-hari. "Kapan harus ke dokter adalah bila sudah ada tanda kegawatan atau paling utama adalah bila sudah mengganggu aktivitasnya anak. Jadi mengganggu tidur, makan, menimbulkan anaknya jadi tidak nyaman saat tidur, atau dehidrasi karena tidak mau makan minum," jelasnya.

Jika keluhan ini nggak membaik meskipun sudah diberikan obat yang sesuai, itu tandanya sudah saatnya konsultasi ke tenaga medis. Tanda kegawatan lain yang juga harus diperhatikan adalah sesak napas, anak tampak lemas, atau demam tinggi yang nggak kunjung turun.

"Begitu ada kegawatan, seperti sesak misalnya, anak jadi lemes, dehidrasi karena kekurangan asupan makan dan minuman, segera dibawa ke dokter," tegasnya.

Kalau kamu punya pengalaman mengatasi bapil secara efektif nggak, Gez? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: