inibaru indonesia logo
Beranda
Tradisinesia
Mengulik Kisah SMK 2 Yogyakarta saat Masih Bernama Prinses Juliana School
Sabtu, 2 Mar 2024 09:00
Penulis:
Arie Widodo
Arie Widodo
Bagikan:
Gedung SMK 2 Yogyakarta sudah eksis sejak 1919. (GNFI/© Kemendikbud Kebudayaan)

Gedung SMK 2 Yogyakarta sudah eksis sejak 1919. (GNFI/© Kemendikbud Kebudayaan)

Sebelum bernama SMK 2 Yogyakarta, nama sekolah ini pada zaman penjajahan Belanda adalah Prinses Juliana School. Tertarik nggak mengenal lebih jauh sejarah dari sekolah ini?

Inibaru.id – Warga Jogja atau wisatawan yang datang ke Yogyakarta pasti nggak asing dengan SMK 2 Yogyakarta. Maklum, sekolah ini lokasinya nggak jauh dari Jalan Malioboro, tepatnya di Jalan A.M Sangaji nomor 47, sehingga pasti setidaknya pernah sekali melihatnya. Selain itu, sekolah ini juga termasuk sekolah favorit di Yogyakarta sehingga kerap dijadikan bahan obrolan, khususnya pada masa penerimaan murid baru.

Ada alasan mengapa sekolah ini masuk sekolah favorit. Selain karena memang menyediakan kualitas pendidikan yang yahud, bangunan sekolah ini ternyata cukup bersejarah. Asal kamu tahu saja, bangunannya sudah eksis sejak 1919 alias sejak zaman penjajahan Belanda, lo.

Karena berada di bawah pemerintahan kolonial, tentu namanya saat itu bukan SMK negeri. Nama pertama dari sekolah ini adalah Prinses Juliana School. Sekolah ini adalah sekolah teknik pertama di Yogyakarta dan salah satu yang tertua di Indonesia.

Jika sekolah teknik lebih identik dengan siswa laki-laki, kok namanya cewek banget? Jadi begini, Prinses Juliana adalah nama dari salah seorang perempuan bangsawan Belanda. Selain itu, sekolah ini memang jadi pionir yang membuka selebar-lebarnya penerimaan murid perempuan yang pengin belajar di sekolah teknik. Memang, bagi warga pribumi, aturan ini nggak sepenuhnya berlaku. Tapi, tetap saja hal ini adalah sebuah terorosan besar pada masa tersebut.

Apalagi, ditemukan ijazah dari seorang murid perempuan dari kalangan pribumi pada 1922 yang menunjukkan kalau yang bersangkutan adalah lulusan jurusan bangunan air. Bisa dikatakan, semenjak kali pertama sekolah berdiri, perempuan memang sudah dibolehkan untuk ikut serta, Millens.

Dulu, nama sekolah ini adalah Prinses Juliana School. (Twitter/Arif Al mBantuli)
Dulu, nama sekolah ini adalah Prinses Juliana School. (Twitter/Arif Al mBantuli)

Saat kali pertama berdiri, selain membuka jurusan Teknik Bangunan Air, dibuka pula Teknik Jurusan Air. Kala itu, guru-guru yang berkompeten didatangkan langsung dari Belanda, lo. Nggak hanya gurunya yang berasal dari kalangan terpelajar, murid-murid yang pengin masuk ke sekolah ini juga harus sudah memenuhi sejumlah syarat seperti mampu membaca, menulis, serta membuat tanda tangan.

Setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada 1949, pengelolaan sekolah ini kemudian diserahkan ke pemerintah Kota Yogyakarta. Namanya pun kemudian berganti menjadi STM Jetis 1 Yogyakarta.

Pada 1951, muncul jurusan-jurusan baru di sekolah ini seperti Teknik Sipil, Teknik Listrik, dan Teknik Mesin. Pada 1997, namanya kemudian diubah jadi SMK N 2 Yogyakarta dan bertahan hingga sekarang.

Karena sebagian besar bangunan di sekolah ini masih asli sebagaimana saat kali pertama berdiri, pihak Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia pun menetapkan bangunan SMK Negeri 2 Yogyakarta sebagai cagar budaya. Otomatis, bangunan sekolah ini nggak hanya dianggap penting untuk dunia pendidikan, melainkan juga untuk keperluan sejarah.

Menarik juga ya kisah SMK 2 Yogyakarta ini. Kamu pernah masuk ke kompleks sekolah tersebut nggak, Millens? (Arie Widodo/E10)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

A Group Partner of:

medcom.idmetrotvnews.commediaindonesia.comlampost.co
Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved