BerandaTradisinesia
Sabtu, 20 Apr 2018 09:40

Jawa dan Sunda Berpadu dalam Tari Jalungmas

Latihan Tari Jalungmas yang dilakukan oleh anak-anak Cilacap untuk acara Sodong Culture Symphony. (citranewsindonesia.com)

Tari Jalungmas yang diciptakan oleh Tiek Entarti ini merupakan perpaduan antara Tari Jaipong dan kesenian Lengger Calung. Seperti apa keindahannya?

Inibaru.id – Suku Sunda di Jawa Barat terkenal dengan Tari Jaipong, sementara Kabupaten Banyumas di Jawa Tengah mempunyai Lengger Calung yang eksis sebagai kesenian daerah. Bagaimana ya kalau dua jenis seni tersebut dipadukan? Nah, Millens perlu tahu nih, ada tarian khas dari Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah yang merupakan karya gabungan dari dua jenis kesenian tersebut, lo. Tarian itu disebut Tari Jalungmas.

Yap, Jalungmas merupakan akronim dari kata “jaipong” dan “calung Banyumas”. Tari Jalungmas diciptakan pada 1993 oleh Tiek Entarti, seorang koreografer tari klasik sekaligus mantan guru tari di SMP 1 Cilacap. Kala itu, Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (MenkopPolkam) Susilo Sudarman meminta tarian khas Cilacap dipentaskan dalam acara Paguyuban Serulingmas se-Jabodetabek di Balai Sidang Senayan.

Resi Septiana Dewi dalam Keanekaragaman Seni Tari Nusantara (2012) menulis, Bupati Cilacap ketika itu, Mohamad Supardi, lantas meminta Dinas Pendidikan untuk membuat koreografi tarian baru yang berbeda. Tiek Entarti pun berusaha mengeksplorasi Cilacap. Dia menyadari bahwa Cilacap dekat dengan Banyumas memiliki kesenian lengger calung. Di sisi lain, masyarakat di sejumlah kecamatan di Cilacap erat dengan kebudayaan Sunda.

Baca juga:
Kamu Gebyuk Ikan-Ikan, Kamu Melestarikan Sungai
Menyelamati Padi-Padi dan Gaung Doa untuk Keberlimpahan Panen

Dari situ, Tiek meracik sebuah tarian. Yang unik, pada awalnya tarian ciptaan Tiek belum punya nama, lo. Nama Jalungmas digagas oleh Suhartoyo, penata iringan tari sekaligus panitia teknis pentas dalam acara Serulingmas tersebut.

Tari Jalungmas menggambarkan kegembiraan pemuda di Kabupaten Cilacap dalam pergaulan sehari-hari. Tari ini diawali dengan kendangan Sunda yang diikuti dengan masuknya para penari putri ke panggung. Mereka melakukan gerakan Lenggang Garuda memutari panggung, yang diikuti gerakan sembahan.

Terdapat tiga ragam dalam tarian ini, yakni ragam A, ragam B, dan ragam C. Penari putri melakukan gerakan dari bagian A dan B yang masing-masing terdiri atas 22 ragam gerak dan 12 ragam gerak. Ketika penari putri melakukan bagian C, para penari putra memasuki panggung dan ikut menari secara berpasangan. Tari ditutup dengan ragam jalan ongkang-ongkang oleh penari putra dan ragam jalan lembehan oleh penari putri

Sempat Mati Suri

Meskipun memiliki sejarah yang erat dengan Cilacap, Tari Jalungmas sempat mati suri selama beberapa tahun. Tarian tersebut sangat jarang dipentaskan.

Nggak ingin kehilangan identitas daerah, sejumlah pemerhati seni termasuk Komunitas Generasi Pesona Indonesia (Genpi) dan Asosiasi Pemuda Pemudi Indonesia Cilacap (APPIC) pun berupaya menghidupkannya kembali, seperti ditulis citranewsindonesia.com (18/1/2018).

Baca juga:
Medium Dakwah Bernama Tari Zipin
Kentrung Demak, Sajian Cerita Tutur yang Hampir Hilang

Yang hebat, mereka menggaet pencipta aslinya untuk melatih anak-anak yang pentas pada rangkaian Sodong Culture Symphony pada Januari 2018 di Pantai Sodong Adipala, Cilacap. Ya, Tiek Endarti merasa tergerak untuk terlibat kembali meskipun telah pensiun mengajar.

Keren, ya! Semoga saja tarian unik ini bisa bangkit kembali, ya, Millens. (IB08/E02)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: