BerandaHits
Rabu, 12 Mei 2020 12:31

Sutradarai Remake Film Miracle in Cell No.7, Hanung Mengaku Terbebani

Hanung Bramantyo, sutradara film Miracle in Cell No.7 versi Indonesia (Wikipedia/Crisco 1492)

Meski antusias menggarap film Miracle in Cell No.7, sutradara Hanung Bramantyo mengaku terbebani . Hal ini disebabkan reputasi film ini yang termasuk film terlaris sepanjang masa di Korea Selatan.

Inibaru.id – Hanung Bramantyo membagikan pengalaman menggarap adaptasi film Korea berjudul Miracle in Cell No.7. Meski antusias, Hanung mengaku terbebani untuk membuat film dalam versi Indonesia ini. Baginya, beban ini seberat saat dia menggarap film Bumi Manusia yang diangkat dari novel karya Pramoedya Ananta Toer.

“Ini film yang memiliki beban kedua setelah Bumi Manusia. Kalau Bumi Manusia itu novelnya sudah terkenal sekali, sementara ini filmnya pun sudah terkenal sekali. Jadi ketika film ini mau ditayangkan, sudah banyak komentar,” kata Hanum dalam Konferensi Pers di Youtube milik Falcon Picture.

Hanum pun menyebutkan bila beban dan kesulitan malah lebih terasa dibandingkan menggarap Bumi Manusia, karena perbandingannya adalah film yang sudah ada sebelumnya.

“Kalau novel itu kan bentuknya teks, bayangan orang akan beda-beda. Tapi kalau ini semua orang sudah lihat pemainnya, sudah tahu jalan cerita dan sebagainya. Dan ini dibuat versi Indonesia. Ceritanya sama dan orang sudah tahu ending-nya. Pasti itu jadi beban, beban banget,” lanjutnya.

Film Miracle in Cell No.7 versi Korea menceritakan kisah seorang laki-laki bernaman Lee Yong Gu (Ryu Seung Ryong) yang dipenjara karena salah tuduh sebagai pelaku pembunuhan. Saat di dalam penjara, para tahanan lainnya membantu Lee Yong Gu untuk menyelundupkan sang buah hati ke dalam penjara lantaran rindu yang mendalam terhadap sang putri.

Hanung membeberkan sedikit rahasia dari film yang akan dia garap ini. Meski versi Indonesia, ternyata latar lokasinya dibuat fiktif, bukannya Indonesia. Hal ini disebabkan oleh hukum Indonesia dan hukum di Korea, tempat awal mula film ini dibuat, yang berbeda. Dia nggak ingin membuat film ini justru memicu kontroversi hukum di Indonesia. Hukum yang dipakai dalam film ini pun akhirnya disepakati berupa hukum fiktif.

“Hukum yang ada di film bukan yang ada di Indonesia. Jadi, kami ciptakan hukum sendiri, lantaran fiktif. Karena kalau mengikuti hukum di Indonesia dan ada yang nggak akurat, itu akan berbahaya,” ujar Hanung.

Miracle in Cell No.7 versi Indonesia (Dok. falcon pitcure)

Miracle in Cell No.7 versi Indonesia dibintangi oleh Vino G. Bastian sebagai pemeran utama. Indro ‘Warkop’, Tora Sudiro, Deni Sumargo dan beberapa bintang pendatang baru seperti Bryan Domani, Indra Jegel, dan Muhammad Rizki Rakelna akan ambil bagian. Selain itu, akting aktris cilik Graciella Abigal yang berperan sebagai sang anak juga sangat dinantikan.

Film Miracle in Cell No.7 versi Korea disutradarai oleh Lee Hwan Kyung. Film ini berhasil meraih kesuksesan besar dengan pendapatan sebesar US$ 81,8 juta. Hanung pun berharap film versi Indonesia ini bisa meraup kesuksesan sebagaimana film aslinya.

Bagaimana Millens, apakah kamu juga nggak sabar menunggu film Miracle in Cell No.7 versi Indonesia? (Cnn/MG31/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: