BerandaHits
Senin, 6 Mei 2018 15:26

Beragam Manfaat dari Celupan Arang Membara ke Dalam Seduhan Kopi Joss

Celupan arang membara ke dalam segelas kopi joss (Instagram.com/@syanti_ekasari)

Kopi ini disajikan dengan cara unik, yaitu dicelupi arang membara yang memunculkan bunyi ‘’joss”. Namanya kopi joss, khas Yogyakarta dan punya banyak manfaat untuk kesehatan peminum kopinya.

Inibaru.id – Kopi joss yang khas Yogyakarta sudah kondang puluhan tahun. Kemoncerannya bahkan sudah mendunia dan disebut orang asing sebagai charcoal coffee atau kopi arang.

Lo kok kopi arang? Arang inilah salah satu keunikannya. Jangan keliru menganggap bahwa arang ditumbuk dijadikan bubuk kopi. Kopinya tetap dari biji kopi yang berasal dari tanaman kopi lokal seperti dari wilayah DIY dan Klaten.

GNFI (23/1/2018) menulis beberapa ciri khas kopi joss. Selain memanfaatkan kopi lokal, penjualnya menyangrai dan menumbuk sendiri, cara yang dikenal dengan sebutan kopi kothok. Air untuk menyeduhnya dimasak di sebuah ketel besar di atas bara arang.

Perlu Sobat Millens tahu, orang Jawa yakin memasak dengan bara arang akan menghasilkan cita rasa masakan yang khas. Nah, air penyeduh kopi yang dimasak di atas bara arang pun dipercaya menambah rasa kopinya.

Tapi, sebutan kopi arang bukan lantaran bara arang untuk memasak airnya. Sebutan itu muncul dari cara penyajian kopi. Jadi, kopi yang sudah diseduh di dalam gelas dicelupi arang membara.

Kopi Jos. (Pinterest.com)

Sebelum dicelupkan, penjual kopi dengan penjepit mengetuk-ngetuk arang membara itu agar debunya hilang. Arang membara itu lalu dicelupkan dalam seduhan kopi hingga baranya mati.

Di Yogyakarta,  kamu bisa menemukan para penjual kopi joss di jajaran warung angkringan di sebelah utara Stasiun Tugu, Yogyakarta. Harganya? Cukup Rp 5.000 satu gelas.

Ketidaksengajaan

Nah, sebenarnya cara penyajian kopi joss yang kondang itu berasal dari ketidaksengajaan seorang penjual kopi. Dikutip dari laman sadakoffie.com, pada sekitar 1980-an, pemilik kedai kopi di Stasiun Tugu yang dikenal sebagai Lek Man mendapat pesanan kopi kothok dari pelanggannya. Ketika itu lelaki tersebut nggak tahu cara menyeduh kopi kothok.

Nah, dia lalu menyeduh kopi dan mencelupkan arang membara ke dalam gelas dan memunculkan bunyi “joss” hingga baranya mati. Itulah awal sebutan “joss” untuk kopi ini. “Ketidaksengajaan” itu berbuah baik: kopi joss disukai banyak orang.

Selain disukai, arang membara yang dicelupkan ke dalam kopi juga dipertanyakan keamanannya. Tapi seperti ditulis GNFI (23/1/2018), arang membara itu bermanfaat bagi kesehatan peminum kopinya. Perlu kamu tahu, arang yang dibakar hingga suhu mencapai 250 derajat celcius akan berubah menjadi karbon aktif yang bermanfaat sebagai pengikat racun di dalam tubuh peminumnya. Ini bukan penemuan baru karena berpuluh-puluh tahun lalu, orang Amerika Serikat menggunakan arang sebagai bahan obat antiracun seperti Diarrest, Donnagel, dan lain-lain.

Selain itu, arang membara juga mengandung zat sorbitol yang berfungsi sebagai zat penyerap racun yang dibuangnya melalui saluran pencernaan. Arang juga dapat mengobati penyakit asam lambung, kembung, masuk angin, dan panas dalam. Arang yang paling bagus saat dicelupkan ke dalam kopi adalah arang kayu sambi yang banyak tumbuh di Kalimantan.

Jadi, bila minum kopi joss, selain dapat sensasi bunyi “joss” dari arang membara yang dicelup ke kopi, kamu dapat bonus kesehatan. (IB02/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: