Inibaru.id - Alih-alih berburu baju lebaran di mal, hampir tiap tahun Faizal Fairus menghabiskan sepuluh hari teakhir Ramadan di masjid. Tujuannya adalah untuk berdiam diri, beribadah, sembari mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam Islam, berdiam diri di masjid untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dikenal sebagai Iktikaf. Ibadah ini biasa dilakukan 10 hari sebelum Idulfitri, sebagaimana dilakukan Fairus. Menurutnya, iktikaf membuat momen Ramadan jadi terasa lebih berkesan.
"Menyendiri, menjauhkan diri dari kesibukan dunia, dengan iktikaf adalah cara saya membentuk diri, baik secara emosional maupun spiritual, mengingat saya orangnya pemarah," terang lelaki asal Kabupaten Batang itu, Senin (17/3/2025).
Berbeda dengan Fairus, Kusnaeni yang merupakan mahasiswa di sebuah kampus negeri di Semarang itu memilih melakukan iktikaf di rumah. Nggak genap 10 hari, perempuan yang karib disapa Eni itu biasanya hanya melakukannya sepekan terakhir sebelum Idulfitri atau setelah pulang kampung.
"Sejak pandemi (Covid-19), aku mulai rutin iktikaf. Di rumah saja, tepatnya di kamarku. Nggak ke masjid. Aku nggak tahu terhitung iktikaf atau enggak, tapi intinya aku pengin menjauhkan diri dari gawai dan segala aspek keduniawian dan fokus beribadah. Alhamdulillah orang tua mendukung, sih," kata dia Senin (17/3).
Manfaat Iktikaf

Seperti yang dikatakan Fairus, iktikaf merupakan salah satu ibadah yang lazim dilakukan selama Ramadan, yakni dengan berdiam diri di masjid. Tujuannya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, yang dilakukan pada 10 hari terakhir bulan Ramadan.
Iktikaf bisa dilakukan di rumah khusususnya bagi perempuan atau orang yang sudah lanjut usia. Untuk alasan tertentu seperti pandemi atau masalah lain, lelaki juga boleh melakukan ibadah ini di rumah. Untuk tempatnya, Imam Abu Hanifah berpendapat, iktikaf bisa dilakukan di ruangan khusus salat di rumah.
Berikut adalah manfaat beriktikaf:
Mendekatkan Diri kepada Allah SWT
Dengan fokus beribadah dan menjauh dari kesibukan duniawi, iktikaf menjadi sarana untuk meningkatkan hubungan dengan Allah SWT melalui salat, zikir, dan doa.
Meningkatkan Konsentrasi dalam Ibadah
Iktikaf memberikan kesempatan untuk lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah tanpa gangguan aktivitas sehari-hari.
Menghidupkan Lailatulqadar
Salah satu keutamaan iktikaf adalah kesempatan untuk mendapatkan Lailatulqadar atau malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Melatih Kesabaran dan Pengendalian Diri
Selama iktikaf, seseorang diajak untuk mengendalikan hawa nafsu, menjauhi hal-hal yang nggak bermanfaat, dan lebih banyak beribadah.
Meningkatkan Kepekaan Sosial dan Rasa Syukur
Dengan lebih banyak beribadah dan merenung, seseorang akan lebih menyadari nikmat yang diberikan Allah serta peka terhadap kondisi orang lain.
Cara Melakukan Itikaf

Iktikaf di Masjid
1. Niat ikhlas karena Allah SWT
Iktikaf harus diawali dengan niat yang tulus untuk beribadah kepada Allah, bukan sekadar tradisi.
2. Tinggal di masjid dengan fokus beribadah
Selama iktikaf, sebaiknya isi waktu dengan salat sunah, membaca Al-Qur’an, zikir, dan doa. Hindari aktivitas yang nggak bermanfaat.
3. Menjaga akhlak dan kesopanan
Selama iktikaf, penting untuk menjaga ketenangan, nggak mengganggu jemaah lain, dan menghindari pembicaraan yang sia-sia.
Iktikaf di Rumah
1. Menentukan ruangan khusus untuk ibadah
Jika nggak bisa pergi ke masjid dan nggak punya ruangan salat khusus di rumah, pilih ruangan yang tenang untuk dijadikan tempat beribadah.
2. Mengurangi gangguan duniawi
Matikan ponsel atau hindari penggunaan media sosial agar tetap fokus beribadah.
3. Melakukan amalan-amalan Iktikaf
Isi waktu dengan salat, membaca Al-Qur’an, zikir, dan berdoa seperti saat iktikaf di masjid.
Iktikaf adalah ibadah yang memberikan banyak manfaat spiritual, terutama dalam meningkatkan kedekatan dengan Allah SWT. Dilakukan di masjid maupun di rumah, esensi itikaf tetap sama: fokus beribadah, menjauhi kesibukan duniawi, dan mencari keberkahan malam Lailatulqadar. (Siti Khatijah/E07)