Inibaru.id – Meski statusnya masih berupa kabupaten yang nggak begitu ramai, bukan berarti Purbalingga nggak punya daya tarik. Selain tempat wisata yang berjibun, ada banyak tempat bersejarah yang bisa kamu temukan di sana. Salah satunya adalah Rumah Gan Thian Keoij.
Lokasinya ada di Jalan Serma Jumiran Nomor 12, Purbalingga Lor, alias hanya beberapa ratus meter dari Alun-alun Purbalingga. Sayangnya, keberadaan bangunan yang sudah berstatus cagar budaya sejak 2018 ini justru sangat miris. Maklum, bangunannya nggak terawat meski bagian belakangnya ditinggali oleh seorang penjaga.
Kondisi Rumah Gan Thian Keoji terkini ini dikuak oleh akun Instagram yang kerap mengunggah foto-foto dan kondisi bangunan peninggalan Belanda di Indonesia, yaitu @netherlandsindies. Dalam unggahan tentang bangunan ini pada 18 Februari 2024, terlihat bangunannya masih utuh meski temboknya sudah terlihat sangat kusam. Bagian pelatarannya juga terlihat banyak rumput liar meski masih belum begitu tinggi.
Kalau kita menilik buku berjudul Orang-orang Tionghoa Terkemoeka di Java yang terbit pada 1936 dan dibuat oleh Tang Bong Hoen, disebutkan bahwa Gan Thian Koeij yang lahir di Purbalingga pda 10 Oktober 1872 dikenal sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di Purbalingga pada masa penjajahan.
Selain menjadi pengusaha sukses, dia adalah anggota Regentschaps Raad, semacam DPRD setingkat kabupaten pada waktu itu. Dia juga mendapatkan gelar berupa Liutenant de Chineezen yang berarti dia pernah jadi opsir yang bekerja di bawah kendali pemerintah kolonial Hindia Belanda.
Sebagai seorang pengusaha, Gan Thian Koeij sudah mulai berjualan perlengkapan batik pada usia belia, yaitu 18 tahun. Nggak lama kemudian, tempat jualan yang bernama Toko Gan itu dengan cepat mendapatkan popularitas. Lambat laun, ukuran tokonya semakin membesar dan barang yang dijual semakin bervariasi. Tokonya pun jadi toko kelontong yang menyediakan makanan, minuman, hingga peralatan industri.
Tahu usahanya semakin besar, Gan Thian Koeij mengubah nama tokonya pada 1 Januari 1914 jadi N.V.H MY Hiap Hoo. Keberadaan toko ini terus eksis hingga 1984. Kini, jejak toko bersejarah tersebut sudah dihapus dengan keberadaan bengkel Gunawan Motor yang ada di Jalan Jenderal Soedirman.
Oh ya, selain jadi opsir pada 1927 sampai 1936, Gan Thian Koeij juga mendirikan Tiong Hoa Hwee Koan, semacam organisasi perhimpunan Tionghoa yang mampu mendirikan sejumlah sekolah dengan Bahasa Tionghoa dan surat kabar berbahasa Melayu Tionghoa di Jawa.
Nggak ada kejelasan kapan Gan Thian Koeij meninggal. Tapi, keturunannya termasuk berhasil mempertahankan rumahnya tetap eksis hingga sekarang. Sayangnya, bangunannya memang sudah nggak begitu terawat.
Semoga saja ya Rumah Gan Thian Koeij ini bisa direstorasi di kemudian karena sayang banget ya, Millens kalau sampai bangunan bersejarah seperti ini terbengkalai begitu saja. (Arie Widodo/E05)