inibaru indonesia logo
Beranda
Tradisinesia
Cerita Seabad Lebih Perjalanan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Senin, 28 Agu 2023 09:00
Penulis:
Bagikan:
Rumah Sakit Bethesda sudah eksis sejak 1899. (Kemdikbud)

Rumah Sakit Bethesda sudah eksis sejak 1899. (Kemdikbud)

Nggak disangka, Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta sudah eksis sejak 1899, lo. Seperti apa ya perjalanan cerita dari rumah sakit di kawasan Kotabaru yang dikenal banyak memiliki bangunan kuno bersejarah ini, ya?

Inibaru.id – Selain Rumah Sakit Panti Rapih, ada rumah sakit lain yang cukup populer di kawasan pusat kota Yogyakarta, yaitu Rumah Sakit Bethesda. Selain karena berada di dekat kawasan wisata Malioboro, rumah sakit ini berada di Kotabaru yang dikenal punya banyak bangunan yang sudah eksis sejak zaman penjajahan Belanda. Nah, rumah sakit ini adalah salah satu di antaranya, sehingga bangunannya memiliki sentuhan Eropa yang sangat khas.

Awal kisah Rumah Sakit Bethesda bisa kita tarik mundur pada akhir abad ke 19, tepatnya pada 20 Mei 1899. Kala itu, pembangunan rumah sakit yang dipimpin oleh Dr. J. Gerrit Scheurer tersebut selesai.

Schreurer adalah seorang dokter yang diberi tugas oleh Nederlandse Zendingsvereniging, organisasi misionaris Belanda yang bertujuan menyebarkan agama Kristen. Tugasnya adalah membuat sebuah rumah sakit.

O ya, nama rumah sakit tersebut saat itu bukanlah Bethesda, melainkan Petronella Zienkanhuis. Pemilihan nama Petronella ternyata didasari oleh nama dari istri seorang pensiunan pendeta bernama Coeverden Adriani. Dialah yang jadi donatur terbesar dalam pembangunan rumah sakit ini. Rumah sakit ini berdiri di tanah yang dihibahkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VII.

Karena orang Yogyakarta saat itu kesulitan melafalkan nama rumah sakit yang sangat Eropa tersebut, pada akhirnya rumah sakit ini lebih populer dengan sebutan RS Dokter Pitulungan atau RS Dokter Tulung.

Bangunan Rumah Sakit Bethesda pada masa penjajahan Belanda. (Wikipedia/Panitia Peringatan Kota Jogjakarta 200 Tahun. 1956. "200 Tahun Kota Jogjakarta)
Bangunan Rumah Sakit Bethesda pada masa penjajahan Belanda. (Wikipedia/Panitia Peringatan Kota Jogjakarta 200 Tahun. 1956. "200 Tahun Kota Jogjakarta)

Nama rumah sakit ini kemudian berubah saat Jepang menjajah Indonesia pada 1942 sampai 1945. Saat itu, namanya adalah Yogyakarta Tjuo Bjoin. Setelah Indonesia merdeka, namanya berubah lagi menjadi Rumah Sakit Pusat.

Lantas, kapan nama rumah sakit ini kemudian ditetapkan sebagai Bethesda dan bertahan hingga sekarang? Ternyata, nama terakhir ini sudah disandang sejak 28 Juli 1950. Penyebab dari perubahan nama ini adalah karena sejak 1 Februari 1950, rumah sakit ini dikelola oleh Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum (Yakkum). Nama Bethesda dipilih sebagai penanda bahwa rumah sakit ini adalah rumah sakit Kristen, Millens.

Setelah eksis lebih dari seabad, Rumah Sakit Bethesda tetap melayani pasien yang membutuhkan bantuan kesehatan. Nah, karena bangunannya dianggap kaya akan nilai sejarah dan memiliki arsitektur khas Eropa, pemerintah pun menetapkan bangunan RS Bethesda sebagai cagar budaya dengan nomor registrasi 3471031002.3.2021.638.

Nggak disangka ya, bangunan Rumah Sakit Bethesda ternyata sudah eksis selama itu. Semoga saja dengan statusnya sebagai cagar budaya, bakal tetap terawat dan awet sampai puluhan atau ratusan tahun ke depan, ya, Millens? (Arie Widodo/E10)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved