inibaru indonesia logo
Beranda
Tradisinesia
Kiriman, Tradisi Lebaran yang Masih Setia Dilakukan Warga Tegal
Minggu, 30 Mar 2025 15:01
Penulis:
Bagikan:
Ilustrasi: Tradisi kiriman. (Nusantaraterkini)

Ilustrasi: Tradisi kiriman. (Nusantaraterkini)

Jelang Lebaran, banyak warga Tegal, Jawa Tengah yang melakukan tradisi kiriman. Seperti apa ya tradisi ini?

Inibaru.id – Di Indonesia, ada banyak banget tradisi Lebaran yang unik dan sulit ditemukan di negara-negara lainnya. Nah, khusus untuk wilayah Tegal, Jawa Tengah, ada sebuah tradisi Idulfitri yang terus eksis hingga masa sekarang. Tradisi tersebut adalah kiriman, Millens.

Dari namanya saja, kiriman bermaknya mengirim atau mengantarkan suatu barang ke orang lain ya. Maklum, baik itu dalam Bahasa Indonesia atau pun dalam Bahasa Jawa, kiriman bermakna sama. Tapi, khusus untuk kiriman yang jadi tradisi Lebaran di Tegal ini, punya makna yang lebih spesial.

Jadi begini, dalam tradisi ini, warga Tegal mengirim makanan dengan wadah berupa rantang yang berisi nasi dan lauk pauk kepada saudaranya yang berusia lebih tua. Biasanya sih, tradisi ini dilakukan sehari jelang Lebaran, Millens.

Isi dari rantang tersebut biasanya adalah makanan khas Lebaran seperti ketupat, opor ayam, sambal goreng ati, dan lain sebagainya. Alasan mengapa diberikan mepet dengan Hari Raya Idulfitri tentu saja karena daya tahan makanan tersebut juga nggak lama.

Meski begitu, sebenarnya ada tiga jenis makanan yang dulu ‘wajib’ diberikan kepada sanak saudara yang lebih tua, yaitu daging ayam kampung, daging ikan laut, dan juga telur asin. Kuliner khas Pantura banget, deh.

Dulu, barang yang dikirimkan dalam tradisi kiriman adalah telur asin, daging ayam kampung, dan ikan laut. (Pexels/Porapak Achipodilok)
Dulu, barang yang dikirimkan dalam tradisi kiriman adalah telur asin, daging ayam kampung, dan ikan laut. (Pexels/Porapak Achipodilok)

“Kalau sekarang sepertinya lebih bervariasi ya jenis makanan yang dikirim. Kalau dulu ya telur asin, ikan laut, sama daging ayam kampung itu. Ada juga yang sekarang hanya mengirim kue kering Lebaran. Intinya sih yang penting mempertahankan tradisi ini sembari menjalin tali silaturahmi,” ucap salah seorang warga asli Tegal bernama Durotun Nasriyah, Sabtu (22/3/2025).

O ya, yang lebih menarik dari tradisi ini adalah pihak yang diminta mengantarkan makanan adalah anak-anak, bukannya orang dewasa. Jadi contohlah, anak dari satu keluarga yang sudah bisa naik sepeda motor diminta mengirimkan makanan ke keluarga pakdhenya yang ada di seberang desa. Kalau anaknya masih kecil dan kebetulan rumah tujuan pengantaran dekat, ya yang diminta mengantarnya adalah anak kecil tersebut dengan berjalan kaki.

Belum ada naskah sejarah yang mengungkap sejak kapan tradisi Lebaran kiriman di Tegal ini bermula. Yang pasti, tradisi ini masih dipertahankan hingga sekarang. Kalau di tempat tinggalmu sendiri, apakah juga ada tradisi serupa, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved