inibaru indonesia logo
Beranda
Kulinary
Sejarah Emping-Emping Gepuk Khas Salatiga, Awalnya Makanan Khusus untuk Kelenteng!
Minggu, 31 Mar 2024 10:24
Penulis:
Arie Widodo
Arie Widodo
Bagikan:
Enting-enting gepuk, makanan khas Salatiga. (vanessanft15.blogspot)

Enting-enting gepuk, makanan khas Salatiga. (vanessanft15.blogspot)

Tahu nggak, enting-enting gepuk khas Salatiga sudah eksis sejak 1920-an. Tapi, dulu kudapan ini hanya diproduksi untuk tamu kelenteng, lo.

Inibaru.id – Ada banyak makanan khas Salatiga yang bisa kamu cicipi. Sebagai contoh kamu bisa mencicipi gethuk ketek, satai sapi suruh, ecok kambing, hingga ronde sekoteng. Tapi, kalau kamu mencari yang bisa dijadikan oleh-oleh, biasanya yang langsung terpikir adalah enting-enting gepuk.

Bahan utama dari emping-emping gepuk adalah kacang tanah. Adanya kata “gepuk” yang berarti dihantam atau ditumbuk menandakan jika dalam proses pembuatannya, kacang tanah tersebut ditumbuk sampai halus. Setelah itu, adonan kacang dipadatkan dengan dicampur dengan gula merah sampai mengeras.

Kisah enting-enting gepuk di Salatiga dimulai pada 1920-an. Pada awal dekade tersebut, juri kunci Kelenteng Hok Tek Bio Salatiga adalah Khoe Tjong Hook. Dia berasal dari Fujian, Tiongkok, dan memperkenalkan penganan yang kemudian diproduksi sebagai suguhan tamu kelenteng tersebut.

Tapi, ternyata kepopuleran kudapan ini dengan cepat menyebar ke luar kelenteng. Pada 1930-an, enting-enting gepuk kemudian mulai diproduksi untuk dijual bagi warga sekitar. Nah, pada 1950-an, pemerintah Indonesia membuat peraturan yang terkait dengan produksi makanan.

Sejak saat itulah, Khoe Tjong Hook fokus untuk memroduksi enting-enting gepuk dengan kemasan yang sederhana. PAda masa inilah, jenama enting-enting “Cap Klenteng dan 2 Hoolo” pun lahir.

Jenama pertama enting-enting gepuk khas Salatiga, "Klenteng dan 2 Hoolo". (Natgeo/Tri Wahyu Prasetyo)
Jenama pertama enting-enting gepuk khas Salatiga, "Klenteng dan 2 Hoolo". (Natgeo/Tri Wahyu Prasetyo)

Awalnya, kemasan dari enting-enting gepuk masih berupa daun bambu yang dikeringkan. Kala itu, kertas memang nggak mudah didapatkan sebagaimana pada masa sekarang. Tapi, pada 1965, kemasan kertas dengan bentuk segitiga mulai dipakai. Pada 1971, toko untuk menjual enting-enting gepuk ini kemudian dibangun di Salatiga.

Gambar kelenteng pada kemasan tersebut menandakan di mana emping-emping gepuk lahir, yaitu di Kelenteng Hok Tek Bio yang bisa kamu temui di Jalan Sukowati nomor 13, Salatiga. Sementara itu, gambar dua hoolo (kendi berbentuk labu khas Tiongkok dengan nama asli Wu Lou) menandakan simbol kemakmuran yang dipercaya orang-orang Tionghoa.

Pada kemasan enting-enting gepuk itu pula, terdapat tulisan KHOE pada bagian sisi yang menunjukkan bahwa produsen dari kudapan tersebut adalah Keluarga Khoe.

Sepeninggal Khoe Tjong Hook, keturunannya Khoe Djioe Nio kemudian meneruskan pengelolaan pabrik dan toko enting-enting gepuk ini. Setelah itu, generasi ketiga, yaitu Hartono, meneruskannya hingga sekarang. Bisa dikatakan, sejarah kuat dari produsen enting-enting gepuk legendaris di Salatiga tetap bertahan hingga sekarang.

Nggak disangka ya, ternyata sejarah enting-enting gepuk khas Salatiga cukup menarik dan berasal dari camilan khusus kelenteng. Omong-omong, kamu suka dengan camilan ini nggak, Millens? (Arie Widodo/E05)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

A Group Partner of:

medcom.idmetrotvnews.commediaindonesia.comlampost.co
Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved