Inibaru.id – Philips memperkenalkan oven konveksi bernama Airfryer pada Internationale Funkausstellung (IFA) yang berlangsung di Berlin pada 2010. Sayangnya, kala itu sebagian besar mata lebih tertarik pada televisi 3D serta notebook tablet tipis dan mungil yang begitu memikat mata.
Nama air fryer baru dikenal luas bertahun-tahun setelahnya. Itu pun bukan sebagai jenama nama oven, tapi istilah umum untuk sebuah alat elektronik yang bisa “menggoreng” tanpa minyak. Belakangan, air fryer kian populer, khususnya di kalangan masyarakat urban, nggak terkecuali di Indonesia.
Saat ini, hampir nggak ada dapur modern di Indonesia yang nggak dilengkapi perangkat dapur bertenaga listrik tersebut. Bentuknya menyerupai magic jar dengan sebuah laci besar di sampingnya. Mirip Doraemon.
Air fryer diminati masyarakat karena mereka nggak perlu menggunakan minyak untuk membuat masakan kering laiknya digoreng, yang tentu saja sangat menunjang program diet. Kendati demikian, nggak sedikit orang yang masih meragukan kegunaan air fryer lantaran fungsinya yang mirip oven.
Air Fryer vs Oven Listrik
Merujuk sejarahnya, air fryer semula memang merupakan oven yang berteknologi “udara cepat”. Cara kerjanya, udara panas yang dihasilkan oleh heater diedarkan menggunakan kipas ke ruang tertutup berisi makanan secara merata. Dalam jangka waktu tertentu, makanan akan matang dan kering.
Kendati populer, cara kerja yang mirip oven ini membuat sejumlah orang enggan melirik air fryer, terlebih jika mereka sudah mempunyai oven listrik. Nah, untuk kamu yang masih bimbang, cobalah simak 5 hal yang perlu kamu perhatikan sebelum membeli air fryer berikut ini.
1. Sistem kerja Perangkat
Laman Taste of Home menulis, sistem kerja air fryer yang memutarkan udara panas mengelilingi makanan mirip dengan saat kita memasak mengunakan minyak panas. Nah, beberapa jenis oven juga mengadopsi cara kerja tersebut.
Maka, untuk kamu yang mempunyai oven listrik, cobalah cari tahu sistem kerjanya dulu. Kalau punya kesamaan dengan air fryer, mending kamu menunda membeli alat elektronik yang harganya menembus ratusan ribu hingga jutaan Rupiah tesebut.
2. Kapasitas yang Diperlukan
Kebanyakan air fryer berukuran kecil. Kapasitasnya pun hanya berkisar antara 1,5 hingga 2 liter. Meski ada beberapa air fryer yang mampu menggoreng hingga 4-6 liter, kapasitas tersebut masih lebih kecil ketimbang oven listrik standar yang 10-20 liter.
Jadi, kalau terbiasa memasak dalam jumlah banyak, kamu mungkin cukup memakai oven listrik. Namun, untuk kebutuhan harian, air fryer barangkali lebih cocok dipilih.
3. Efisiensi Penggunaan Daya
Air fryer umumnya berdaya listrik antara 1400-2100 W, sedangkan yang versi hemat listrik berkisar antara 650-800 W. Setali tiga uang, oven juga memerlukan daya listrik sekitar 1000-1500 W untuk versi standar dan 400-800 W yang versi low Watt. Jadi, untuk efisiensi penggunaan daya, keduanya mirip.
4. Durasi memasak
Menggoreng makanan menggunakan air fryer biasanya memakan waktu lebih lama ketimbang penggorengan minyak. Kita sebaiknya melakukan pre-heat sebelum memasak agar makanan bisa matang lebih cepat dan rata.
Setali tiga uang, oven listik juga memerlukan perlakuan serupa. Namun, karena kapasitasnya lebih besar, oven membutuhkan waktu pre-heat yang lebih lama ketimbang air fryer. Maka, untuk durasi memasak lebih pendek, kamu memerlukan air fryer.
Intinya, kebutuhan air fryer di dapur sangat bergantung pada kebutuhan harianmu ya, Millens. (Kom/IB20/E07)