Inibaru.id - Gempa berkekuatan M 5,6 terjadi di wilayah Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) sekitar pukul 13.21 WIB. Menurut keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di 6,84 derajat Lintang Selatan dan 107.05 derajat Bujur Timur atau sekitar 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur dan 15 kilometer timur laut Kota Sukabumi, dengan kedalaman 10 kilometer.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, akibat guncangan tersebut, sebanyak 162 orang meninggal dunia, lebih dari 326 warga luka-luka dan 13.784 orang mengungsi. Lokasi pengungsian korban gempa ada 14 titik. Gempa Cianjur ini juga menyebabkan kerusakan rumah warga skala 60-100 persen sebanyak 2.345 unit.
Gempa Cianjur yang terasa hingga DKI Jakarta ini juga membuat longsor jalan menuju puncak Bogor via Cianjur. Menukil dari pemberitaan Kompas, Staf Kedaruratan dan Logistik badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Jalaludin mengatakan ada jalan yang tertutup longsoran di Puncak Bogor sehingga akses ke Cianjur via Puncak tertutup, yaitu Jalan Raya Cugenang, Cianjur.
Karakteristik Gempa Belum Diketahui

Gempa yang menjatuhkan banyak korban jiwa ini disebabkan oleh aktivitas Sesar Cimandiri. Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan saat ini karakter Sesar Cimandiri belum diketahui.
“Kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif. Keberadaan sesar aktif tersebut hingga kini belum diketahui dengan baik karakteristiknya," ujar Hendra dalam keterangannya, Senin (21/11)
Mengutip dari Geologi, Sesar Cimandiri merupakan sesar atau patahan geser aktif sepanjang 100 kilometer yang memanjang dari muara Sungai Cimandiri di Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, lalu mengarah ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Bandung Barat, dan Subang.
Menteri PUPR Tangani Dampak Gempa

Malam hari pascakejadian gempa, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau langsung dampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur.
"Sesuai perintah Presiden Jokowi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau lokasi longsor di Cugenang, Cianjur. Tiba pukul 21.45 WIB, gempa susulan masih terjadi di lapangan," ujar Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja dalam keterangan yang dikutip dari Antara, Selasa (22/11).
Hingga Senin malam, Kementerian PUPR fokus menangani tanah longsor di Jalan Nasional Cianjur-Puncak akibat gempa.
"Fokus penanganan dengan dua ekskavator yang sudah berada di lapangan untuk terus membersihkan pohon dan tanah longsoran yang menutup akses jalan Cipanas-Cianjur," ujarnya.
Pemerintah juga mengerahkan tujuh ekskavator dan 10 truk besar yang sedang dalam perjalanan dari arah Bandung dan Bogor ke Cianjur.
Hingga saat ini, situasi di Cianjur masih belum bisa dikatakan aman ya, Millens. Gempa susulan masih mungkin terjadi. So, semoga penanganan dampak gempa baik fisik maupun psikis berlangsung sigap dan tepat sehingga para korban bisa pulih lebih cepat. (Siti Khatijah/E03)