inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Ganang Ismail, Inisiator Kedatangan Pemain Asing Pertama di PSIS Semarang
Rabu, 25 Mar 2020 12:05
Bagikan:
Bruno Silva salah satu pemain asing PSIS untuk mengarungi musim kompetisi Liga 1 2020. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Bruno Silva salah satu pemain asing PSIS untuk mengarungi musim kompetisi Liga 1 2020. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Bagi Ganang, pemain asing sangat diperlukan. Selain mengangkat kualitas liga, pemain asing juga dianggap sebagai magnet bagi suporter. <br>

Inibaru.id - Pemain asing bagi sebuah tim sepak bola Indonesia selalu menjadi daya tarik tersendiri. Terlebih bagi PSIS Semarang. Bisa dipastikan, hampir semua pencinta sepak bola Semarang pasti nggak pernah luput menyorot pemain asing di tiap tahunnya. Namun, tahukah kamu bagaimana pemain asing itu bisa datang ke Semarang?

Ganang Ismail, merupakan sosok yang berperan di balik kedatangan pemain asing di PSIS Semarang. Dia adalah manajer PSIS Semarang era 1995-1996. Kala itu dia adalah salah seorang yang ingin mendatangkan pemain asing. Obsesinya tersebut bukan datang begitu saja, namun sejak menjadi manajer BPD Jateng (1988-1991).

Ganang Ismail, seseorang yang memelopori kehadiran pemain asing PSIS Semarang. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>
Ganang Ismail, seseorang yang memelopori kehadiran pemain asing PSIS Semarang. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

“Saya termasuk orang yang mengusulkan ke PSSI terkait kedatangan pemain asing ini,” ujar Ganang saat ditemui di kantornya PT Puri Sakti, Jalan Teuku Umar pada Senin (16/3). ”Waktu itu mau masuk ke Kompetisi Liga Indonesia II,” tambah Ganang.

Kemudian PSSI bekerja sama dengan Promotor Liga Indonesia memberikan subsidi pemain asing untuk tim-tim Liga Indonesia. Adapun klub-klub yang menerima jatah pemain asing tersebut di antaranya adalah PSIS Semarang, PSMS Medan, Persebaya, dan PSM masing-masing 2 pemain, sementara Persiku Kudus 1 pemain.

Pemain asing pertama PSIS Semarang bernama Arliston de Oliviera dan Wellington Reis. Keduanya adalah pemain ber-KTP Brazil.

Wellington Reis dan Arliston De Oliviera, pemain asing pertama PSIS Semarang. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>
Wellington Reis dan Arliston De Oliviera, pemain asing pertama PSIS Semarang. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

“Karena masih pertama, belum ada sistem agen. PSSI masih menjadi garda terdepan dalam mencari pemain. Tapi begitu datang pemain tetap dites dulu. Kalau jelek ya dikembalikan lagi,” papar Ganang.

Ganang Ismail punya dasar kuat kenapa sepak bola Indonesia khususnya PSIS harus mendatangkan pemain asing. Eits, bukan berarti kualitas pemain lokal nggak bagus ya. Hanya, pengadaan pemain asing ini memberi manfaat.

Menurutnya, kualitas liga dapat terangkat. Selain itu, pemain asing juga bisa menjadi tolak ukur perkembangan bagi setiap pemain dan pembinaan. "Di luar negeri sepak bola bukan lagi cuma olahraga, tapi mencakup hiburan dan sudah komersil. Dan sepak bola tidak bisa dipisahkan dari itu,” ujar Ganang.

Pemain yang didatangkan sebagian besar berasal dari daratan Afrika dan Brazil, Millens. Menurut Ganang, kontraknya di zaman itu sudah termasuk tinggi. Kalau pemain lokal berkisar Rp 75 juta - Rp 100 juta, mungkin pemain asing bisa dua kali lipat. Wow, besar juga ya!

Kehadiran pemain asing selalu menjadi daya tarik tersendiri. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>
Kehadiran pemain asing selalu menjadi daya tarik tersendiri. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Ganang menilai dampak positif pengadaan pemain asing bagi PSIS sudah nampak sejak mereka diterjunkan.

“Jadi lebih lumayan lah. Bisa mendekati Persebaya. Jadi gini, bisa dibilang PSIS budget dalam mengarungi kompetisi saja misalnya Rp 3 miliar. Sementara kayak Persebaya bisa sampai Rp 10 miliar. Dari situ saja bisa jadi tolak ukur. Mau juara nggak bisa pakai tangan hampa. Ada pendanaan yang kuat juga. Bahkan sampai sekarang,” tandas Ganang.

Jadi seperti itu awal mula kedatangan pemain asing di PSIS Semarang ya, Millens. Sudah tahu belum? (Audrian F/E05)

Tags:

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved