Inibaru.id – Hari Raya Idulfitri mungkin hanya sehari. Tapi, bagi orang Indonesia, perayaannya bisa sampai belasan hari, lo. Hal ini dibuktikan dengan tradisi Lebaran mudik dan balik yang sudah dimulai beberapa hari sebelum Lebaran. Lebih dari itu, ada juga tradisi Syawalan yang biasanya digelar seminggu setelah Idulfitri.
Nah, tiap daerah punya tradisi Syawalan yang berbeda-beda. Khusus untuk Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, tradisinya sangatlah unik, karena melibatkan ritual melarung replika perahu ke tengah laut, lo!
Hal ini wajar karena Rembang adalah kawasan pesisir Pantai Utara (Pantura), di mana sebagian warganya masih berprofesi sebagai nelayan. Bisa dikatakan, pendapatan utama para nelayan tersebut adalah hasil laut. Makanya, mereka pun pengin rezeki yang didapat dari lautan bisa terus melimpah di kemudian hari.
Sebelum melarung replika perahu ini di tengah laut, warga Rembang mengarak replika perahu tersebut di Pantai Tasikagung. Dalam arak-arakan ini, kamu juga bisa melihat pertunjukan seni tradisional yang meriah, lo. Makanya, jangan heran jika acaranya biasanya dihadiri ribuan warga.

Setelah ritual arak-arakan di Pantai Tasikagung selesai, replika perahu yang sudah diisi dengan kepala kambing serta sejumlah sesajen itu diangkut ke perahu nelayan sebenarnya. Perahu tersebut kemudian dikawal belasan perahu nelayan lainnya hingga ke tengah Laut Jawa.
Di tengah panas teriknya Laut Jawa, masyarakat dan tokoh masyarakat yang ikut melarung replika perahu tersebut kemudian menggelar doa bersama. Setelah itu, replika perahu kemudian dilarung ke laut. Ritual menarik ini kemudian ditutup dengan gelaran makan bersama di atas perahu.
“Tradisi melarung replika perahu ini sudah dilakukan warga Rembang sejak lama, secara turun-temurun. Tujuannya sebagai wujud syukur para nelayan atas rezeki yang selama ini didapat, yaitu hasil tangkapan ikan yang melimpah. Selain itu. Digelar pula doa bersama agar nelayan selalu diberi keselamatan dan kelancaran dalam mencari ikan,” ungkap salah seorang panitia dari tradisi Syawalan di Rembang ini, Kurdi, sebagaimana dinukil dari Beritasatu, Kamis (18/4/2024).
Menarik banget ya, tradisi syawalan di Rembang ini. Apalagi, lokasi digelarnya tradisi juga sangat nggak biasa, yaitu di tengah laut. Semoga saja kita bisa punya kesempatan untuk memeriahkan tradisi ini lagi di kemudian hari, ya, Millens? (Arie Widodo/E05)