inibaru indonesia logo
Beranda
Tradisinesia
Unik, Melarung Replika Perahu dalam Tradisi Syawalan di Rembang
Minggu, 6 Apr 2025 11:01
Penulis:
Bagikan:
Tradisi melarung replika perahu di Rembang. (Gonews/Barack Imam)

Tradisi melarung replika perahu di Rembang. (Gonews/Barack Imam)

Tradisi melarung replika perahu pada tujuh hari setelah Idulfitri rutin digelar di Rembang, Jawa Tengah. Apa ya tujuan dari ritual yang unik ini?

Inibaru.id – Hari Raya Idulfitri mungkin hanya sehari. Tapi, bagi orang Indonesia, perayaannya bisa sampai belasan hari, lo. Hal ini dibuktikan dengan tradisi Lebaran mudik dan balik yang sudah dimulai beberapa hari sebelum Lebaran. Lebih dari itu, ada juga tradisi Syawalan yang biasanya digelar seminggu setelah Idulfitri.

Nah, tiap daerah punya tradisi Syawalan yang berbeda-beda. Khusus untuk Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, tradisinya sangatlah unik, karena melibatkan ritual melarung replika perahu ke tengah laut, lo!

Hal ini wajar karena Rembang adalah kawasan pesisir Pantai Utara (Pantura), di mana sebagian warganya masih berprofesi sebagai nelayan. Bisa dikatakan, pendapatan utama para nelayan tersebut adalah hasil laut. Makanya, mereka pun pengin rezeki yang didapat dari lautan bisa terus melimpah di kemudian hari.

Sebelum melarung replika perahu ini di tengah laut, warga Rembang mengarak replika perahu tersebut di Pantai Tasikagung. Dalam arak-arakan ini, kamu juga bisa melihat pertunjukan seni tradisional yang meriah, lo. Makanya, jangan heran jika acaranya biasanya dihadiri ribuan warga.

Replika perahu yang dilarung berisi kepala kambing dan sesajen. (Beritasatu/Jamaah)
Replika perahu yang dilarung berisi kepala kambing dan sesajen. (Beritasatu/Jamaah)

Setelah ritual arak-arakan di Pantai Tasikagung selesai, replika perahu yang sudah diisi dengan kepala kambing serta sejumlah sesajen itu diangkut ke perahu nelayan sebenarnya. Perahu tersebut kemudian dikawal belasan perahu nelayan lainnya hingga ke tengah Laut Jawa.

Di tengah panas teriknya Laut Jawa, masyarakat dan tokoh masyarakat yang ikut melarung replika perahu tersebut kemudian menggelar doa bersama. Setelah itu, replika perahu kemudian dilarung ke laut. Ritual menarik ini kemudian ditutup dengan gelaran makan bersama di atas perahu.

“Tradisi melarung replika perahu ini sudah dilakukan warga Rembang sejak lama, secara turun-temurun. Tujuannya sebagai wujud syukur para nelayan atas rezeki yang selama ini didapat, yaitu hasil tangkapan ikan yang melimpah. Selain itu. Digelar pula doa bersama agar nelayan selalu diberi keselamatan dan kelancaran dalam mencari ikan,” ungkap salah seorang panitia dari tradisi Syawalan di Rembang ini, Kurdi, sebagaimana dinukil dari Beritasatu, Kamis (18/4/2024).

Menarik banget ya, tradisi syawalan di Rembang ini. Apalagi, lokasi digelarnya tradisi juga sangat nggak biasa, yaitu di tengah laut. Semoga saja kita bisa punya kesempatan untuk memeriahkan tradisi ini lagi di kemudian hari, ya, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved