Inibaru.id – Layaknya di kabupaten-kabupaten lain di wilayah Pantura Jawa Tengah, Kabupaten Pati di Jawa Tengah juga kaya akan tempat wisata sejarah. Salah satunya adalah Sendang Sani yang berlokasi di Desa Tamansari, Kecamatan Tlogowungu.
Berjarak kurang lebih 5 kilometer ke arah utara dari pusat kota Pati, Sendang Sani sekilas tampak seperti kolam air biasa saja. Apalagi, ukurannya cukup kecil dan di sekelilingnya hanya ada bangunan sederhana dan pepohonan yang cukup rimbun.
Namun, di balik tampilannya yang terlihat biasa-biasa saja ini, terdapat cerita rakyat yang cukup menarik tentang salah seorang Wali Songo, yaitu Sunan Bonang.
Alkisah, pada suatu hari, Sunan Bonang dan dua orang muridnya mengembara dari sisi timur Pulau Jawa untuk berkunjung ke tempat tinggal Sunan Muria yang ada di Gunung Muria. Di tengah perjalanan, mereka beristirahat karena sudah memasuki salat zuhur, sekalian beribadah.
Sayangnya, di tempat mereka berhenti sama sekali nggak ditemukan sumber mata air untuk bersuci dan melepas dahaga. Dua murid Sunan Bonang bahkan sudah berjalan cukup jauh ke berbagai arah, tapi hasilnya nihil.
Mengetahui hal tersebut, Sunan Bonang kemudian mengangsurkan tongkatnya sembari meminta salah seorang murid untuk menancapkannya. Ajaib, certuk tempat tongkat tersebut ditancapkan mengeluarkan sumber air yang cukup deras.

Saking banyaknya, air bahkan menggenang hingga menjadi sendang alias kolam. Namun, alih-alih segera berwudu untuk beribadah, salah seorang murid Sunan Bonang bernama Dudo malah memilih minum dan mandi dengan air tersebut.
“Sunan Bonang marah dan mengeluarkan kata ‘bulus’ alias kura-kura. Muridnya kemudian berubah wujud menjadi bulus dan nggak lagi mau keluar dari sendang karena merasa nyaman,” ungkap juru kunci dari tempat tersebut, Sukar, sebagaimana dinukil dari Betanews, (3/6/2025).
Setelah itu, Sunan Bonang pengin melanjutkan perjalanan. Tapi, murid satunya memilih untuk nggak menemaninya karena pengin menemani saudaranya yang sudah berubah wujud menjadi bulus.
Sunan Bonang kemudian berpesan kepada murid tersebut bahwa nanti akan ada orang yang datang setiap Senin dan Kamis untuk memberinya makan. Dia juga meminta muridnya untuk menyisakan air dari sendang ini agar nggak hanya bisa dipakai untuk berwudu saja, melainkan juga untuk mandi dan minum banyak orang.
“Dari pesan ‘nyisani’ atau menyisakan air itulah, nama Sendang Sani berasal,” lanjut Sukar.
Kini, Sendang Sani kerap didatangi warga Pati dan sekitarnya karena mereka percaya bahwa air dari sendang tersebut bisa menyembuhkan penyakit atau memperlancar rezeki. Kalau kamu sendiri, percaya nggak dengan mitos-mitos seperti ini, Millens? (Arie Widodo/E10)