inibaru indonesia logo
Beranda
Tradisinesia
Makna Cermin Besar di Kori Kamandungan Keraton Surakarta
Selasa, 1 Agu 2023 18:37
Penulis:
Bagikan:
Cermin besar di Kori Kamandungan. (Twitter/Jateng_Twit/Rizkyannanda)

Cermin besar di Kori Kamandungan. (Twitter/Jateng_Twit/Rizkyannanda)

Di Kori Kamandungan Keraton Surakarta Hadiningrat, kamu bisa menemukan sebuah cermin berukuran besar. Cermin ini sering dijadikan objek foto-foto para wisatawan. Cermin itu punya makna filosofis, lo.

Inibaru.id – Salah satu bagian dari Keraton Surakarta Hadiningrat yang paling menarik adalah Kori Kamandungan. Kalau kamu nggak tahu bangunan tersebut, Kori Kamandungan adalah pintu masuk utama dari kompleks keraton.

Layaknya usia bangunan di kompleks Keraton Surakarta yang sudah berusia ratusan tahun, Kori Kamandungan juga setua itu. Bangunan ini kabarnya sudah eksis saat Sri Susuhunan Pakubuwana II memerintah pada 1726 -1742. Pada 10 Oktober 1819, renovasi dilakukan Pakubuwana IV untuk membuat Kori Kamandungan jadi lebih indah. Sayangnya, sebelum renovasi tersebut selesai, Pakubuwana IV meninggal.

Kalau kamu cermati, Kori Kamandungan bisa dibagi menjadi tiga bagian. Setiap bagian punya lebar yang berbeda-beda. Sisi kiri punya lebar 2,1 meter, sisi kanan punya lebar 2,3 meter, dan bagian tengahnya memiliki lebar 2,67 meter.

Bentuk Kupu Tarung serta dapur Semar Tinandu dari Kori Kamandungan menyimbolkan kewibawaan, keagungan, sekaligus kemegahan dari Raja dan Keraton Surakarta Hadiningrat.

Untuk melengkapi lambang kewibawaan itu, ada pahatan keris dengan warangka ladrang gaya Solo pada bagian atas pintu, tepatnya di antara lambang Keraton Kasunanan Surakarta, Millens.

Cermin besar di Kori Kamandungan Keraton Surakarta punya makna mendalam. (Twitter/Jateng_Twit/Rizkyannanda)
Cermin besar di Kori Kamandungan Keraton Surakarta punya makna mendalam. (Twitter/Jateng_Twit/Rizkyannanda)

Selain itu, kamu juga bisa melihat cermin berukuran besar di sana. Cermin ini cukup sering dijadikan objek foto para wisatawan yang berkunjung ke kompleks Keraton Surakarta. Layaknya cermin pada umumnya, fungsi dari cermin itu tentu saja untuk bercermin. Tapi, sebenarnya ada makna filosofis dari pemasangan cermin di lokasi tersebut.

Berdasarkan informasi yang diungkap situs pemerintah Kota Surakarta, yaitu Surakarta.go.id, (13/3/2022), maknanya begini, Millens. Kalau sudah berada di Kori Kamandungan yang merupakan pintu masuk utama dari Keraton Surakarta, kamu harus berhenti dan bercermin dulu. Pastikan bahwa penampilan kamu sudah pantas dan patut untuk memasuki bagian dalam keraton.

Lebih dari itu, lewat cermin itu pula, kamu harus memastikan tindakan dan ucapanmu sesuai dengan pepatah Jawa Mulat Sarira Hangrasa Wani. Artinya, kamu harus berperilaku bersih, rapi, dan pantas dalam kehidupan sehari-hari sebelum menghadap ke Tuhan Yang Maha Esa. Perilaku yang sama juga harus diterapkan kalau kamu masuk ke dalam Keraton Surakarta.

Jadi, kalau kamu main ke Keraton Surakarta, pastikan untuk memakai pakaian yang pantas, ya, Millens meski tujuanmu hanya untuk berwisata. Pastikan pula kamu bertutur kata dan berperilaku pantas saat berada di kawasan keraton.

Kalau kamu pengin foto-foto dengan objek cermin di Kori Kamandungan, nggak apa-apa kok. Pastikan saja hasil fotonya keren, ya? (Arie Widodo/E05)

Komentar

OSC MEDCOM
inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved